@mariagreen emm. Nyambung ke interaksi sosial.
Yah, seperti mawar dengan durinya.
Pasti ada part yang agree dan dis agree,
Namun kerna ada pebedaan, jadi ada dialektika.
Persamaan dibutuhkan tuk terhubung,
Like, aneh saja organisasi tetep soslid sementara visi-misi membernya berbeda.
Saya lebih suka yang apa adanya pren.
And then, mengelola persamaan dan perbedaaan
Apapun itu, aku lebih suka segala sesuatu apa adanya.
Nah, perbedaan ku perlukan,
Tuk momen momen evaluasi, momen momen rekontruksi, momen momen menanyakan ulang.
Apakah pemahamanku udah benar ?
Apakah formula komunikasi, interaksi ku dah wise ?
Apapun itu, ku lebih suka hakikat ( segala sesuatu kulihat apa adanya )