As simple karna hidup mereka terasa nikmat, asyik,
Dan kalau kesadaran mereka lebih tinggi.
Apa sepanjang hidup hanya membudakkan diri pada rasa ?🤣🤣
Babunya rasa cinta,
Babunya rasa bangga,
Babunya rasa senang,
Babunya rasa asyik,
Babunya tepuk tangan,
Babunya... dst 🤣🤣
Dan. Kemudian ia kan tersadar.
Apa hidup cuma gini gini aja ?😅
Kalau hidup you gak nikmat, apa alasanmu bertahan hidup selain pengadilan akhirat ?
For me. Tolol aja.
Udah miskin, jelek, ansos, intovet, mental illness, dst.
Kok ya.. masih memilih bertahan..
Demi apa ??😅
Konyol gak ???
Kalau kaya, keren, cantik, populer, akses banyak. Warisan banyak.
Entah theis or atheis. Gak usah ditanya.
Kalau orang dah menikmati hidup, gak usah ditanya..
Kalau kau benar-benar hendak bermanfaat.
Berapa persen orang yang menikmati pekerjaannya ?
Berapa yang menikmati relationship mereka ?
Berapa persen yan menikmati/mensyukuri kehidupan mereka ??
Kalau kau bener peduli,
Pikirkan yang bermasalah, jangan pikirkan yang gak punya masalah..
Balik lagi..
Apa alasan selain pertimbangan akhirat ??
Kalau yang menikmati hidup gak usah ditanya..