Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

salah ya koreksi aja, buruk ya perbaiki aja

But, jangan juga mereka dihujat. Mereka hanya kurang menambahkan variable tuhan.. Para theis nyebutnya sunnatullah Para atheis nyebutnya hukum alam Dan. Kalau para atheis ditanya, gimana itu hukum alam. Mereka gak bisa jawab. Mereka hanya bilang begitulah adanya. Emm. Mereka bisa membantu para theis dalam memahami sunnatullah,  Kalau salah, tinggal koreksi Kalau buruk, tinggal perbaiki..

belajar science bisa kafir. menganggap kekonstanan alam sebagai aksioma, padahal tuhanlah yang menjaganya memprogramnya

Belajar science bisa kafir, secara gak disadari Karna bisa memanage sejumlah hal.. Merasa punya power. Padahal. Sepintar apapun manusia,  Kalau tuhan gak memfasilitasi manusia dengan sejumlah resources..  As simple, oksigen dimusnahkan tuhan Air di musnahkan tuhan Tanah subur dimusnahkan tuhan. Ohh,, like karena belajar ilmu pengolahan tanah,, Merasa tanah subur berkat usaha sendiri. Oh.. kafir secara gak sadar. Oh tuhan. Rawatlah kesadaranku akan dirimu. Bahwa. Ketika aku lapar.. aku gak berfikir makanan Tapi aku berfikir tentang engkau ( sang penguasa sistem ) Kemudian ku memahami sunnatullahmu. Bahwa kau titipkan sejumlah hal ke para makhlukmu. 1. Kau titipkan manis 2. Kau titipkan konsep 3. Kau titipkan energi.. 4. Dst Jadi semoga, ketika ku makan suatu makanan. Sebelumnya,  Sebelum itu rute pemikiranku adalah. Engkau titipkan energi pada makanan.  Sebagaimana riwayat bahwa nabi ketika lesu, maka ia juga makan..  Sunnatullahmu ( hukum tuhan ) yang karna engk...

sesal ? ingatlah nextlife

Jebakan curiousity. Jadi parsial. Karna mengasyiki suatu hal. Lebih ekstrim lupa bahwa ia juga player yang terkait pada konstalasi casualitas kehidupan. Bahwa ada sejumlah konsekwensi.. Emang terlalu asyik menjadi observer/researcher.. Lupa.. ia juga player yang can't avoid dari sejumlah consequences. Psychologically. Dalam tinjauan filsafat. Penyesalan terjadi karene 2 hal 1. Melakukan yang dulu semestinya tidak dilakukan 2. Tidak melakukan yang dulu semestinya dilakukan Solusinya cuma 1, mikir afterlife. Sekaya apapun dimensi ini Sebahagia apapun didimensi ini Sepopuler apapun didimensi ini Seproduktif apapun didimensi ini Sepintar apapun didimensi ini. Kalau di nextlife gak selamat, apalah pencapaian didunia ini ada gunanya ?? Dan.  Nyesal pun gak ngeubah apapun Kalau rasa sesal masih memuncak. Datanglah kekuburan. " Mereka dah gak bisa berbuat apapun lagi " Jangan sampai perasaanmu membelenggumu. Jangan sampai rasamu tersandra..

sejumlah persoalan filosofis

Emm.. Saya baca sepintas sepintas. Saya langsung teringat sejumlah konsep 1. Eksistensialisme 2. Epistemologi 3. Corespondence and coherence truth 4. Agnostisisme 5. Nihilisme 6. Absurdisme 7. Dst Buanyak.. Mau mulai dari yang mana dulu ?? Ini buanyak bung. Ada tuhan sebagai pencipta, tuhan sebagai hakim, tuhan sebagai pengutus para nabi, dst.. Apa yang paling kau perlukan atau ingin tau  Saya siap berdebat, atau lebih halusnya berdialektika denganmu

jenis jenis teman

Jenis teman ada banyak. Pahami dulu dirimu. Temen apa yang kau inginkan dan butuhkan 1. Temen ngobrol 2. Temen diskusi 3. Temen main 4. Temen kerja bakti 5. Temen kerja sama 6. Temen curhat 7. Temen.. dst 8.  Di ilmu sosial pengubungnya 2 1. Rasa 2. Guna Dan ingat, social interaction itu paling penting adalah kesamaan tujuan. Kalau dirasa perlu,  Segeralah eksplore nim. Bisa juga ikut organisasi, komunitas, paguyuban, grub, dst

konstalasi human and natural resources

Bertubrukan dengan lokal wisdom " banyak anak banyak rezeki " Bukankah sudah ada kebijakan KB " dua anak cukup " Emm.. Penjelasan kenapa populasi membeludak. 1. Keyakinan bahwa rezeki udah ada yang ngatur, jadi mereka gak terlalu menghitung cost 2. Niatnya tuk hiburan, tapi malah hamil  Memang pengelolaan manusia perlu dipertimbangkan dengan resources, stabilitas, di suatu negara  Singkat kata, manusia diperlukan tuk mengelola/mengolah SDA, Nah kalau disuatu wilayah sda sedikit, gak wise tuk menambah populasi.. Jadi keputusan yg kaitannya dengan keluarga berencana.. Perlu disesuaikan dengan kondisi di suatu negara, especially di suatu wilayah. Dengan sejumlah pertimbangan 1. Rising cost 2. Konstalasi ekonomi 3. Konstalasi sosial 4. Konstalasi politik 5. Konstalasi suber daya alam 6. Dst 7.  In my opinion, the main problemnya adalah di  Keyakinan bahwa bayak anak, banyak rezeki Dan rezeki udah ada yang ngatur. For me personally, rezeki udah dijamin tapi manusialah ya...

agama tanpa sejarah adalah bullshit

Sangat ceroboh kalau gitu, Kalau yang penting hikmahnya. Belajar aja dari pengalamanmu dan orang orang sekitarmu.. itu lebih aplikatif, relevant,  Kau tau kan, arti dari sejarah ? Beda arti dari sejarah, dongeng, legenda, mitos, dst ??? Kalau semua orang berpikiran sepertimu.. suangat berbahaya. Karna dasar dari ajaran, ujungnya adalah manuskrip-manuskrip.. Apakah bacaan qunut adalah wajib atau sunnah ? Seluruh pemikiran, memverifikasinya adalah merujuk manuskrip-manuskrip dimasa lalu.. Ada yang menggunakan  1. Metode kualitatif 2. Nah secondly kalau mesih sulit, pakek kuantitatif.. Apakah sholat subuh beneran 2 rakaat ? Itu perlu merujuk masa lalu. Kontruksi agama 1. Penghubung ke tuhan adalah nabi 2. Penghubung ke nabi adalah estafet ulama : lisan maupun tulisan.. 3. Sejumlah ulama menyusun susunan tematik  tuk memudahkan umat.. dan diwariskan terus dan menerus. 4. Sejarah itu suangat penting, meski ( pemalsuan sejarah, manipulasi data, pembelokan, penipuan sejarah, dst...

metodologi sejarah, dan datalah yang akan menilai sejumlah asumsi

Apakah kita punya data tuk menilai sejumlah asumsi?  Kalau gak punya data, lantas bagaimana kita menilai benar atau salah ? Dalam metodologi sejarah. Ada sejumlah bahan hal yang bisa diproses menjadi data 1. Pelaku sejarah 2. Saksi sejarah 3. Anak turun 4. Catatan sejarah 5. Manuskrip 6. Hal-hal arkeologis. 7. Dst Kalau kita gak punya hal hal tersebut.. Kita hanya berputar-putar, debat kusir, dst..

jangan memberi maling senjata, dan kisah keluarga dengan 38 anak

Aku gk sepeduli itu, Dan ku hanya akan ngeshare ke orang-orang yang lolos kriteriaku. Ilmu, Ada yang menganggap. Toh cuma ilmu But, for me ilmu itu sejata, jangan sampai dimiliki para monopolis Asal ia humanis, sosialis, ku kan supportmereka. Kalau cuma tuk kepentingan sendiri,  Ku kasih saran se-relaku aja. Persoalan hidup gak sedikit. So, in my oppinion fundamentalnya adalah spirit tuk kolaboratif bukan kompetitif. Kan tolol๐Ÿ˜… Alkisah ada keluarga yang karna pengen dianggap berhasil, ia kredit motor, kredit elektronik.. Ia gak ingin dianggap keluarga tertinggal, berkembang.. Ia punya BUMK( badan usaha milik keluarga ) yang anehnya, udah tau rugi. Ngapain diterusin ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Emm. Ia punya 38 anak. Ada anak yg tinggal di solo, dikalimantan, dst. Ketika ditanya. Gimana orangtuamu mengasuhmu ? Yg disolo dan kalimantan, sangat bangga, sangat antusias. Mereka bilang.. orantua saya sangat memanjakan saya, sangat memfasilitasi saya. Tapi anak yang tinggal di pelosok bilang. Orangtuaku adalah ...

