Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

libertarian

Emm Tapi dirimu meh nemoni tow ? Nek misal gak,, it's okay. I feel you Toh saiki aku nggunakke prinsip " human right " Sik, Jangankan hal hal sik besar. Even ngobrol santai ae. Orang berhak menanggapi or gak menanggapi Orang berhak tidak mendengarkan, orang berhak tidak menolong, dst Has been mungkin 2 bulanan. Belok sitik Ku evaluate pola interaksi-komunikasi demi kebaikan bersama. That's it.. Jangankan sampai tuk " kerja sama " even like, gak membalas sapaan or menyapa di jalan.. itu hak. 😏 semboyan.e us " life, liberty, and the persuit of happiness " Dadi misal dirimu gak berkenan bertemu, it's okay. But, nek berkenan nemoni, atur jadwal ae kik/sebut tanggal. 🫣

K < M

Sebenernya simple gak sih ??? Hidup cukup Rumusnya pengeluaran < pendapatan. 1. Pengeluaran lebih sedikit dari pendapatan 2. Or, pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Keluar ( K ) < Masuk ( M ) K < M Sebenarnya sesimple itu gak sih 😅

playlist

1. Comfortably numb - pink flyod 2. Another day - dream theater 3. Seize the day - a7x 4. Fiction - a7x 5. Menantang rasi bintang - fstvlst 6. Hitam putih - 4.20 7. Sekilan info - jason ranti 8. Loneliness - putri ariani 9. Complicated - avril 10. Memories - one piece 11. Samudra debu - candra malik 12. Jika surga dan neraka tak pernah ada - ahmad dhani 13. Kirana - dewa 19 14. Letto - bird song 15. Led zepplin - stairway to heaven 16. Nirvana - smell like ten spirit 17. Queen - show must go on 18. John lennon - imagine 19. Mr. Big - wild world 20. Dst.... 😄😄😄

kalian boleh memberikan rumah bagi tubuh mereka tapi bukan jiwa mereka...

Tetep depends on nimm. Coba iseng cek minat bakat.. Wih sastra, seperti kata kahlil gibran. Yang the prophet.. ... "Kalian boleh berikan cinta kalian, tapi bukan pikiranmu. Karena mereka punya pikiran mereka sendiri. Kalian boleh berikan rumah bagi tubuh mereka, tapi bukan bagi jiwa mereka. Karena jiwa mereka tinggal di rumah masa depan, yang tidak bisa kalian kunjungi, bahkan dalam mimpi...." Right ?? 🙂

burjo boko, masjid, sawah, mati listrik...

Lahir,  Bertemu orangtua, bertemu sibling, kerabat, dst... Mengarungi hukum alam, hukum sosial. Berada diantara human and natural resources. Saling mencari, Saling berebut, Saling bertukar, Saling berbagi, Saling bercerita Saling bermain, .. Saling belajar, Saling berlatih, .... 😅 Yeah.. life literally is a game. Para pemain, Format permainan, Aturan main, Petunjuk permaian, Pedoman permainan, Tips permainan, Konsekwensi permainan, Sistem permainan. Dst. .. Permainan antar manusia Antar alam Antar kosmos dalam diri Dengan " tuhan " ....

keegoisanku.. tuhan...

Kebutuhan harian, Kebutuhan bulanan, Kebutuhan tahunan. Cara ?? Energi, daya, rasa, tuk maintain.. Ya tuhan, dengan keegoisanku. Cukupkanlah diriku. Kalau memang masih makom yang mencari belum yang dicari, Pertemukanlah tuhanku, berilah cara yang pas tuhanku..

penghayatan saat bekerja

Saat sedang bekerja, Temukanlah makna pekerjaanmu nim Misal, demi keluarga,  Kalau belum, demi gak diri sendiri biar bisa bales kebaikan leluarga or pergaulan. Kalau engga  Ada yang niatin ibadah, Orang lain lagi, ada yang tuk bantuin orang lain, dst Manusia memang gak banyak pilihan, Cermati the best option nim.

useful perlu user yang using, karna ada masalah maka ada kehidupan,

Yeah. Guna/useful. Perlu user yang using. Semua orang pasti menekuni suatu bidang. Dan rumput hanya diinjak karnivora, Tapi di cari/rindui herbivora. Berterimakasihlah juga to your sibling, Kerna  Imagine, if dia gak suka belajar and prefer main ?? Dan mbah nun pernah bikin statemen, yang bikin merinding diriku. " orang kebayakan mengharapkan hidup tanpa masalah " Namun jika melihat dari hal yang lehih luas, lebar. " masalah dihakikatkan tuk ada " Trus ku dalaki lagi. Ternyata memang, Kehidupan ada karna ada masalah. Karna lapar ada gerakan Karna sepi ada gerakan Karna candu ada gerakan Karna sakau ada gerakan Karna penasaran ada gerakan. Tanpa perasaan/kesadaran, manusia adalah hewan yang deterministik, dalam konstalasi hukum alam Ia gak punya chance tuk control his body/sense, dst Makna adalah bermanfaat, manfaat adalah fungsi, fungsi adalah guna. Guna-digunakan-pengguna-menggunakan-berguna. Berguna di hal teknis dan teoritis Berguna di hal tips dan teknologi Berg...

