belajar science bisa kafir. menganggap kekonstanan alam sebagai aksioma, padahal tuhanlah yang menjaganya memprogramnya
Belajar science bisa kafir, secara gak disadari
Karna bisa memanage sejumlah hal..
Merasa punya power.
Padahal.
Sepintar apapun manusia,
Kalau tuhan gak memfasilitasi manusia dengan sejumlah resources..
As simple, oksigen dimusnahkan tuhan
Air di musnahkan tuhan
Tanah subur dimusnahkan tuhan.
Ohh,, like karena belajar ilmu pengolahan tanah,,
Merasa tanah subur berkat usaha sendiri.
Oh.. kafir secara gak sadar.
Oh tuhan. Rawatlah kesadaranku akan dirimu.
Bahwa. Ketika aku lapar.. aku gak berfikir makanan
Tapi aku berfikir tentang engkau ( sang penguasa sistem )
Kemudian ku memahami sunnatullahmu.
Bahwa kau titipkan sejumlah hal ke para makhlukmu.
1. Kau titipkan manis
2. Kau titipkan konsep
3. Kau titipkan energi..
4. Dst
Jadi semoga, ketika ku makan suatu makanan.
Sebelumnya,
Sebelum itu rute pemikiranku adalah.
Engkau titipkan energi pada makanan.
Sebagaimana riwayat bahwa nabi ketika lesu, maka ia juga makan..
Sunnatullahmu ( hukum tuhan ) yang karna engkau menjaganya, kemudian dianggap hukum alam.
Padahal tanpa penjagaanmu, hukum alam tak akan pernah ada.
Kalau alam gak konsisten, maka science gak akan ada. Terlebih lebih teknologi..