ujung kuliah kerja, ujungnya lagi uang, ujugnya lagi rasa or guna, ujung segala ujung adalah rasa

A : apakah orang harus kuliah? B : jangankan kuliah, gak beragama pun silahkan/terserah, dengan konsekwensi yang menyertainya, right ? A : memang sih gak njamin, tapi memperluas kemungkinan B : emm, ujungnya kuliah apa sih ?? Bukankah kerja ? Ujung kerja, bukankah uang ?? Ujung uang, bukankah rasa ?? A : yups, orang kuliah demi kerja, orang kerja demi uang, dapet uang demi beli, beli agar punya, punya demi rasa dan guna B : yups, ujungnya adalah rasa. Emotions, feelungs, moods, ( rasa fisik/indra dan rasa batin ) A : jadi apakah harus ?? B : terserahmu,, emm. Dan ujungnya lagi bukankah mati ? A : iya juga, seringkali mikir a,b,c, ambisi a,b,c ngeplan strategi a,b,c demi rentang 100than B : yes, buanyak yang lupa.. ada juga yang gak percaya, yg lai masih bimbang nentuain versi ( karna ada banyak ) Konyol gak menurutmu kalau gak mengurus afterdeath ?? A : iya sih, buanyak yang spending their time, energy, dst.. hanya tuk kesekarangan ( rentang 100 th ) tanpa paralel dengan urusan afterde...

keinginan keinginan konyol, like ingin diterima semua orang ? siapa yg berhasil ? berapa persentasenya ?

Silahkan baca sejarah teknologi, sejarah science, sejarah filsafat, sejarah manusia, sejarah peradaban, bahkan sejarah kehidupan. Emm.. Better tuk konsen pada objek kajian yang ingin/butuh diketahui. Struktur manusia 1. Kesehatan fisik 2. Kesehatan batin 3. Daya tahan fisik 4. Daya tahan batin 5. Dst.. Silahkan dibreakdown part of ourselves. Then dipilih yang hendak dipahami. Stuktur diri.. Bisa pakai maslow theory Bisa pakai panca maya kosha Bisa kau teliti sendiri parts of ourselves Dst.. Tuntas mengenal diri, Pertanyaanku, siapa yang udah tuntas ? Berapa persen yang sudah tuntas ? Kalau gak ada, it means keinginan konyol jika hendak menuntaskan tuk kenal diri.. Like keinginan tuk diterima semuaorang, Siap yang berhasil melakukanny ? Berapa persentasenya ?? Dst

anak-anak yang telah menjadi berbeda dari orangtuanya

Pada mulanya filsafat sosial, tapi kini ia telah menjadi ilmu-ilmu sosial Pad mulanya memang filsafat alam, tapi kini telAh menjadi ilmu-ilmu alam. Para anak anak dari filsafat telah mandiri, telah lepas dari sejumlah dogma ibunya. Mereka punya metodologi dan sistemnya sendiri. Em. Kalau hendak membedah manusia Bisa pakai approachment lain Bisa ke psikologi, neuroscience,, Karna struktur manusia suangat kompleks  Manusia ada hal lain selain nafsu, hati, pikiran.. Ada memori, rasa pun ada 2 ( rasa lapis luar : panas,  manis, dingin, kopi, dst ) ( rasa lapis dalam : hampa, trauma, penasaran, gembira, dst ) Ada logika, dialektika, analitika, retorika, dst... Dst.. Emmm.  Enak anak yang dilahirkan filsafat telah tumbuh besar dan sangat berbeda dengan akar sejarahnya.

semua gak harus tapi ada konsekwensi

Sugih gak harus Bersosial gak harus Dipercaya gak harus Diterima gak harus Dimengerti gak harus Diharapkan gak harus Disoraki gak harus Bertemu gak harus Menyapa gak harus Peduli gak harus Menolong gak harus Dst Tapi ada konsekwensi Bahagia gak harus Terlena gak harus Tertawa gak harus Terbahak gak harus Tapi ada konsekwensi

dialog ro elbo, tuk waktu yang lama. manusia gak hanya observer tapi juga player.

Em Bo. Ternyata memang * parsial * . Diriku tuk waktu sik lama terbelenggu gur ambisi ( menyibak hakikat kehidupan, memahami ilmu-ilmu sosial ) Hal sik ceroboh. Diriku gak ngelakoni/melatih/mempelajari hal hal sik paralel denga. 1. Soft skill 2. Hard skill 3. Pemahaman tentang konstalasi zaman di semua konteks Tuk waktu sik lama, ku gak ngerti kind of intelegensia Tuk waktu sik lama, ambis dengan  " mengunpulkan pengetahuan " Tanpa merelevansikan dengan tolok ukur 1. Ilmu sik dibutuhkan zaman 2. Ilmu sik bermanfaat 3. Dst.. Tuk waktu sik lama, ku don't give a fuck roo. 1. Keselamatan 2. Keamanan 3. Kesejahteraan 4. Dst Terlalu lama observasi. Lali. Nek menungso ki yo " * a player ra gur observer * " A player sik can't avoid seko sejumah consequences. ( hukum alam, hukum sosial, hukum manusia, hukum tuhan, dst ) ๐Ÿ˜

observer dan player. kompetensi dan kompetitor

Yups. Dan kadang memang gak ada pilihan. Win-win solution, everybody happy, dan konsep konsep utopis. Dan. Apakah rela menukar sense of humanity dengan sikap cuek, ansos, selfish, dst kalau pengen kaya, populer, becoming idola, dst. 1. Rebutan sumberdaya 2. Rebutan pelanggan 3. Strategi licik, kecurangan, pemalsuan, penjegalan, fitnah, hoax, manipulasi, pencitraan, dst Seringkali seorang manusia karena terlalu sering observasi. Ia lupa bahwa ia bukan cuma observer tapi player..

perputaran uang

Emm. Terlalu mulia jika saya mengangkat tema sosialisme, humanisme. Emm.. Tapi kalau konteks " everybody happy " cara tercepat adalah dengan  1. Terus menerus berbicara surga dan pahala 2. Bikin narasi agar sisi kasian, sisi gak tega, pada tiap orang kaya muncul ( mirror neuron ) 3. Menata ulang perputaran uang vertikal ( pajak, anggaran, distribusi, bumn, dst ) dan horizontal ( sistem perdagangan, perbankan, kebijakan, impor dst )

an observer dan a player di panggung putaran ekonomi, transaksi, uang, nafsu

Ku lebih tertarik di angle perputaran uang. Orang yang berfilsafat ( i mean as an observer ) sering lupa diri Bahwa we are juga player, Seringkali parsial.. Hanya pengen memahami kehidupan. Tidak pengen melakoni kehidupan. Uang muter karena transaksi, dan lipatan transaksi karna orang  1. Caper 2. Minder 3. Kuper 4. Mager Karna pengen tepuk tangan, panggung, lampu sorot, attention, dst. Ketika semua orang mulai logic, wise, dst. Transaksi gak akan secepat sekarang. Kosmetik, tekstil, kulier, property, teknologi, dst

uang, sistem, dan problematikanya

A : gimana cara dapet uang banyak B : cari tau mekanisme uang, Kenapa orang dapet uang,.. bukankah mudah ?? A : as far as i know cara dapet uang adalah dari gaji dan dari pelanggan B : yups, kau actually dah understand, dirimu aja yang gak serius dalam hal teknis A : kayaknya iya sih,,, solusinya ? B : ya tinggal pilih, pengen dari gaji or dari pelanggan. Kalau dari gaji, pikir kira kira yang membutuhkanmu Kalau dari transaksi, pikir kira kira siapa yang akan membeli daganganmu.. as simple as that right ??? A : yah,, lebih ke hal-hal teknis B : gak juga, persoalannya buanyak. Modal, kompetitor, kompetensi, citra, stigma, dst A : that's true.. persoalannya banyak B : so therefor dirimu perlu mendata sejumlah persoalanmu, mana yang urgent, mana yang high risk, mana yang kau mampu tangani, mana yang controllable dan uncontrollable,  Kalau gak bisa latih, kalau gak tau tanya, kalau gak ada yang membantu kerjain sendiri, kalau gagal evaluasi, dst. A : yups.. pesimis maupun optimis gak m...