kalo bisa keduanya why not ?, kalo harus milih, better prioritize afterdeath

Tetepbetternya kepoin yang nekunin bidang tersebut, such as  ryu hasan in indo. Ada kok di youtube. 6 sesi gen yang egois. Kalo ku simplenya. Manusi budak hukum alam ( hukum rasa, hukum energi, hukum emosi, dst ) As we know, we can't avoid ..( inevitability ) Dan memang, Sepanjang hidup kita cuma budak,  Kalo aku lebih suka nyebutnya budak rasa For me, dengan an understanding yang dah ku elaborate, We exist, manifest ke consciousness, Trus,, entah kenapa ourselves diinstal sistem rasa, Nah. Karna ada rasa, ada kehidupan. Rasa lapar, trus gerak Rasa candu, trus gerak, Rasa penasaran, trus gerak, Rasa nikmat, trus gerak. Sepanjang hidup. For me manusia hanya berjibaku pada rasa, Simplenya Rasa fisik dan batin. Cuma itu,. Even heaven and hell, itu juga didrive, didesign tuk rasa. Orientasi pada rasa. Ngupayain rasa nikmat, nanggulangi rasa sakit. Cuma itu. Dan finally, my hipotesis, bahkan sampai conclusi.. Ya cuma itu. Manage rasa. Nah karna rasa, lahirlah teknologi, entertain, ...

who are you ? who are they ?

Ku suka analogi, Rumput diinjak injak karnivora, Dicari herbivora. Soo.. Who are you, dude ? Then. Predict/simulate, kira-kira who ?? Yang agak tertarik denganmu.. Kenallah dirimu sendiri, setelahnya kekallah orang lain. Demi kebaikan bersama. Demi suatu rumusan konsep yang optimal

consciousness, mesin rasa, sikap, as simple as that

Karnanya trus punya hipotesis. As an onserver ( diri yang berfikir, analyze, whatever ) ujungnya memang : absurdism, samsara, bangun tidur tidur lagi, siklus, dst Namun we are juga a player, right ? Ku suka diksi. " inevitability " Kita kalah posisi, kita player bukan programmer. Dan kenapa sang creator decided tuk bikin this life ?? Yang dari pov si creation gini aja 😅 Persoalan philosophical. Actually.. katakanlah dah selesai. Yeah..  Balik lagi.. Karna memang masih banyak anak kecil yang terpukau dengan magic show. Ada neuroscientis nganggep hidup adalah.. Chaos order, entropi 😅😅 Kadang ku jugak ngerasa, Sesak oleh hakikat Waktu lain bangga sendiri karna suatu enlightment. Kadang teralienasi, Kadang disconnected dengan pergaulan. For me. Inti dari human adalah. Consciousness, trus terpatri selfish gene, dst Emm Biar efektif our discussion/debate/or dialektika. Dirimu milih tema, konteks, dst aja nim.. Buanyak  banget diemensinya, Mau bedah layers of self, concern ke an ...

exist, mesin rasa, mesin pikir, sistem dan struktur, resources

Emm agak kasar. Ku punya sejumlah daftar film anime tuk menghayati masa " krisis eksistensial " 1. Frieren 2. Into the wild 3. Im quitting heroing 4. Slime, rimuru 5. The last man on the earth Kayaknya sementara cukup, Emm. Ini my tips, Dan karna " liar "  Silahkan hendak ikut or not Lebih jauh lagi. Bayangkan dirimu sebagai pembuat kehidupan. Sebagai pencipta kehidupan. Hanyati keberlangsungan tersebut. Dirimu bikin system,  1. Binin waktu dan ruang 2. Hukum alam, 3. Materi, form, benda 4. Bumi, unsur kimia, struktur, metabolisme, 5. Dst.. 6. Benda, flora, fauna, sampai manusia 7. Dari consciousness, mesin/sistem rasa, mesin pikir, sistem indra, bahasa/dunia ide, dst Bayangkan.. Dan. Bagaimana posisi mereka dihadapanmu ? Pola dialektika dst ? Makna eksistensial mereka ? Balik lagi ini cara liarku,, dan silahkan  Singkat kata, kita exist, ada konsekwensi, dan akhirnya nentuin sikap, even gak memilih.. gak memilih adalah pilihan yang gak disadari.

alkisah ada magic show, si anak ter amazed amazed, dan si dewasa.. yeah,, that's just a trick..

Karna gini, ada yang ngerasa gitu setelah membaca sejumlah konsep filsafat. Emm. Di psikologi anhedonia, anergia, sistem hormonal, dst. Emm Aku perlu sejumlah data, untuk menentukan sikap terbaik. Karna misal kamu atheis, kan gak pas kalau aku tawarin perspektif teologis. " bahwa tuhan membikin sistem emosional, tuhan bikin rasa hampa yang tanpa solusi, yang jawabannya adalah memperbaiki hubungan dengan tuhan " " secanggih ilmu dan teknologi, based on kaidah scientifik, dan hukum alam ujungnya dalam kekuasaan tuhan " Kan gak lucu kalau dirimu atheis, trus ku kasih perspektif ketuhanan, right ?? Karna nya ku perlu sejumlah data, Emm kalau kamu gak pernah baca filsatat, agama, bahkan science.. Emm. Singkat kata, begitulah kehidupan. Siklus, laper then makan trus laper lagi Sepi, party, dan sepi lagi.. Emm. Ku suka analogi ini. Ada orangtua dan anak, nonton magic show. Dan yeah,, Si anak excited, ter amazed amazed😅 Si ortu, yeahh.. cuma trikk.. 😅

chairil " hidup hanya menunda kekalahan "

