Langsung ke konten utama

a manager

Sama sama nim.

For me rejeki udah dijamin, tapi kalau diatau enggaknya, saya gak berani jawab.

1. Rejeki udah dijamin, i mean. Tuhan tlah memfasilitasi dengan sumber daya alam, perikanan, perkebunan, tanah subur, air, dst
2. Kalau rejeki udah diatur, for me.. entah..
Karna ya dan tidak.
Bisa aja kayak. Tuhan ngutus malaikat ke paman kamu, trus bisikin.. kasih lah dia uang jajan. Kasian belum kerja, karna masih sekolah. Or tawarin aja dia pekerjaan.. ( bisa gitu )
Tapi bukankah tuhan menempatkan manusia di bumi tuk jadi khalifah ???

Apakah rezeki udah di atur, entah.

Dan banyak ulama yang motong ayat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ  ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261)

Infak memang dibalas tuhan berkali lipat, tapi ada tanda kutip " jika tuhan menghendaki "

Ketika nabi lapar/perlu energi, ia lantas makan bukan berdoa
It means nabi melakukan hukum alam.
Kalori ada di makanan, dan cara dapat makanan adalah dengan makan.

For me, sama halnya dengan uang.
Kalau pengen uang, maka perlu memahami mekanisme uang.

Lalu bagaimana dengan doa ?? 
For me, yang jelas. Tuhan bebas mengabulkan or tidak mengabulkan.

Bisa saja, tuhan buat orang orang agar penasaran dengan masakan buatanku.
Tapi tetep. " perlu mempelajari bagaimana berhubungan dengan tuhan "
Jangan sampai niatnya merasa lemah, praktiknya memaksa tuhan mengabulkan

Gitu sih🙂
Semangat ya..
Mengenal diri, mengenal minat bakat, menemukan profesi yang pas, menemukan cara menghasilkan uang yang pas, 

Kalau pekerjaan gak membuat kaya, atleast membuat kita gak jadi peminta-minta, bisa membeli hal yang kita sukai, membiayai hobby kita, 
Dan. Kalau pengen berbagi ke temen or orang lain. Itu terserah.

Tuhan aja demokratis. 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِا لطَّا غُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِا لْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَا مَ لَهَا ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 256)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com