kerjasama

A : kok rasanya sulit kerjasama ? B : emm, apa kau ngerasa pembagiannya gak adil ? Bukankah tinggal diajukan ke forum ? Kalau ngerasa gak adil, as simple as that, right ?? A : agree sih,,  B : so, apa inti persoalannya ? Ada yang lembaga profit dan engga, nah dirimu sedang bahas yang mana A : entah B : kayaknya persoalannya karna kamu gak serius ingin berorganisasi, atau gak serius tuk mencari solusi atasnya.. A : kayaknya sih.. B : pahami bener bener dirimu dan luar dirimu, terus apa mamumu dan yang lain.. berindinglah A : yups, kayaknya ada variable gak serius nyelesaian persoalannya

orang tua yang memberikan hp ke anak, si anak merasa senang, padahal senyatanya sangat menyedihkan ( yaitu orang tua yang enggan berdialektika dengan si anak )

Yah semua saya bisa mengenal diri saya, kondi saya. Sehingga saya gak menentukan sikap. Ketika saya sedang bahagja dalam suatu hal, asyik dalam suatu hal Semoga itu adalah memang perkenan tuhan. Bukan karna tuhan ingin melenakanku dari hablumminallah.. Jangan sampai Kayak. Orang tua yang memberikan hp ke anak. Si anak bilang itu keuntungan. Tapi senyatanya. Orangtua yang enggan tuk berdialektika dengan si anak Thans nim for everything

transksi dan casuality

A : pengen beli banyak buku B : pengen baca or cuma koleksi, toh ada pdf dan kadang diperpus dapat minjem, right ? A : emang sih, tapi gak puas B : ya, latihlah, berlatihlah calculate sejumlah hal.. kalau kau punya banyak saldo is no problem, but kalau mepet, konyol bung A : karna itu membuatku merasa hidup B : ya, hasilkan lebih uang tuk memaintain rasa hidupmu tersebut, kau perlu sesegera mungkin menemukan orang yang membutuhkanmu, menginginkanmu.. kalau gak ada. Berjualanlah.. dan tentunya kau juga perlu memahami, siapa yang membutuhkanmu dan siapa yang menginginkanmu Tanpa ada orang yang membutuhkanmu dan menginginkanmu. Gak akan ada transaksi.. A : tapi kalau gak ada yang membutuhkanku or menginginkanmu, bagaimana ? B : lihatlah mereka, ada yang dibutuhkan dan ada yang tidak dibutuhkan. Ada yang diinginkan dan ada yang tidak diinginkan. Lebih jauh ada yang dibenci.. So.. pelajarilah A : memang, pasti ada reasons atas sejumlah peristiwa..  B : pertanyaan selanjutnya, apalah kau...

interdependency

Nek cen ngunu. Mugo suk eneng kondisi nek wong kulon nyebut.e * interdependency * To be honest. Ndisik ambisiku ming nyibak hakikat Dadi diriku parsial.. mas han. Aku gak ngepararel ro Social skill, hard skill, soft skill. Aku don't give a fuck ro resources, networking, dst. Sampe akhire.e aku gur dadi * observer * Padahal aku yo dadi * player * ๐Ÿ˜‚ Sik can't avoid ro sejumlah consequences.. Emm Gi golek format. Pola interaksi, pola transaksi, pola komuniksi, pola energi, pola pengetahuan, pola perasaan. Sik pas mas han.. Tapi eneng reason or casuality lain maa han Selain 1. Tuku mergo butuh 2. Tuku mergo pengen 3. Eneng tuku mergo mesakke ( emang culture ning indo : istilah mayoni ) 4. Tuku mergo amal ( singkat kata eneng sik gae narasi, nek kalian tuku skincareku.. sekian persen tak kekke fakir, musyafir ) ๐Ÿ˜…

objek sik meh ditransaksikke

Rung sik kui.. Tema kui. Kompleks.. Rung due buku.e aku mas han. Em. Ning i think tema duek.. Better learning by doing yak.e Singkat.e Pilihan 2 : melu uwong po dodol dewe. Dodol dewe. Singkat.e transaksi. Objek.e : guna, rasa, benda, jasa, sewa, dst. Jenis.e ( sik dibutuhke, sik dipingini ) Emang perlu ngenal diri and ngenal luar diri. Opo sik dibutuhke uwong-uwong Opo sik dipingin.u uwong-uwong. Sik rodo suwi ki nek usaha dewe. Nentokke objek sik meh ditransaksikke. Barang sik meh didol Jasa sik meh ditawakke Sewa sik meh disewakke Rasa sik meh ditawakke. So i think nek meh usaha dewe better mengenali, mencoba, mengevaluasi, memilih, menentukan, * objek sik meh ditransakksike * Objek iki, iso seko ngenali market, terus * menjawab mereka * * Iso seko nyonto * Mergo angkringan payu, golek gampang.e nyonto wae ๐Ÿ˜‚ Setiap eneh masalah bersaman kui eneng peluang.. Mergo gabut, suntuk dianggap problem. Eneng sik gae game, wisata, dst. Balik neh mas han. Menjual di...

jangan tanya pada orang orang sik gak tepat

Nek pingin lulus. Takon ro sik lulus ning sekitarmu.. As simple like, nek pengen dadi guru, takon ro sik wis dadi guru. How to become  a teacher. Emm. Delok ning youtube. Testimoni sik wis berhasil dadi somebody sik yourself wanting Emm.. Emm ojo takon ro wong sik gak tepat. Terkait hal teknis, toefl dst.  Takok sekitar,, enek gak kampung inggris ning sekitarmu.. Eachone so pasti have basic  knowledge. Dirimu iso takon apapun ke semua orang But, jawaban sik menekuni tentu beda than sik sekedar. Golek uwong uwong ahli sik tok butuhke. ๐Ÿ˜€

semua telanjang dihadapanmu tuhan๐Ÿ™‚

Aku diazab atau diuji ya tuhanku Ketika banyak kesulitan yang kuhadapi. Itu ujian darimu, Ataukah peringatan darimu, Atau bahkan azab darimu, karna kesalahan hamba/ketololan hamba/kezaliman hamba Karna melampaui batas, berbuat banyak kerusakan dibumi,  Ketika aku merasa puas atas sejumlah hal Apakah itu satire darimu, ataukah itu ujian darimu ? Ketika banyak kemudahan, itu ujian darimu, peringatan darimu, ataukah azab darimu ? Tuhan Jangan sampai saya salah menilai kondisi hamba sendiri. Padahal hamba sedang diazab karna kesalahan-kesalahan Hamba justru merasa diuji, merasa sedang proses mejadi wali. Sangat berbahaya salah mengenal diri,  Padahal disindir, tetapi kuanggap itu pujian. Padahal diazab, tetapi kuanggap itu ujian.. Dengan lancang ku memohon. Padahal engkau tak membutuhkan manusia, Tapi engkau fasilitasi manusia dengan sejumlah hal Padahal engkau bisa saj memusnahkan manusia, Tapi engkau utus para nabi, tuk membimbing para manusia. Maaf tuhan,  Jika terbersit m...

diazab, diperingatkan, diuji, or digethig.i gusti allah, dst

Nyambung sik biyen mas han. Emm. Hablumminallah. Emm Ambil case Misal aku lagi loro. Nah 1. Kui aku diazab 2. Kui aku diperingatke 3. Or kui aku ki uji 4. Or sunnatullah ae, agak enek kondisi khusus. Nah, coz' nek gak ngerti kondisi.e so pasti penyikapan.e salah. Kan ngeri.. asli.e lagi diazab mergo 1. Melampui batas 2. Sombong 3. Zalim pad diri sendiri 4. Membuat kerusakan di dunia 5. Dst Padahal lagi diazab mergo polah.e dewe. Ning ngeroso di uji, naik tingkat, bakan ngeroso proses pengangkatan dadi wali ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Emm. Case sik sama terjadi ning mbah nun. Eneng sik nganggep diazab, di uji, lebur dosa, dst. Emm. Salah diagnosis ki bahaya banget. But, do we have metodologi ?? Tuk mengenal diri objectively ? Is it possible ?

ngamanin our own self

Yah karna emang manusia budaknya nafsu ๐Ÿ˜… Ngapain makan makanan yang menyehatkan, kalau ada makanan yang nikmat, ๐Ÿ˜… Emm. Yah ada controllable and uncontrollable. Toh ada pilihan tuk tidak ngeronda dengan segala konsekwensinya. Emm. Esensi ronda adalah berkeliling desa. Bisa dirimu milih ngabisin waktu tuk patroli. Statistiknya iq indo mendekati idiot. So.. yah, emang perlu bikin strategi biar gak terprovokasi orang orang selfish. ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Padahal better mikirin urusan desa than  istilah kasarnya ๐Ÿ˜… " onani bibir " Yah, mikirin yang reachable aja nim. Lawan suara mayoritas isn't wise. Bikin capek juga๐Ÿ˜… Better ngamanin your psycho

yang membutuhkan dan yang menginginkan..