Boleh cerita lho kalo pengen, Persoalan manusia emang banyak kawan 😅 1. Perasaan 2. Kesehatan 3. Kelemahan 4. Daya ingat 5. Daya tahan 6. Trauma 7. Gampang letih 8. Uang 9. Minder 10. Iri 11. Sulit tidur 12. Difitnah 13. Disalahpamai 14. Disalah mengerti 15. Sensian 16. Gak punya uang 17. Gak punya teman sepaham 18. Gak punya teman sevisi 19. Gak punya previllage 20. Gak punya hobby 21. Anhedonia 22. Anergia 23. Selfish gene 24. Unrealistic expectation 25. Dst...😅 Emang banyak Dan ada yang ada solusinya, Ada yang gak ada solusinya, Ada yang langsung bisa ditangani, Ada yang perlu belajar dulu, Ada yang perlu dicoba dulu, Ada yang mustahil selesai. Seperti pertanyaan eksistensialistik,, Seperti kesepian yang tak pernah selesai, Manusia hanya menunda sepi, Menunda lapar, Menunda sakit, Ada sejumlah hal yang sifatnya maintaining. 😅 Seperti chairil " hidup hanya menunda kekalahan "

dari filsafat, science, teknologi, industri, seni, entertainment, sampai our era

Singkat cerita karna kalau kebenaran, di zaman sekarang. Lebih ke science dengan metodologi. Memang seluruh ilmu pada mualanya adalah filsafat. Namun sang anak punya sistemnya sendiri. To be clear, Ku kasih Case Does afterlife exist ? Kalau orang paham, mempelajari epistemologi dst. Jawabannya unobservable, sejumlah claim unverifiable. Nah wilayah unobservable dan unverifiable, itu adalah wilayah yang masih melibatkan filsafat. 1. Simulasi 2. Consideration 3. Dialektika, 4. Dst. 5. Tuk lebih jelas, silahkan baca sejarah filsafat, Sampai era metodologi, science, techno, arts, sampai era " modern " Karna itu memang, Kalau pengen ngereach/raih the truth, pakeknya science Wilayah yang unobservable/unverifiable, akhirnya pakek filsafat Emm. Temenmu ada yang sedang struck di konsep nihilism, absurdism, samsara, and thing like that gak ? Kalau engga syukur sih, Kalau ada,  Silahkan kalau mau debat ilmiah, curhat, dialektika, dst

dialektika..

Mustofa w hasyim Dialektika. Pikir yang perlu dipikir, Gak usah dipikir yang gak perlu dipikir, Rasa yang perlu dirasa, Gak perlu merasa yang gak perlu dirasa, Rencana yang perlu direncana, Gak perlu merencana yang gak perlu direncana, Teliti yang perlu diteliti, Gak perlu neliti yang gak perlu diteliti, Omong yang perlu diomong, Gak perlu omong yang gak perlu diomong, Obah yang perlu diobah, Gak perlu obah yang gak perlu diobah, Berdialektika... Proses tesis, anti tesis, sintesis, Dst...

mampukah kalian menghargai hak orang lain ??? 😅 menghargai pilihan orang lain ? menghargai sikap orang lain ??

Apalah kalian mampu menghargai perbedaan ?menghargai hak orang lain ?? 😅😅 Saat kalian menginginkan orang lain jadi pasangan kalian, tapi ia gak mau menjadi pasangan kalian ?? 😅 Saat kalian pengen ngobrol, tapi orang lain gak pengen ngobrol 😅 Saat kalian pengen main, tapi orang lain gak ingin main 😅 Saat kalian ingin ke utara, orang lain ingin keselatan 😅 Mampukah kalian menghargai perbedaan ?? Mampukah kalian menghargai hak orang lain ?? 😅😅😅

ada ujian, ada pelaku ujian, berbagai penyikapan.. wkwkkw... kalian yang mana nih ??😅😅

Selucu itukah orang indonesia ???? Alkisah ada ujian Ada berbagai orang yang menjalani ujian 1. Ada yang ngegosipin previllage si anaknya rektor 2. Ada yang sibuk ngutuk nasipnya yang gak punya akses kunci jawaban 3. Ada yang sibuk ngurusin pekerjaan orang lain 4. Ada yang bingung cara ngerjain ujian 5. Ada yang was was hasil ujiannya sendiri 6. Ada yang gak kuat ngadepin ujian 7. Ada yang sibuk ngeliatin cewe-cewe 8. Wkwkkwkw atau yang lainnya ??😅 Kalian yang mana nim ??

bareng bareng ngadepin hidup

Emm. Udah ada baby ? Emm. Coba berjarak. Semoga ia ada ngerasa kehilangan. Then ia evaluate his priority, Emm. Yeah, as we know,  Controllable and uncontrollable thing, Kadang ada yang punya high pride,  Ia pikirannya " kalau aku ya gini, kalau engga mau silahkan ke orang lain " " gak ada elu, orang lain buanyak yang antri, dst " Emm. Padahal, buka tentang menang kalah, right ? Bareng-bareng ngadepin hidup. Emm. Coba berjarak, semoga ada rasa kehilangan, ada rasa takut kehilangan, sehingga pay attention-nya agak naik.. Kalo udah ada baby, i think better tuk prioritize baby-nya aja. The future ? Yeah,, unpredictable seringnya.

exist > mesin rasa > mesin pikir > ontologis > kosmologis > IPTek > Art/Entertain dan sampailah our civilization...

