Mungkin memang in life there's no meaning, but ada consequences man.. ( hukum tuhan, hukum manusia, hukum alam, hukum sosial, knowledge dari tuhan dan hasil olah pikir para manusia pendahulu )
Entah,
Entahlah mungkin adanya kehidupan memang gak ada gunanya,
Atau mungkin kita yang tak tau gunanya.
Sejumlah periswita sebelum kelahiran kita,
Big bang, waktu, ruang, gaya, tebaran galaksi, bima sakti, bumi,
Bumi,
Tanah, air, udara, sejumlah gaya, sejumlah senyawa,
Benda, gaya, flora, fauna, dan manusia.
Olah pikir, olah rasa, olah raga, dan akhirnya mengolah luar diri.
Makrokosmos-mikrokosmos semesta,
Mengumpulkan benda, flora, fauna, manusia,
Megolah benda, flora, fauna, manusia,
Dan sampailah,
Dan sampailah sistem keamanan, system keadilan, system pertanian, system pertukaran, system perkebuanan, system-system lainnya..
Filsafat, science, Teknologi, industri, pangan, kesenian, dst.
Rentang waktu manusia di wadak temporal,
Tujuan yang didesignkan,
Tujuan yang diniatkan,
Tuju-menuju-dituju-tujuan.
The present : Social system, natural system..
The future : buanyak calims, versi which is unverifiable
Hukum tuhan : hukum alam, hukum akhirat
Hukuk manusia : kerna tuhan nginstal di diri manusia consciousness, freewill yang termanifes pada controlling system which is ngendalikan : thinking machine, body, indra
Hukum manusia like aturan keluarga, aturan yayasan, aturan sosial, aturan perusahaan, aturan negara dst..
Mungkin kita gak tau apa guna adanya kehidupa, atau bahkan kehidupan gak ada gunanya.
But, there's thing yang kita sebut consequence.
Gak harus kaya, gak harus berkeluarga, gak harus bergotong royong, gak harus bekerja, gak harus beriman, gak harus beribadah,
Bahkan, gak harus surive,
But, ada consequence
In present knowable lah, masih mungkin tuk dimengerti, dipahami, diniatlan, dipetakan,
But, tuh the future after kita menginggalkan wadag tenporal kita, entahlah.
Unobervable, unverifiable, buanyak versi,
Dan mustahil sampai kebenan objektif, kerna unobservabel-unverifiable,
Ujungnya mungkin iman-kebenaran subjektif-keyakianan-nalar-consider baik buruknya, compare untung ruginya.
But, tetap itu bukan pengetahuan namun keyakinan
Baik versi pribadi-masyarakat-kitab kitab
Nikmat versi pribadi-masyarakat-kitab kitab
Benar versi pribadi-masyarakat-kitab kitab
Berhubungan dengan diri sendiri ( system energi, system rasa, system pikir, memori, pengetahuan, perasaan, harapan, trauma, ketakutan, candu, rencana, niatan, dst ... )
Berhubungan dengan tuhan ( dihadapan tuhan semua orang telanjang, sang pencipta, sang pemaksa, sang penguji, sang hakim, sang maha bijaksana )
Surga dan neraka adalah kebijaksanaan tuhan, bayangkan tiada surga, bayangkan tiada neraka ?
Surga simbol harapan, and neraka simbol peringatan,, oh keseimbangan..
Berhubungan dengan tuhan, mempelajari cara berhubungan ( denger lecture dari someone, baca konsep dari someone )
Corenya pada melihat dan mendengar, then membandingkan, considering,
Berhubungan dengan luar diri ( benda benda, tempat-tempat, flora-fauna, manusia-manusia, suara-suara, kata-kata, rasa-rasa, )
Rentang kesempatan di wadag temporal
Maybe averagenya 60an th.
So, ada consequences. The best option is do the best yang bisa dilakukan
Hukum tuhan
Manusia diinstal controlling system tuk mendalikan kemelekatan fungsi, therefor dimungkinkan tuk meniatkan/merencanakan tuk
1. Mendayagunakan akal
2. Mendayagunakan indra
3. Mendayagunakan organ