A : aku belum tau caranya dapet uang ? B : masa iya, bohong kan ? A : yah, memang cara dapet uang dalam ilmu ekonomi ( transaksi jual-beli ) apa yang akan dijual, apa yang akan dibeli, dst B : begitulah, tinggal kita milih jual yang diinginkan atau dibutuhkan ( rasa, guna, benda, jasa, sewa, dst ) A : tapi aku gak tau milih yang mana B : wkwk, itu masalahmu bung,  Yah, karna aku agak pengen pahala. Kukasih sedikit tips, emm. Sebetulnya ada pilihan lain. Yaitu ikut orang, gak harus sendiri, right ? A : memang sih, ada pilihan ikut orang atau dagang sendiri, B : dan eits, gak cukup disitu. Kau juga perlu menemukan orang yang membutuhkanmu atau yang menginginkanmu.. Ada case ia skillnya gak terlalu bagus lah. Tapi ia diinginkan A : makasih tipsnya, tentang gak cukup punya sesuatu yang dibutuhkan tapi juga diinginkan..

Dialektika manusia, data, dan sang pencipta

Merumuskan format hablumminallah A : kayaknya intinya tuk keselamatan akhirat adalah keputusan tuhan B : memang, karna itu pelajarilah apa yang membuat tuhan senang, apa yang membuat tuhan membencimu A : emang tuhan butuh manusia ? B : engga, tapi ia sayang manusia, buktinya tuhan memfasilitasi bumi dan mengutus para nabi A : agree, tapi capek. Pengubung ke tuhan adalah para nabi, penghubung para ke para nabi adalah para ulama : dari lisan maupun tulisan B : ya terserahmu A : saranmu ? B : pelajari pola hubungan tiap orang dengan tuhan. Jadikan bahan kajian tuk nge-built dirimu A : memang gak mudah, suatu kejadian masa lalu direcord di tulisan, estafetnya by lisan and tulisan.. tuk kusasinya yang perlu waktu, B : ya begitulah. Tetep terserahmu

alkisah diselenggarakan suatu ujian yang diukuti sejumlah peserta.๐Ÿ˜…

Alkisah ada suatu ujian yang diikuti sejumlah peserta ujian.. Ada yang fokus ngerjain soal-nya sendiri Sementara ada yang sibuk mengurusi peserta lain Ada juga yang cuma bengong Dst... Dan yang sibuk memberitahu orang lain bahwa jawabannya salah, karena gak sesuai dengan jawabannya ( padahal lembar soalnya gak sama ) ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Ada yang jadi anaknya kepala sekolah, Ada yang jadi anaknya panitia, Ada yang jadi anaknya satpam sekolah, Dst... Ada yang yakin bahwa jawabannya sudah benar, tanpa mengecek ulang yang telah dikerjakannya ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Ada yang protes, kenapa yang abk ( anak berkebutuhan khusus ) ujiannya beda, Ia protes kenapa ia persoalannya lebih sulit, ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

versi mana yang sesuai nabi

Anggap saja saya mualaf. Emm buanyak yang perlu diteliti, pelajari, verifikasi, dst Tentang validitas hadist, validitas kitab-kitab ulama pendahulu dan sekarang Interpretasi, pemaknaan, dst ๐Ÿ˜ฅ Versi pemahaman mana yang sesuai nabi Versi sholat mana yang sesuai nabi Versi pola hidup mana yang sesuai nabi Versi mana yang sesuai nabi Dst.. Wihh, cuapek sekali dalam penelitiannya,

banyak konteks..

Ada banyak konteks. My post bisa dianggap as my problem. And protret masyarakat  Emm.. Yups, i agree, the solving is hablumminallah,  Emm. Mungkin my post terlihat pesimis, hopeless, meaningless, dst.. Emm. Persoalannya bukan berani or engga berani. Tapi, apakah ada pilihan lain ? Apakah aku mendukung atheisme ? Emm. Konsep tuhan banyak nim Kadang orang menerima sang pencipta dan pemelihara, tapi menolak tuhan yang maha kasih. Buktinya nagapain ia mempermainkan manusia dengan melakukan pengujian ?? Emm freewill or deterministik ? Bisa juga kombinasi Dunia ini sangat berwarna, rokok itu nikmat, orgasme itu nikmat, ditepuktangani itu nikmat, dst. Banyak spektrum rasa. Emm. Singkatnya ada 4 hubungan 1. Manusia dengan dirinya sendiri 2. Manusia dengan manusia lain 3. Manusia dengan alam 4. Manusia dengan tuhan. Hubungan manusia dengan tuhan.. Yah... perlu penghayatan.. Yups, hablumminallah. Banyak konteks nim, jadi loncat loncat.

gak perlu terprovokasi tuk pembuktian

Ya memang itu aksioma. Dan pilihannya jujur atau engga Dan wait. Ku pakak diksi absurd itu bukan berarti gak ada penjelasannya. Tujuannya ada. Tapi tujuan adanya kehidupan gak ada. Apa guna adanya kehidupan ? Kalau gak ada emang apa risikonya ? Silahkan bantah argumenku.. Asyik nih,  Beda pemikiran for me wahana evaluasi, koreksi, dialektika ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Silahkan..  1 bukti aja bahwa adanya kehidupan ada gunanya. Itu kalau mau, kalau engga juga gak papa

ngapain aku terprovokasi ๐Ÿ˜…

Ilmu mahal bung. Ngapain aku ngasih hasil risetku. Dan ngapain juga aku harus membuktikan bahwa aku gak kosong๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Ini.. Ku sedikit peduli https://youtube.com/@cirainternational?si=csloraTtia2LwwuV Chanel itu bahas, apakah muhammad itu beneran ada atau fiktif, dst. Kalau di indo ada membumikan al quran-quraish shihab. Kalau kau pegen agak objektif.. cari channel luar. Indo mostly justifications. Gak detail sampai. Mencari manuskrip manuskrip, belajar cara menilai berapa ratus tahun usia manuskrip, dst  Mempelajari betul bahasa arab/linguistik, dst. Dah itu kalau mau ya do it, kalau engga gak papa. Jangankan beragama, gak nerusin hidup aja silahkan.. bebas ๐Ÿคฃ Masa iya aku perlu terprovokasi ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Dh itu, 

relevansi

Wkwk. Kalau kau undate modern science  Ada yang namanya the darkside of happiness, happiness trap, dst. Itu hanya lapis luar dari mikrokoskos. Emotional system, hormonal, dst. Karna kau kayaknya pengen jadi hero. Belajarlah lebih jauh,. Karna i guess dirimu suka melibatkan diri dengan orang lain.. Belajarlah lebih jauh.  Kalau kau emang peduli pada mereka yang sedang kesulitan. Tawarkan solusi teknis dan teoritis. Misal ia kesepian, hibur dia paralel dengan itu bimbing dia agar bisa mandiri secara psikologis. Sering-seringlah berdialektika. Sering-seringlah tonton debat, Biar ada proses memastikan ulang.. Dan karnanya biasanya ku pakek hipotesis. Karna kalau ada yang better ku beranjak ke situ. Karna your statement kalau diuji di society. Lemah bung. Silahkan aja. Perlihatkan keteman-temanmu. Argumenku dan dirimu. Better yang mana.

kontekstual

Loh. Iki aku lagi membicarakan mereka. It's not about me. Ku bicara itu untuk mereka. Loh, kalau hawking.  Ia meski fisik kurang dst, At least ia punya follower, ia punya support system lah, bagaimanapun itu. Kalau like hawking, makesense ia melanjutkan hidup Karna ia mampu menikmati science. Bayangkan kau lumluh, kau miskin, support system-mu ancur, banyak fitnah tertuju padamu. Kalau mampu tuk bilang, syukuri saja ? Kau mampu bilang begitu ? Kalau kau buta, tuli, bisu, lumpuh, Apa kau masih bisa bicara begitu ??

menuhankan kenyamanan saat sholat ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

Aku punya hipotesis Apakah ada yang gak bisa sholat dengan nyaman, konsen ? Emm. Tanpa sadar, ketika sholat.. ia sedang berorientasi pada kenyamanan saat sholat, In other words, apakah dia berarti gak berorientasi pada allah. Hanya memusingkan nyaman tidaknya, fokus tidaknya, dst ๐Ÿ˜… Simpelnya menuhankan nyamannya sholat, Menuhankan ketenangan saat sholat, Selebihnya monggo๐Ÿ˜…

udah miskin, jelek, introvet, kok miih atheis ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