Di sela-sela waktu, Our existence,, lucu ya... wkwkkw We exist,  Secara ontologis, Mesin rasa, mesin pikir. Trus process dan berdialektika dengan kosmos diluar dan dalam.. Wkkwkk.. Even afterdeath,, Wkkwk Rasa temporal, sikap, rasa temporal sikap, Sesekali observe, research, evaluate some theory/concept. Wkkwkw. Dan lagi,, Hormonal, understanding, knowledge, teknik... 🙃 Yah karna mesin rasa masih terinstal on ourslves. Kalo bisa nikmat ngapain sakit, Kalau bisa ngalamin positif ngapain negatif.. But, gak papa sih kalau ada yang bersakit dahulu demi bersenang kemudian, di nextlife/dimention

scene demi scene

Hidup adalah cerita yang belum rampung  Adalah kisah yang kita rangkai hari ke hari Dahaga abadi, Mendekap rasa, Begitulah, Scene demi scene cerita, Masa menegangkan yang dulu dialami, Masa tercerahkan yang dulu dialami, Masa bersahaja yang dulu dialami, Masa kalaut yang dulu dihadapi, Masa palsu yang dulu terjadi, Masa damai yang dulu dihayati, Masa duka yang dulu singgah, Masa marah yang sulit dijinakkan, Masa terkoneksi ke everybody, ... Ohh,, Sejumlah hal yang telah terjadi, ...

onani bibir dan konteks kebaikan bersama

Cen seringkali gur pengen ngerasa superior, Nek boso kasar.e " onani bibir " Emm. Nek aku ning posisimu, Mbuh kang,, Di ignore ae kang,  Soal.e kadang kalah posisi. Meh nolak eneng efek domino.e Emm. Solusi.e koyok.e curhat ro sak duwure dek.e Dievaluasi hal hal sik konteks.e " kebaikan bersama " Cen kadang pye neh.. Ra ngerti sik jeneng.e hal privat ro public, Emm. Nek possible, digiring neng hal sik " demi kepentingan bersama " ae kang. Digiring arah obrolan sik ber-meaning nggo kabeh.. Balik neh " onani bibir "

sebagian diri yang dipasung oleh masa silam, disandra dan diperbudak masa depan, ku kan menjenguk kalian ku kan membebaskan kalian dan hidup dimasa sekarang

Edisi celoteh : Ada sebagian diri yang terpasung dimasa lalu, Ada yang tersandra olah masa datang.. Kepingan diri yang berserakan,, Boleh kah ku merebut diriku sendiri ? Boleh kah aku egois ? Wahai nafsuku ? Wahai traumaku ? Wahai sistem sosial ? Wahai sistem alam ? Wahai sistem energi ? Wahai sistem rasa ? Bolehkah ku bersama dengan sendiri ? Tanpa diganggu bebagai hal Saldo, transaksi, hukum rimba, skandal, hormon Sekali lagi, Relakah sebagian diriku, Sebagian diriku yang dipasung olah masa lalu  Disandra, diperbudak, ditindas oleh masa datang.. Ku kan berusaha membebaskan kalian, Dan hidup dimasa yang sekarang..

mengenal mereka completely

Berbagai orang, Mengenali orang lain, Kekurangan mereka menurut penilaianmu, Kelebihan mereka menurut penilaianmu, Karakter mereka/sifat mereka, dst menurut penilaianmu, Ontologis, struktur dan system. Then, gimana sikapmu, how dirimu ngetreat mereka Penderitaan mereka, Kesulitan mereka, Limitasi mereka, Dst... Apakah kamu akan membantu ? Apakah kamu memilih tidak peduli ?

aturan main kesekarangan dan nextlife

Aturan main kesekarangan, Aturan main kehidupan selanjutnya Kehidupan kita di kesekarangan, Kehidupan kita di next life, Dikesekarangan ada berbagai resources : ilmu, filsafat, metodologi, sda, wisdom, turorial, dst Di nextlife, Ada sejumlah claims tentang format, system, struktur, steps, cara selamat, dst... Dan up to you...

bertuhan, beragama, beribadah, selain karna aturan main di afterdeath juga adalah " upaya ngehack " hukum kausalitas😅

Doa adalah upaya nge-hack hukum alam yang sudah didesign oleh tuhan Tuhan bikin sejumlah entity, system, strukture, Tuhan dah instal manusia thinking machine. Nah, bertuhan selain kerna tuk afterdeath,, Adalah " ngecheat, ngehack, systemnya tuhan "  😅😅😅 Toh riwayatya para nabi masih makan, masih tidur, Kenapa mereka masih ngelakuin aturan main ?? So, finally. For me, beragama selain karna aturan main di akhirat, Juga adalah upaya " usaha ngakalin system " 😅 Balik lagi,,, Tuhan tidak terdikte oleh firmannya, moreever oleh doa doa kita

seperti kita, mereka juga sama... " tuhan yang menyatuhan suatu jiwa " jadi >> suatu keluarga

Jika kalian punya persoalan keluarga. Emm Seperti kalian yang gak bisa memilih ortu kalian, Mereka juga gak bisa memilih kalian, Seperti kalian yang gak bisa memilih saudara kalian, Mereka juga gak bisa memilih kalian, Dan tuhanlah yang menyatukan jiwa jiwa, menjadi ikatan darah. Mungkin ada yang berdalih " orang tualah yang memilih kita tuk ada " Namun dengan lebih dalam dan jujur,,.. Para orang tua hanya membentuk tubuh, Membentuk badan, Dan tuhanlah yang menentukan dimana tiap kesadaran bersemayam dalam " wadah temporal "

memang marketnya gitu...

