Sangat ceroboh kalau gitu,
Kalau yang penting hikmahnya.
Belajar aja dari pengalamanmu dan orang orang sekitarmu.. itu lebih aplikatif, relevant,
Kau tau kan, arti dari sejarah ?
Beda arti dari sejarah, dongeng, legenda, mitos, dst ???
Kalau semua orang berpikiran sepertimu.. suangat berbahaya.
Karna dasar dari ajaran, ujungnya adalah manuskrip-manuskrip..
Apakah bacaan qunut adalah wajib atau sunnah ?
Seluruh pemikiran, memverifikasinya adalah merujuk manuskrip-manuskrip dimasa lalu..
Ada yang menggunakan
1. Metode kualitatif
2. Nah secondly kalau mesih sulit, pakek kuantitatif..
Apakah sholat subuh beneran 2 rakaat ?
Itu perlu merujuk masa lalu.
Kontruksi agama
1. Penghubung ke tuhan adalah nabi
2. Penghubung ke nabi adalah estafet ulama : lisan maupun tulisan..
3. Sejumlah ulama menyusun susunan tematik tuk memudahkan umat.. dan diwariskan terus dan menerus.
4. Sejarah itu suangat penting, meski ( pemalsuan sejarah, manipulasi data, pembelokan, penipuan sejarah, dst )
5. Seoptimalnya, kerna kadang memang ada tema yang mustahil clear.
Pada tema-tema tersebut, ya... apa mau dikata
6. Dan karnanya sering pakek istilah kesimpulan sementara,, ini harus jadi kaidah/mental para peneliti
Agama tanpa sejarah itu bullshit..
Harus ada bukti arkeologis, historis, dst.