Loh. Kalau gak ada surga-neraka ngapain memperbaiki hubungan dengan tuhan Nah kan, kamu gak paham yang saya maksud. Justru kalimatmu mendukungku. Ia optimis karna percaya adanya kehidupan selanjutnya. Kalau hampa berarti ia belum tercukupi. Dah baca konsep-nya maslow kan ? Dan justru kamu mendukung statementku, kalau hidup gak enek, dan gak ada keyakinan adanya pengadilan akhirat, makesense tuk bundir.. Benar salah itu gak tentang banyak sedikitnya orang.  Kebenaran itu hitam dan putih, gak ada abu-abu. Apa kamu gak tau definisi kebenaran ? Memang diindo klasifikasinya. Kebenaran objektif, sunjektif, otoritatif, normatif, dst. Dan itu konyol. Gak ada istilah setengah benar dan salah. Katakan jujur apa yang membuatmu bertahan hidup ? 1. Kalau kau atheis, karna hidup banyak enaknya 2. Kalau kau theis, karna ada pengadilan akhirat  Kebenaran itu memang hitam putih. Yang abu-abu itu kenikmatan, keindahan, kebaikan, kebijaksanaan. Perbuatan. Apakah baik pegang kepala orang dari bel...

memang banyak hal yang perlu diurus

Ku suka analogi kartun power ranger Diri sejati masuk di wadaag ( janin ) hasil interaksi biologis para orangtua ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Karna diwadaag diinstal 1. Consciousness 2. Mesin rasa 3. Mesin pikir 4. Sistem indra 5. Body. We're just maintaining our emotion/feelings๐Ÿ˜… Memang cuma itu๐Ÿ˜… Can you imagine ? If we don't have emotional system, so what we will do ? What will happen for us ?? ๐Ÿ˜… Momong rasa, momong raga Seluruh atraksi, akrobatik kita di panggung politik, panggung ekonomi, panggung sosial, dst. Ya cuma.. demi momong rasa kita. Kalau bahasanya sapardi agak religius. Memungut detik demi detik... Tapi setelahnya, yang fana hanyalah waktu bukan ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Kalau chailirl agak nihilis Hidup hanyalah menunda kekalahan ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

belajar science bisa jadi kafir..( luput pada tuhan yang maha penjaga )

Belajar science bisa jadi kafir.. Letaknya disini. Tanpa sadar menganggap the world/this life. Berlangsung konstant as they are. Bukankah alam konstan karna tuhan menjaganya ?  Sehingga for me konyol yang tercengang dengan cerita adikodrati, fenomena alam, and something like that. Emang adanya hukum alam yang konstant itu makse sense ? Kalau hendak belajar science. My suggestion is jangan lupakan tuhan " sebagai variabel utama " Tuhan sebagai penjaga hukum alam,

kalau gak hablumminallah trus mau apa ?

Kalau gak memperbaiki hubungan dengan tuhan terus mau apa ?? Bagaimanapun kayanya Bagaimanapun bahagianya Bagaimanapun cerianya Bagaimanapun pintarnya Bagaimanapun berwawasannya Bagaimanapun dst.. Maksimal berapa tahun sih hidup itu ? 70 ? 80 ? 90 ? Apapun itu, ujungnya adalah pindah alam.. So, better preparing for the nextlife..

kalau yang nikmati hidup gak usah ditanya

As simple karna hidup mereka terasa nikmat, asyik, Dan kalau kesadaran mereka lebih tinggi. Apa sepanjang hidup hanya membudakkan diri pada rasa ?๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ Babunya rasa cinta, Babunya rasa bangga, Babunya rasa senang, Babunya rasa asyik, Babunya tepuk tangan, Babunya... dst ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ Dan. Kemudian ia kan tersadar. Apa hidup cuma gini gini aja ?๐Ÿ˜… Kalau hidup you gak nikmat, apa alasanmu bertahan hidup selain pengadilan akhirat ? For me. Tolol aja. Udah miskin, jelek, ansos, intovet, mental illness, dst. Kok ya.. masih memilih bertahan.. Demi apa ??๐Ÿ˜… Konyol gak ??? Kalau kaya, keren, cantik, populer, akses banyak. Warisan banyak. Entah theis or atheis. Gak usah ditanya. Kalau orang dah menikmati hidup, gak usah ditanya.. Kalau kau benar-benar hendak bermanfaat. Berapa persen orang yang menikmati pekerjaannya ? Berapa yang menikmati relationship mereka ? Berapa persen yan menikmati/mensyukuri kehidupan mereka ?? Kalau kau bener peduli, Pikirkan yang bermasalah, jangan pikirkan yang gak punya masa...

ujugnya adalah tuhan

All of that, ujungnya adalah karna ada surga dan neraka. Bayangkan kalau gak ada surga neraka, Untuk apa bertanggung jawab ? Untuk apa menjalani ujian ? Untuk apa memenuhi keyakinan ?? Kalau banyak senangnya, for them pertanyaan ini there's no point. Ada banyak yang bilang. Inti hidup adalah bahagia di rentang kehidupan ini, let's say 80th an But, Untuk apa bahagia ? Apa harus bahagia ? Untuk apa humanis ? Apa harus humanis ? My hipotesis is. 1. Karna nikmat, berwarna, banyak senangnya, dst  ( tapi ini hanya sekian persen, trus yang majority ) 2. So that's why my hepotesis is proper ke tuk preparing the nextlife 3. Karna ngapain susah susah hidup, kalau mati lebih mudah, right ? 4. Karna kalau istilahnya chairil : hidup hanya menunda kekalahan 5. For me, hidup adalah perjalanan ke akhirat. Senang maupun sedih, kereta waktu tetep melaju, 6. Banyak cerita, ataupun hening, kereta waktu tetep melaju.. 7.

oh para athist why do you decide to survive ???

Untuk para atheist, absurdist, nihilist and whatever like that Emm Why kalian masih bertahan hidup ? Toh ada pilihan tuk menyudahi hidup yang kalian anggap absurd ?? Kalau kalian anggap setelah mati gak ada pengadilan.. Ngapain kalian masih bertahan ? Kalau kalian kaya, keren, populer, dst..  Ok lah ๐Ÿ˜… makesense. Nah, kalau kalian dah jelek, miskin, gakpupuler, gak diharapkan, gakdipercaya, jadi alien, dikucilkan, disingkirkan, dst. Ngapain kalian masih bertahan ??? Non any sense bung ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ Konyol.. Apakah diam diam kalian percaya bahwa ada pengadilan akhirat ?? Dan ngapain juga kalian berbuat baik, ngapain juga kalian jadi humanis ?? Apa kalian caper ? Apa kalian pansos, untuk apa semua itu ?๐Ÿ˜…

halo dek..intinya adalah preparing for the nextlife.. ujungnya adalah pada tuhan..

Halo dek. ๐Ÿ˜€๐Ÿ™‚ Kenapa orang memilih meneruskan hidup ?? Kalau hidupnya menyenangkan, ia gak akan bertanya seperti itu. Ia akan bertanya. Bagaimana cara panjang umur, right ? Nah. Problemnya adalah ( diorang jelek, di orang miskin, diorang gak populer, di orang introvet, di orang kuper, diorang rendah diri, diorang minderan, dst ) Ia pada akhirnya berkesimpulan, untuk apa nerusin hidup. Itu makesense in their case. Kayak. Kalau baju gak nyaman ngapain dipakai, kalau temen toxic ngapain temenan, kalau makanan gak enak ngapain makan, Dan pada akhirnya, ia berkesimpulan  kalau hidup banyak suramnya. Ngapain hidup. Emm Nah.. Dan pada akhirnya alasan tertingginya. Kenapa orang difabel masih nerusin hidup. Karna ia percaya adanya surga dan neraka. Dan ini maksense. 1. Sebahagia bahagia orang 2. Sekaya apapun orang 3. Sepopuler apapun orang 4. Secantik apapun orang 5. Sekeren apapun orang 6. Sepintar apapun orang 7. Dst.. at the end of the day, adalah * me...

absurdis miskin yang tolol/konyol..