Wkwkw. Benar itu thing as a fact, that's it as simple as that. Bukan tentang sederharna atau gak sederharna. Sebelum jauh, pahami dulu makna benar yang correct  Wkwkwk, Di indo. Emang timur, Bedain " data " dan asumsi aja gak bisa. Bedain belief dan knowledge aja gak bisa Bedain science dan psedo science aja gak bisa. Dan.. memang belum mampu, Bedain personalitas dan identitas aja gak bisa, Bedain scientist saat objektif dan opininya yang subjektif aja gak bisa. Bedain filsafat dan ilmu aja gak bisa Balik lagi ke benar salah, Praktiknya konyol, Benar salah kok wilayah moral, Kebenaran kok subjektif, kebenaran kok otoritatif. Konyol Yang bikin term itu siapa, Perlu re-discussion Dan wkwk Bedain ribet dan holistik aja gak bisa Bedain sederharna dan parsial aja gak bisa Tapi biarlah,,, Ku gak seheroik itu mencerdaskan bangsa. Tan kalau orang keminter muncul, tandanya society konyol As simple, Why suatu resto masih buka, As we know, karna masih ada demand It means, society ya...

ontologi, kosmologi, epistemologi, aksiologi

Ontologi, kosmologi, epistemologi, aksiologi,  I think it will be easier sih kalo gunain itu. Ada suatu entity, kita breakdown, 1. Structure 2. System. 3. Tinggal nentuin sikap Kayak,  Emotions, Pengen damai, Di bedah structure dan its system Kenapa  1. Ada orang yang damai 2. Ada orang yang gak damai 3. Variabelnya apa saja 4. Claims solvingnya apa aja 5. Try and bersikap

mengenal

Seiring mengenal diri, Memang adalah mengenal orang lain, Mengenal orang lain, Mengenal berbagai kata, Mengenal berbagai rasa, Mengenal berbagai benda, Mengenal berbagai system, dst.. Dan akhirnya Memposisikan diri, Membawa diri,

belajarlah hukum alam, dan jangan lupakan tuhan sang pencipta sistem tersebut, yang mungkin saja tuhan memilih intervensi his systems

Di konteks yang lebih sistemik. Perlu tatanan sosial nim. Karnanya negara ada aturan main, hukum, dst. Morever heaven and hell. If afterdeath doesn't exist, waduh.. so chaotic-nya our civilization. Emm biar sama enak lah nim 🙂 I think better bilangnya. Demi kebaikan bersama. But kalau dirimunya mengatasnamakan diri sendiri, ribet.. nim Ngeyelan itu buanyak. Atas nama kebaikan bersama saja. Dan. As we both know to be wise ngetreat-nya kayak pada our children. Yang dibenci bukan their existence namun their attitude, personality, behavior, dst.

demi kebaikan bersama

Di konteks yang lebih sistemik. Perlu tatanan sosial nim. Karnanya negara ada aturan main, hukum, dst. Morever heaven and hell. If afterdeath doesn't exist, waduh.. so chaotic-nya our civilization. Emm biar sama enak lah nim 🙂 I think better bilangnya. Demi kebaikan bersama. But kalau dirimunya mengatasnamakan diri sendiri, ribet.. nim Ngeyelan itu buanyak. Atas nama kebaikan bersama saja. Dan. As we both know to be wise ngetreat-nya kayak pada our children. Yang dibenci bukan their existence namun their attitude, personality, behavior, dst.

hal public dan privat

Ini yang bikin social system be worse. Emm. Jangan karna kau bernafsu ingin jadi orang baik, Dirimu lantas don't give a fuck pada social system. Emm. Dirimu bisa lho, memposisikan diri bukan jadi his neighbor..  Dirimu bisa memposiskan diri dalam konteks society.. 1. Dah terlanjur 2. Kalau ada grub rt, i think better tuk speak up. 3. Geser angle mereka dari konteks privat ke konteks public. 4. Justru yang aneh kalau gak marah  5. Nah, kernanya perlu simulate sejumlah probability, then eliminate and choose the best option 6. Jangan sampai " normalisasikan "

20 - 60 - 20 kisaran itu

ontologi, kosmologi, epistemologi

Sebelum itu kepoin dulu sejarah science, beda social dan natural science, beda science dan filsafat, beda science dan psedo-science, manusia yang scientist dan scientist yang manusia. Emm. Bedakan scientist tulen, oknum scientist, yang ngaku ngaku scientist. Bedakan opini manusia yang kebetulan menekuni science dan science yang sebenarnya gak ada urusan dengan manusia. 🙂 Eksistensi, ontologi, kosmologi, dan epistemologi. Diri yang bikin manusia bisa mengindra Bisa dimungkinkan merasa Bisa dimungkinkan berfikir Dst Kaidah dasar dari sciece adalah lihat dunia as it is Tanpa tanya mengapa begitu,  Science adalah mengamati, dan mencoba memahami pattern/kebiasaan system alam.. Sampai pada rumusan alam. Tentang struktur, mekanisme, konstalasinya.

mengenal, mempelajari, menentukan sikap

Emm. Genetically. Orang itu selfish. Altruism itu hal yang " agak unique " kerna nature-nya hukum rimba, rebutan, dst. Emm. Tetep perlu politik praktis nim. Emm dimensi ada banyak,  Perlu sinergi, ingegrasi, konstalasi, dst. Emm. Yakin/optimisme/hope and thing like that, memang menentramkan, nambah spirit. But, kalo memang menghendaki perubahan. Gak ada cara lain selain realistis dan doing. Kompleks, 1. Tentang managerial. 2. Evaluasi sistem 3. Menggali potensi 4. Mengenal plus minus 5. Menyikapi plus minus 6. Dst

dialog dengan Ai..

