Saya kesulitan juga in social interaction. Ku dulu juga digituin pren, Karna culture juga sih, Kan kalau gi ngumpul. Kan naturally pengen suasana cheerful. So ada pihak yang dikorbankan. Kaitan selera humor anak indo jugak Emm. Sekarang ku pikirnya gini sih, Interaksi sosial gak harus, but there's consequences Em refer ke sociology. Ujung interaksi kan 2 : rasa dan guna. Kalau konteks guna, masih ok lah, teamwork, organisasi, dst Nah, konteka rasa. Sorry yak, ku hanya care to you. Emm. I suggest tuk dirimu sukanya apa, Nah dari situ pindai society. Pasang radar. Mana yang approximately possibly tuk main bareng denganmu. Bersama-sama kan. Means melakukan bersama. Nah setelah nemu yang, katakanlah " sefrekuensi " tinggal coba-coba aktivitas/penghubung mana yang pas. Is it main musik, game, nobar, discuss, ngobrol santai, dst.. Kalau belum nemu, i gak suggest yourself tuk memaksakan diri. For me better nemuin kesamaan ( tujuan, minat, selera, dst ) Kan for me interaksi ada ...
ngawu-awu menurut terjemah jawa-indonesia bermakna selalu menanyakan asal-usulnya