Right ? Tolol gak menurutmu. Nek eneng Absurdis/nihilis/atheis. Wis kere, tetep memilih meneruskan hidup.. Ngapain ๐Ÿ˜‚ Konyol gak menurutmu ??? Nek orang nikmat, pertanyaan.e  How to ben gak mati ๐Ÿ˜… Nek wis kere, rupane elek, difabel. Tanpa pertimbangan responsibility of akhirat.  Dek.e tetep decides tuk quit seko game sik gak asyik.. Nah as you said. Nek padu offside po gak.. rujuk.e ning wasit. Nek pada hukum, rujuk.e ning hakim. Meski.. yo ngunu kae lah.. Nek perbedaan ning pemaknaan agama. Wasit.e mbuh, ra ruh. Pie le judging hakim sik pas according to God's pov. Karna kui. That's true It isn't wise. Karna ngko ngomong. Sik bener kyai a, sik bener b, sik bener c, At the end, nek bener tapi tuhan gak seneng. Wae Mergo dek.e kemaki. Dadi useless lah an understanding.e ๐Ÿ˜€

serius atau sekedar

Silahkan kalau hendak membuktikan kesalahan/kebenaran al-quran Karna, gak cukup waku dan biaya. Itu kalau kau pakek metodologi yang bener gaj ngawur. 1. Buktikan orisinalitas quran, kau mulai ngetrack sejumlah manuskrip ( kau perlu belajar metodologi sejarah, tes radiokarbon ) 2. Setelahnya kau perlu memlelajari sejarah quran, sistematika penyusunan, konteks tiap ayat dst ( kau perlu catatan sejarah, data arkeologis, dst ) 3. Kau perlu ahli bahasa arab, linguistik  filsafat bahasa. Di indonesia saja. Bisa ada 2 arti : abbility dan bisa ular, ( belajar sejarah bahasa, pergeseran arti, dst ) 4. Kau harus menemukan metodologi kurasi, suatu ketika terjemahan adalah bumi dihamparkan, emm itu bagaimanapun versi penerjemah. So dari sekian versi, mana sik benar ?? 5. Dan kau juga harus memahami science, sejarah science, sejarah metode ilmiah, apa itu psedo-science, ( berakan asumsi, data, teori, fakta, dst ) 6. Kalau kau emang serius, silahkan bikin team, 

game membosankan, ngapain bertahan ??

Inti persoalan.e adalah kondisi kita sendiri.. But, konteks afterlife.. tuhan ki variable utama jee... Mergo..  Emm. Hayati. Nek gak eneng kehidupan selanjutnya/pengadilan akhirat. Apa alasan paling logis tuk bertahan hidup ?? Emm. Dirimu kan seneng game. Nek game kau rasakan membosankan, apa alasanmu bertahan ?? Tentu tentang konsekwensi. Nah, nek gak enang konsekwensi, opo dirimu iseh melanjutkan nge-game ? Yups, Ngapain, ngapain tetep ngegame sik membosankan. Nek gak enek konsekwensi..

tanpa keridhoaanmu, apakah seluruh perbuatan punya makna ??

Man teman adakah saran ? Dengan jujur kuberontak pada keputusan tuhan tuk menciptakan kehidupan. Karna adanya kehidupan adalah meaningless, Tujuan ada, penjelasan ada, tapi there's no point in life. Tuhan, Kau adalah persoalan sekaligus jawaban, Kau adalah sumber ujian dan kunci jawaban Dan dengan jujur, kau adalah masalah sekaligus jalan keluar. Tuhan.. Dengan perasaan jujur kuberontak padamu Tapi, kalau gak kembali padamu, Kalau tidak menujumu, Kemana lagi ku kan menuju ?? Tuhan, Tak tau bagaimana ku harus bersikap, Tak tau bagaimana ku sebaiknya mengindahkanmu. Tak tau bagaimana ku sebaiknya berhubungan denganmu ๐Ÿ˜ฅ Dengan perasaan jujur, Inti jiwaku tak bis enganggap kehidupan ini anugerah. Karna bagaimanapun ku melihat, Dengan jujur, kuhanya memandang kesia-siaan Sepi-rame-sepi lagi Warna-pudar-warna lagi Siklus tak berujung.. Ku tau, memang beginilah kehidupan. Pusaran demi pusaran Putaran demi putaran Dan sikap terbaik adalah Dan pilihan terbaik adalah  Tentang mempersiapkan ...

memberontak pada keputusan tuhan yang telah decided tuk ngecreate this life๐Ÿ˜…๐Ÿคฃ

Repot.e Ku anggap tuhan biang dari permasalahan. Toh ada pilihan tuk tidak menciptakan kehidupan, Tapi tuhan tetap ciptakan kehidupan. Aku ngerasa dipermainkan tuhan. Dia ciptakan mamusia, dan dia uji manusia. Toh ada pilihan tuk tidak menguji, Ada pilihan tuk tidak menciptakan. Karna itu, in my case, Logically alasan bertahan hidup, berbuat baik. Adalah karna ada surga dan neraka. Tanpa ada surga dan neraka, untuk apa bertahan ? Untuk apa berbuat baik ? Untuk apa berjuang ? Kalau hidup banyak indahnya, makse sense bertahan hidup, dan bercita cita jadi abadi. Kalau hidup banyak kelabunya, untuk apa bertahan ? Karna memang alasan orang bertahan hidup adapah karna ada kehidupan selanjutnya. Nek dirimu wis moco dialaktika ii sik tak kirim. Diakhir kalimatku. Apakah kau berani mangatakan, tuhan kutelah mengerjakan seoptimal mungkin. Perintah dan laranganmu, dan sekarang mana janjimu ?? Balik eneh, tuhan tak terdikte atas firman yang ia wartakan lewat para messengers. Kar...

paham posisi, dan wisdom

Aku ngerasa ini kok terjemahannya gak pas Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ู‚ُู„ْ ุงِู†َّ ุตَู„َุง ุชِูŠْ ูˆَู†ُุณُูƒِูŠْ ูˆَ ู…َุญْูŠَุงูŠَ ูˆَู…َู…َุง ุชِูŠْ ู„ِู„ّٰู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนٰู„َู…ِูŠْู†َ  "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam," (QS. Al-An'am 6: Ayat 162) * Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com Karna munafik, orang sholat, ibadah, hidup, dst.. Ujungnya adaah untuk dirinya sendiri ( itu hakikat perasaan tiap orang ) Dengan cara berusaha jadi muslim ( mengakui, merenungkan, dst ) Urutannya. Diri sendiri-tuhan-nabi-estafet-...

khalifah

Tuhan padahal gak butuh kita. Tapi ia fasilitasi kita dengan kekayaan alam,  Ia gak butuh kita tapi ia utus para nabi tuk membimbing kita Dan in my opinion. Bagaimanapun kita adalah khalifat. For me : pemaknaanya adalah memanage perikanan, pertanian, perkebunan, interaksi sosial, manage negara, manage stabilitas sosial, pertahanan, keamanan, sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem perdagangan. Manage para mafia, para penghianat, para hipokrit, dst.. Begitulah. Tentang apakah rejeki udah diatur, entah. 

a manager

Sama sama nim. For me rejeki udah dijamin, tapi kalau diatau enggaknya, saya gak berani jawab. 1. Rejeki udah dijamin, i mean. Tuhan tlah memfasilitasi dengan sumber daya alam, perikanan, perkebunan, tanah subur, air, dst 2. Kalau rejeki udah diatur, for me.. entah.. Karna ya dan tidak. Bisa aja kayak. Tuhan ngutus malaikat ke paman kamu, trus bisikin.. kasih lah dia uang jajan. Kasian belum kerja, karna masih sekolah. Or tawarin aja dia pekerjaan.. ( bisa gitu ) Tapi bukankah tuhan menempatkan manusia di bumi tuk jadi khalifah ??? Apakah rezeki udah di atur, entah. Dan banyak ulama yang motong ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ู…َุซَู„ُ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูŠُู†ْูِู‚ُูˆْู†َ ุงَู…ْูˆَุง ู„َู‡ُู…ْ ูِูŠْ ุณَุจِูŠْู„ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูƒَู…َุซَู„ِ ุญَุจَّุฉٍ ุงَู†ْุۢจَุชَุชْ ุณَุจْุนَ ุณَู†َุง ุจِู„َ ูِูŠْ ูƒُู„ِّ ุณُู†ْุۢจُู„َุฉٍ ู…ِّุงุฆَุฉُ ุญَุจَّุฉٍ ۗ ูˆَุง ู„ู„ّٰู‡ُ ูŠُุถٰุนِูُ ู„ِู…َู†ْ ูŠَّุดَุงุٓกُ  ۗ ูˆَุง ู„ู„ّٰู‡ُ ูˆَุง ุณِุนٌ ุนَู„ِูŠْู…ٌ "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada se...

pada akhirnya wisdom..