Berikut revisi dari metodologi yang lebih terstruktur dan komprehensif, disertai dengan penambahan poin yang lebih rinci dan pengurangan elemen yang mungkin berlebihan. --- **Metodologi Ilmu Terhadap Claims yang Unverifiable Tentang Afterlife** ### **1. Pendahuluan** Kehidupan manusia dimulai dari kelahiran dan berakhir pada sesuatu yang tidak dapat diamati langsung, yaitu afterlife. Berbagai teori, ajaran, dan klaim tentang afterlife muncul dari berbagai tradisi, agama, dan pemikiran. Namun, semua klaim tersebut bersifat **unverifiable**—tidak ada metode empiris yang dapat memverifikasi atau menyangkal kebenarannya secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan ilmiah dan rasional untuk menghadapinya, yang tidak hanya terbatas pada percaya atau tidak percaya, melainkan menimbang berbagai aspek terkait klaim tersebut. --- ### **2. Klasifikasi Claims Tentang Afterlife** #### 2.1 **Form dan Sistem Afterlife**    - **Form Afterlife**: Deskripsi tentang bagaimana kehidupan s...

unobservable, sejumlah claims, pilah dan pilih

Lahir,  Ujungnya gak tau Unobservable Sejumlah claims  1. Sejumlah claims/versi tentang form dari afterlife, sytem, aturan main, cara selamat, mekanisme reward and punishment, sistem perhitungan, dst  2. Claims tentang messengers of god dan messanges of god 3. Claims dari sejumlah kitab, tafsiran kitab, mazhab, rumusan, dst dari sejumlah orang di masa lalu dan sekarang Namun sayangnya tetep unverifiable, Sayangnya gak bisa dipastikan bener/salahnya Apakah pilihannya hanya percaya or tidak percaya ? Menganut atau tidak menganut ? Menolak atau menerima ? Tentu dengan berbagai pertimbangan 1. Track record si penyampai 2. Koherensi dan korespondensi hal yang disampaikan/ diclaims sebagai kebenaran Dengan sejumlah pertimbangan lain juga 1. Kenyamanan 2. Kemantapan 3. Kecocokan 4. Kebijaksanaan 5. Kemudahan 6. Konsensus 7. Dst

entah

win-win solution

Kadang better ditahan dulu, Karna kaidahnya memang. 1. Orang hanya mendengarkan hal yang ingin ia dengar. 2. As we both know tentu beda hearing dan listening 3. Emm.. like the old analogi, rumput tentu hanya diinjak karnivora namun dihargai herbivora.. 4. Ku jadi inger ceritanya dokdes ( ryu hasan ), ia mirip kamu, bedanya : di ngerti waktu/jam, tanpa tengok penunjuk waktu. 5. Kondisi orang dinamis, kadang interest dengan untung rugi, kadang dengan kekonyolan, kadang dengan humor, kadang dengan motivasi, dst 6. As we both know, agar win-win solution, memang perlu mengal kondisi kita dan others,  7. Kesamaat tujuan, kesamaan arah, kesamaan kondisi, kesamaan selera obrolan, dst 8. Kalo engga, saat menyodorkan rumput, ia hanya diinjak injak sekawanan karnivora 9. Begitulah... aturan main kehidupan 😅

mungkin, kelak manusia akan malu, dengan kerempongannya😗

Seberapa lama orang betah tuk jadi yang selain dirinya ? Pada titik tertentu, orang akan mampu mengatasi, selfish gene,  narsisistik, pengen jadi center of attention, dahaga tepuk tangan, dst😗 Akan ada titik, orang capek pansos, capek gimick, capek jadi hatter, dst. Bahkan ia malah mengawain dirinya, Yang demi rasa temporal,  Rela ribet make up, grosir istilah/term yang njlimet biar keren, dst😗

as simple as that.. baik buruk = nikmat or sakit

up to you, hidup ideal ? karna rasa itu selera/gak sama, so, rumusin format-mu sendiri

A : Manusia, Benerapa layers, Berfikir, merasa, mengindra, membaca, bercerita, bergerak, mengolah, membaca, mempelajari, mengelola, menata, mengumpulkan, Dst..😅 Jadi eksistensi manusia, ujungnya adalah " up to you "  B : Menarik banget nih konsep yang kamu coba jabarkan! Kalau dilihat dari berbagai layer yang kamu sebut, kayak *berpikir, merasa, mengindra, membaca, mengelola*, dsb., memang manusia punya banyak dimensi atau lapisan dalam eksistensinya. Setiap lapisan itu mencerminkan kemampuan atau aktivitas yang saling berkaitan dan memperkaya kehidupan kita.  Pada akhirnya, saat semua lapisan ini dijalankan, memang ujung-ujungnya, eksistensi manusia bisa diringkas jadi "up to you"—sebuah kebebasan untuk menentukan jalan hidup sendiri. Ini kayak pengakuan bahwa meski kita dipengaruhi oleh banyak faktor (biologis, psikologis, sosial, dan lain-lain), keputusan akhir tetap ada di tangan kita. Dalam perspektif ini, manusia punya kebebasan untuk memilih bagaimana mereka...