Unverifiable. Do we have metodology for that ? We don't have man.. Dan gini man. Ku gak bilang bahwa hidup itu gak bisa dijelaskan. Kehidupan ada penjelasannya, 1. Versi tuhan kesepian 2. Versi nur muhammad 3. Versi menguji manusia 4. Versi iseng 5. Dst. Apapun itu, kalau orang membuang subjektifitasnya. Hidup adalah hanya untuk mempersiapkan diri ke afterlife. Kerna kalau orang gak percaya kehidupan selanjutnya does exist. Ngapain repot repot fighting ? Ngapain berjuanh di kehidupan ini yang absurd. Penjelasannya ada, Tujuan penciptaan, tentu ada. Tapi kenapa menciptakan ? Toh ada pilihan tuk tidak menciptakan. Apa urgensi menciptakan kehidupan ? Emang kalau kehidupan gak diciptakan ada risikonya ? Pada akhirnyaa Adalah wisdom. Menghitung untung-rugi, menghitung enak-gak enak, dst..

interdependency

Singkatnya belajar ilmu ekonomi Intinya uang,  Ada uang karena transaksi. Pilihannya 1. Ikut orang 2. Usaha sendiri Intinuya pikirkan 1. yang berguna 2. yang digunakan 3. pengguna 4. Dst. Kenal dirimu, kenali. Pasar, Apa dari dirimu yang bisa dijual ? Ketrampilan? Keahlian ? Pemikiran ? Penghibur ? Nyeni ? Dst Kalau gak ada. Apa barang yang bisa dijual ? Barang yg bisa disewakan, dst.. Tuhan telah titipkan rasa manis ke gula. Dan tuhan telah titipkan ilmu ke sejumlah orang. Belajarlah pada mereka.. Apa kerjaan yang kau inginkan ? Kalau gak ada, apa pekerjaan yang kau rela melakukannya? Setidaknya kalau pekerjaan gak bisa membuatmu senang, dengan pekerjaan kau bisa dapat uang yang beguna. Kenalilah diri, kenalilah zaman, kenalilah orang lain, kenalilah musuh-musuhmu.. Dst

kegiatan-kegiatan yang akan ku pilih

Bayangkan kau tidak ada Bayangkan kau tak pernah terlahir Bagaimana perasaanmu ? Bagaimana pemikiranmu ? Mamapukah kau menjelaskan 1. Untuk apa bertahan hidup ? 2. Untuk apa melanjutkan hidup ? 3. Untuk apa ini semua ada ? 4. Karna apa ini semua ada ? Rentang hidup manusia Bagaimana kau akan menjalani hari-hari Bagaimana kau akan memainkan peranmu Jalan apa yang kan kau pilih Kegiatan apa yang kau lakukan Hakikat hidup adalah hidup itu sendiri. Consciousness, feelings, thoughts, activities Gak ada istilah istirahat. Orang terus dan menurus, berganti-dan berhanti kegiatan.. Agannda hidup. Let it flow ? Humanism ? Hedonism ? Self-improvement ? Pada apa ku akan berorientasi ? Pada apa ku akan mengorbit ?

jan-jan.e inti persoalan.e yok opo

Menurutmu inti persoalanku opo kik. Enek sik pernah ngomong ro aku 1. Aku rung ngalami cinta 2. Rung eneng hal dunia sik menarik nggo aku 3. Aku gak terlena, teralu sadar 4. Gak enek hal-hal di dunia iki sik bener bener gawe aku enjoy, menikmati proses.e dst 5. Aku lahir di zaman sik gak pas 6. Aku tanpa sadar pengen gae tatanan dunia, sehingga akeh gesekan-gesekan 7. Aku rung nemu komunitas sik bener-bener sepaham Jan-jan.e masalah utamaku ki opo,, Mungkin cen karna aku menganggap urip iki gak semestinya ada, Ning pye neh,, kalah posisi ๐Ÿ˜„ Gusti ngersakke gae jagat.. Bacut, terlanjur, gak iso ngelak, dst. Mirip ro bodhi ( akar-supernova ) Ketika semuaorang mengadu pada tuhan. Kemana lagi aku kan mengadu ? Karna to be honest. Inti jiwaku. Tuhan. Ngapai  kau bikin absurditas ini. Sangat jelas, tuhan pengen menguji, nek ngomong tujuan.e ibadah. Berarti ngajine gak diterus.e Dan hablumminallah ku njuk piye ๐Ÿ˜„ Nek aku ngomong hidup adalah anugerah, ke...

niscaya

Gak ada fungsinya. Sebut saja 1. Kita hidup cuma untuk rasa. Orang kerja untuk rasa Orang kriminal karna rasa Orang humanis karna rasa. Orang beragama karna rasa. Sebut saja 1 guna hidup  Atau sebut saja 1 orang/filsuf, whoever it is. Emang semeaningless itu hidup kita. Kalau ada yang bilang hidup ada gunanya ( saya gak bilang hidup gak ada tujuan/penjelasannya ) Kehidupan itu ada tujuan/mekanisme yang jelas tapi emang gak ada gunanya. ๐Ÿ˜… Sepi, party, sepi, party Emang faktanya gitu. Kita dipermainkan kehidupan. Kita budak cinta, budak kesenangan, budak popularitas, budak keterntraman, budak sanjungan, dst๐Ÿ˜… Budak curiousity, budak pengetahuan, Banyak orang yang tau hal tersebut, tapi masih sering menyangkalnya. Bahwa aktivitas kita berkutat di rasa. Seluruh ilmu, teknologi, art, entertainment, dst.. Ujungnya adalah menundukkan diri pada rasa ๐Ÿ˜… Orang yang punya tujuan, karna mungkin ia masih  1. Caper 2. Pengen pujian 3. Perlu pengakuan 4. Kangen ditepuk tangani 5. Iri spotli...

tanpa disadari orang yang menasehati hanya ingin rasa superior

Yah.. mungkin karna aku terlalu objektif, scientific. Memang, it's okay kalau punya subjektif meaning of life. Tapi entah, subjektivitas honestly, sorry to say kok kayak " kepalsuan "  Karnanya ku sampai punya hipotesis,  1. Dunia/jagat eksistensinya intrisically gak punya guna,  2. I'm just trying to be honest.  3. Makna, guna, manfaat, untung, rugi, dst. Itu konsep yang hanya disadari manusia ( karna we have consciousness ) 4. Rentang hidup manusia 70than, orientasinya cuma 1 ( rasa ), seluruh hal hanyalah tools tuk mengabdi pada sang rasa 5. Kalau orang orang mikin beneran tentang kehidupan. Ia pasti akan fighting dengan ( eksistensialism, absurdism, meaninglesness, anhedonia, anergia, feeling numb, dst ) 6.  Ayo bung, Saya lebih suka didebat daripada dinesehati. Singkat kata gitu. Karna seringkali orang yang sudah berani menasehati " ia tanpa sadar menganggap kalimat-kalimatnya sudah benar " 

uncontrollable responses

Karna itu justru waktu you're playing game with we. Ku pakek logic. You pantas gak tuk dijadikan partner diskusi, You pantas gak tuk dijadikan teman main. Karna itu waktu you bilang bahwa " digituin aja kayak kebakaran jenggot " Ku kasih you simulasi tuk interaksi sosial. Bahwa. Kita juga gak harus bersosial, Ketika you bilang you takut, Pasti ada sumbernya. Dan nilai saja ( i mean, controllable or uncontrollable ) Kalau you takut dibully, gak usah berlagak berani di bully, Urut saja sumber ketakutanmu, trus you pilih sikap. Handle it or don't give a fuck about it. Kita hidup itu gak lomba, Lomba, siapa yang gak baperan. Kalau emang you baperan, ya sudah..  Pilih tempat yang nyaman, orang yang you gak punya trust issues pada mereka. Itu namanaya logic, Tiap orang punya problemnnya sendiri. Dan ilmu mungkin hanya jawaban tuk masalah yang umum, karna memang sifat ilmu adalah pake statistik. Kalau problem emotionalmu gak ada solvingny di ilmu-ilmu. Yah.. karna emang diri...

tujuan dan penjelasannya ada, tapi gunanya gak ada

Kau mungkin gak serius berfilsafat. Karnanya diawal kubuka dengan statement Inti hidup gak ada intinya Makna hidup ? Objectively nothing,  Makna makna tersebut sangat subjektif. Dan subjektivitas itu gak debatable.. Sebut 1 saja guna adanya kehidupan ? Bisa jawab ??? Karna itu setelahnya narasiku. 1. Keterlanjuran 2. Inevitability 3. Consciousness 4. Kosmos 5. Resources 6. Dst Karna itu ku siasati, andai ada yang beneran berfilsafat. Sapai pada taraf keresahan eksistensial, nihilism, abusurdiam, meaninglesaness, hopeless, dst. Karna secara objektif memang gak ada gunanya.. Beda antara tujuan adanya kehidupan. Dan guna adanya kehidupan. Tujuannya ada, tapi gunanya gak ada.

bikin survey

Benar-salah adalah ukuran pengetahuan Baik-buruk adalah ukuran perbuatan Nikmat-sakit adalah ukuran perasaan Dst. Ada untung rugi, bijak gak bijak, tega gak tega, guna gak guna, dst.. Karna interaksi sosial ada beberapa aspek 1. Kontan fisik 2. Kontak batin 3. Kontak fikir. Level keluarga, dusun, internal agama, antar agama, antar suku,  Nah so what we will prioritize ? Simpelnya..  Bikin aja aplikasi survey. Biar tau apa yang duperluan. Jangan sok tau. Kayak.. Apakah tapera dimaui rakyat ? Katakanlah ada yang setuju. The next questions is... Berapa persen ? Apakah wise menyetujui yang 20% ? Katakanlah gitu..

managing emotional system

Itu karna ku belum tau you punya personality. Kalau kayak gitu. Ngapain ku care ke you. Ini yang bikin social system buruk. Karna normalisasi Ini teks bung, kalau face to face, ku ngerti you punya kondisi. Kerna you punya post like that. Ku kasian lah, ku agak care, toh gak ada hukum kalau orang gak peduli.. So ini, karna ku kasian ma you. Takut ular tidak sama dengan tindakan tolol masukin tangan ke sarang ular. Karna itu ku kasih you ilmu mahal, karna ku kasian ma you, Itulah ku pakek diksi " logic " Up to you. Dan kalau you masih dilevel perasaan. Perasaan kalau you tau memang cuma cycling. Ah.. cukup lah. Ada sebagian orang yang gak pantas mendapat ilmu yang advance, yang beyond, yang gak ada di buku buku. Gak takut ular, tidak sama dengan tindakan tolol masukin tangan ke sarang ular. Kalau you gak takut interaksi ma orang, gak lantas you tolol datang ke lingkungan toxic  Ku kasian sebenarnya ma you,   " maaf ya tuhan, sebenarnya gak pantas ku pakek diksi, ini karna ...

up to you

Gak nerusin hidup boleh kok. Hidup emang like this as we knew๐Ÿ˜€ 1. Uncontrollable thing 2. Inevitability 3. Emotional system 4. Social system 5. Resources : human and nature Toh konsekwensi tanggung sendiri๐Ÿ˜ Dan kalau dirimu jadi ngedown karna pertanyaan tersebut, Better tuk maintain pola komunikasi, pola interaksi..

intinya ada compensation-system. so terserah. up to you

Inti hidup adalah, Gak ada intinya ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ Gak lanjutin hidup, boleh lho Terserah Tapi ingat about the compensation system, sejumlah consequences.. Nah kalau dah milih nerusih hidup ? Tetep simple,  Intinya cuma rasa Rasa batiniah dan indrawiyah. It's just about maintaining it When many people say " we eat coz we need " I say " we eat coz, the pain of hunger " Kerna perihnya rasa lapar So, therefor. My hipotesis is. Life is just ahout maintaing our emotions, feelings, healthy,  Dan why do i say that ? Kerna emang like our healty. Kita maintain terus and menerus, again again.. Cuma itu kok. Antonim Lapar tujuannya tidak lapar Sepi tujuannya tidak sepi Bodoh tujuannya tidak bodoh Nah yang ruwet itu di wilayah teknis๐Ÿคฃ Ini yang bikin many pepole decide to tuk give  1. Sejumlah uncontrollable thing 2. Sejumlah unpredictable thing 3. Sejumlah accidental thing 4. ๐Ÿคฃ Toh at the end, mati jugak. Kita memang mubeng mumeng, Are there other options ?? Inevitability, consequen...

marketnya emang gitu

Medsos ada banyak. Fb, twitter, ig, tiktok, youtube. Itu dimananya min ? Punya statistik ? Dan pertanyaanmu silahkan tanya society. Hukum ekonomi, pasti ngelapak yang marketable  So, it means emang majority sukanya yang gitu,  Silahkan kamu ke salah satu organisasi kemasyarakatan, tanyai mereka..  Ada kemungkinan.. maaf gak instal tiktok๐Ÿคฃ Bahkan mungkin ada yang memilih tak pakai smartphone ๐Ÿคฃ Kenapa film indo dominanly horror ? As we knew, coz emang marketnya gutu Kalau seleranya orang adalah historical-themes, I believe, so pasti para creators will change As simple as that

do we have the verification-method ?

Apakah kita punya metodologinya ? Kalau ada gosip artis, kebenarannya it's easy.. datangi aja ke sana.. tanya-tanya tuk memastikan. Pertanyanku.. firman tuhan, gimana cara memastikan kebenarannya ? Prof quraish shihab saja sering pakek kalimat " saya menduga kuat " ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€ Terserahmu mung, hendak milih versi yang mana  Karna, emang kita punya the verification-method ??

survey

Bikin aja survey online. Dari data tersebut bikin prioritas yang hendak dihandle. Simikationnya like, Imagine saja ada kelas. Struktur pengurus kelas minta pendapat, Yang dianggap problem apa, Statistiknya gimana, Dan menawarkan solusi " musyawarah mufakat  " Social-interaction. Ada buanyak sektor. Di dunia pendidikan Di komunitas  Di masyarakat Di keluarga Dst.. Contoh problemnya 1. Ada yang masukin anak cewek ke pesantren,  anaknya dinikahi pengurus pondok dan hamil tanpa sepengetahuan ortunya 2. Pemuka agama, power, dan potensi perpecahan.. ( ada pemuka agama yang memilih menyelesaikan persoalan agama dengan baku hantam ) 3. Muka dua, penghianatan, yang bikin " trust issues " 4. Perambokan, penjambrentan, pencurian, dst 5. Kompetitor bisnis, rebutan customer, dst Yg diurusin bisa konteks : their thoughts, belief system, emotional system, mindset, dst

monitoring para leader

Emm.  Kalau vertical-interaction. I have hipotesis " apakah bawah sadar kita bilang, oh tuhan ku dah jalani perintah dan laranganmu, So, now mana janjimu ?? ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€ " So, therefor ku lebih pakek angle human-interaction.. Mendayagunakan.. rasa takut dan harapan manusia, ruk maintain society " Emm. Logically, orang do something tetep. Ada reasonnya. Nah. Konteks agama.. so pasti ujungnya ajaran. Better sih monitoring " para agamawan " togetherly, especially yang banyak follower. As simple as we know..  Jamaah so pasti ikut leadernya.. So, when the leader dah beres.. Logically persentase stabilitas sosial akan tinggi..

mendayagunakan semua resources

For me that's privat thing. But sometimes ia geser ke ranah public  Better tuk understanding clearly. Hal public dan privat. And. Kayaknya asyik. Kalau narasi para agamawan.. titik berat ke konteks horizontal Like. Kalau hutang gak dibayar, neraka Kalau seneng berbagi, surga Kalau bully orang, neraka Kalau menemani orang yang sedang down, surga. Entah mengapa. Yang dimonitoring it's just hal-hal ritus.. ๐Ÿ˜€ At least, kalau everybody takut neraka, agak termanage lah, hal hal public. Apa lagi kalau pada pengen surga, dan narasinya adalah.. hal hal humanistik. Isn't that hal-hal yang so beautiful ?

reward and punishment drives human life..

Yups.. So i think it's better using semua resources yang ada Coz, ada yang psikopat, therefor perlu aturan, tuk manage stabilitas social,.. As we know,  Indeed, bullying itu motivenya kerna " nikmat menyiksa/ superior feeling, etc " Dan. Kerna emang they're lack of simpati, humanistik, ect. If everybody have " rasa gak tega " Bullying i think won't be happen, right ?? Kerna emang, refers to science. Biologically we're emang selfish,  Dan be hero/heroine..  Kalau gak pakek stimulus reward or punishment, kayaknya gak bakal dilakuin..๐Ÿ˜€

rasa kemanusiaan

Better tuk manage emotional system.. Kerna, rasa punya potensi yang meledak ledak  Rasa adalah energi.. Dalam kerjasama.. Kalau hanya pakek aturan. at the end,  Orang mikir : untung rugi, ketidakadilan, dst.. Tapi kalau rasa ?? Rasa peduli, Rasa gak tega kalau orang lain punya beban lebih, Dst.. Itu perlu dipetakan, 

dialog ro kikik *lumpuh*

Kik menurutmu rasa ki pie ? Gak cukup due plan, Gak cukup ngerti rumus.e Gak cukup due resources. Iso kik memaksakan diri, ning.. urip ngono kui.. Lak yo gur urip-uripan.. Singkat cerita. Kabeh uwong iso lah sinau cara berkebun, Rasa andil banget.e Emng kebeh gak harus, Ning eneng konsekwensi. And rasa, energi, andil banget. Sik makes people, due 1. Daya juang 2. Gelem eksplore further 3. Gelem evaluate, 4. Gelem mikir lebih jauh 5. Gelem latihan kerja sama dst * rasa.e lumpuh * ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ To maintain rasa and raga, etc Akeh sik diperlokk.e Bangke...