ujungnya adalah di quran dan sunnah nabi

Gak tau nim, Emm. Ajaran islam ujungnya adalah di quran dan nabi. As far as i know, di quran gak ada, Tapi apalah nabi menjalankan hal tersebut ? Entah nim, gak tau Coba cari kompilasi hadist nabi, Dan ada juga kemungiinan nabi menjalankan tapi tidak tercatat/dicatat dalam hadits, Ada kemungkinan itu ilmu khusus yang diajarkan dari lisan ke lisan Tidak melalui tulisan ke tulisan. Emm. Dan misalpun nabi gak menjalankan, apakah hal tersebut dilarang ??  Kesimpulannya 1. Saya gak tau 2. Solusinya susuri hadits hadits 3. Kalaupun di hadits gak ada, namun ada aliran yang lakuin, ada kemungkinan nabi menjalani, tapi gak tercacat/dicatat dalam hadist 4. Jika ada kyai yang melakukan dan tidak melakukan toleranlah 5. Cari yang benar/memastikan yg benar gak bisa, bisanya adalah memilih : i mean memilih menerima or menolak, memilih mempercayai or tidak mempercayai..

apa itu kebaikan ? pertanyaannya adalah kenapa kau menilai seseorang adalah orang baik ???

Apalah temen temen sedang pengen jadi orang baik ?? Sebelumnya,  Ingin jadi orang baik Atau ingin "dianggap/dikenal,.." sebagai orang baik ???😅😅 Setelahnya. Jika kalian ingin jadi orang baik,  Sebelumnya, i think perlu memahami. Apa itu arti dari kebaikan ??. Emm. Shortly,  Emm. Kenapa kalian menilai bahwa orang lain itu adalah orang baik ? Tentunya, As we know 1. Dia memberi kita pertolongan 2. Dia memberi kita ilmu yang berguna 3. Dia mewarning kita akan bahaya 4. Dia memberi kita teknologi 5. Dia menghibur/memberi kita spirit/energi tuk berjuang 6. Dia tidak mengganggu kita 7. Dia tidak mengemis pada kita 8. Dia tidak membikin kita down 9. Dia tidak menghambat kita Simple kan,, Dan gimana caranya masuk surga ? Gunakan rumus yang sama 1. Apakah kau rela para pembunuh masuk surga ? 2. Apakah kau rela para penindas masuk surga ? 3. Apakah kau rela para eksploitatif masuk surga ? 4. Apakah kau rela para perampok masuk surga ? Emm Hal apa saja yang membuatmu rela, bahwa s...

dirimu mandangnya ribet, ku mandangnya holistik, dirimu mandangnya simple, ku mandangnya parsial

Dirimu mandang ribet, aku mandangnya holistik And c'mon broh.. kita bisa quit whenever we want. Emm. Dirimu mandangnya simple, ku mandangnya parsial. Emm. Lanjut ke your question Hidup dinamis bung, Kadang aku care karna mirror neuron ku gi dominan Kadang ku don't give a fuck karna ku ada urgency,  Kadang ku discuss with them, tuker angle. Kadang ku ignore, coz biar my siblings " try to independent " Hidup itu berkonteks konteks, Kadang aku memilih peduli padalah sedang jengkel, kerna latihan nahan diri, anger management, dst.

HAK dan bertoleran pada perbedaan ( pikiran dan perbuatan )

Ternyata toleran itu sulit yakk 😅 1. Toleran pada orang yang memilih tuk membenci kita dengan subjektif 2. Toleran pada orang yang gak mau diajak diskusi 3. Toleran pada orang yang gak mau diajak jadi aktivis sosial 4. Toleran pada orang yang gak mau bicara 5. Toleran pada orang yang gak mau bergerak 6. Toleran pada orang yang gak mau toleran 7. Toleran pada orang yang gak mau dikoreksi 8. Toleran pada orang yang gak mau bermain 9. Toleran pada orang yang gak mau merespon 10. Toleran pada orang yang gak mau dialektika 11. Toleran pada orang yang gak mau bersama 12. Toleran pada keputusan orang lain 13. Toleran pada prinsip orang lain 14. Toleran pada keyakinan orang lain 15. Dst Dengan catatan as long as gak destruktif tuk social system Even celaka pun boleh, asal gak ngajak ajak orang lain Sulit ternyata toleran tuh. Toleran pada orang yang gak mau mendengar kita Toleran pada orang yang gak mau memperhatikan kita Toleran pada orang yang gak mau mensupport kita Toleran pada orang yang...

punyailah resources, jadi kalau besok ada urgency,, tinggal pakek😅

Emm Gak tau lagi mau ngapain 😅😅 Kegiatan ada tapi kayak gak ada reason tuk lakuin 😅😅 Apa karna aku kurang serakah ?? Kerna banyak  Apa karna aku kurang takut akan masa depan ?? Apa karna gak ada hal besar yang aku inginkan lagi ?? 😅😅 Padahal, Orang lain. Punya jadwal, Punya rencana, Punya stategi, 😅 Apa kurang aku kuran punya hasrat ?? Banyak orang yang seakan kurang punya waktu, Orang lain sibuk belajar, berjuang, bereksperimen, bersosialosasi, berfikir, bekerja, berdialektika, bercinta, bersaing, dst  😅😅 Entahlah. Meski belum tau dan mau, Sebaiknya atleast punya resources, Jadi suatu saat perlu tinggal gunain 😅😅

suasana saat ujian

Disuatu kehidupan Alkisah ada ujian , Ada sejumpah peserta ujian Dengan berbagai pebedaan 1. Beda daya ingat 2. Beda kegesitan/kecepatan 3. Beda previllage 4. Beda daya tahan 5. Beda fasilitas 6. Dst. Dann. Saat ujian sedang berlangsung 1. Ada yang fokus ngerjain ujian, gak peduli peserta lain 2. Ada yang asal jawab 3. Ada yang memaki orang lain yang punya previllage ( anak dosen, anak penguji, anak pengawas, anak satpam, dst ) 😅 4. Ada yang contek orang yang bodoh, 5. Ada yang contek orang yang credible 6. Ada yang ngelihatin orang lain 7. Ada yang kerja sama 8. Ada yang gak ngerjain, sibuk jahilin orang lain 9. Ada yang minta jawaban si penguji 10. Ada yang dekatin si pengawas 11. Ada yang gosipin peserta lain 12. Ada yang menunda nunda ngerjain 13. Ada yang ngerjain dari yang mudah 14. Ada yang ngerjain dari yang sulit 15. Ada yang nagis karna gak bisa, dan takut konsekwensinya 16. Ada yang santai ngerjain, kerja sama, contek yang kredible, ignore para pengganggu, fokus pada yang i...

memainkan peran dengan sungguh sungguh

Sadar, emang gak nyambung. Ku pengen ngegiring our discussion ke arah yang bermakna " versiku " Oke. Ku jelasin. Dengan fundamental Kita gak bisa memilih mereka,  Begitu juga mereka, gak bisa memilih kita. Tetep yang best in my opinion adalah kerja sama, Like a movie, Sang sutradara memasangkan. Si a jadi anak Si b jadi ibu Si c jadi kakak Si d jadi adik. Kernanya, tetep yang ideal adalah kerja sama. Memainka peran dengan sungguh sungguh

alkisah ada suatu ujian, tiap peserta melakukan berbagai hal-hal😅

Peduli kepada orang lain silahkan, Tapi kalau dikemudian hari mereka gak peduli denganmu,,,  Silahkan menghadapi 1. Dendam 2. Penyesalan 3. Merasa tolol 4. Merasa dimanfaatkan 5. Merasa bodoh 6. Dst.. Tiap orang punya cerita,  Apapun itu... Dan seringkal ada hal yang makes me wonder. Like. Ada ujian sekolah. Beberapa penempuh ujian. Ada yang fokus dengan ujiannya sendiri. Ada yang memaki previllage orang lain Ada yang mencontek orang bodoh Ada yang asal jawab Ada yang sibuk membantu peserta ujian yang lain 😅😅 Silahkan Up to you

seni berinteraksi🙂

Emm itu juga pernah ku alami. Shortly,  1. Kita gak bisa memilih orang tua  2. Dan mereka juga gak bisa memilih anak anak mereka 3. Dan kita gak bisa memilih kakak or adik kita 4. Begitupun mereka Emm.  yang mungkin akhirnya adalah mencari keluarga ideologis,  Emm. Jangan lawan mereka bung kalau belum mandiri, kamu akan bakal repot sendiri. Selama kita masih bergantung pada mereka, konsekwensinya kita ikuti rules mereka 🙂

menyusuri dan menyelami manusia like jalan jalan di mall, yang dianggap buruk di ignore, yang keren diambil

Emm. Dalam mengumpulka orang dan menilai orang, Ku lebih ke..  Analohinya kayak. Manusia itu ku anggap like a mall. Jadi ku  1. Kenali pikiran pikiran mereka 2. Apa yang keren dan gak keren 3. Apa yang seger dan gak seger 4. Ada yang bagus dan gak bagus 5. Ada uniqueness 6. Ada sisi yin dan yang 7. Ada part yang bener dan part yang salah. 8. Dst Jadi ku gak terburu buru menilai, dan bahkan menghindari penilaian yang gak perlu. For me better menyusuri mereka, menyelami mereka, Kayak jalan jalan di mall Yang ku anggap keren ku ambil, yang kurang ku ignore/skip aja. Ngapain juga menilai orang,  Menyimpulkan orang di dalam suatu kategori.

ada hak orang lain dan ranah privat or ranah public

Libertarian ??? Kayaknya asyik sih. Diappy di social system. Ini gak mudah lho. Misal, dirimu pengen mabar, temenmu sedang bad mood, soo. Dirimu gak boleh maksain mereka, Saat dirimu pengen diskusi, temenmu engga, Dirimu have to tuk ngehargai pilihan mereka. Hal sederharna, everybody knew. But mereka gak apply consciously di daily life mereka 1. Hak mereka tuk nolak 2. Hak mereka tuk gak peduli 3. Hak mereka tuk gak menggubris 4. Hak mereka tuk gak ngerespon 5. Dst But, kalau dah tendensi destruktif tuk social system/satabilitas sosial. Perlu social control Likw misal ada yang yakin, masuk surga adalah dengan mengajak orang lain login di server mereka. Nah ini perlu ada musyawarah mufalat. Nah, Versi kalian. Apa saja sih ranah public dan privat/personal ?

life, liberty, and persuit of happiness

Ku seneng approach-nya pakek psikologi Wkwk. Ada gabut, ada habit, addiction, feeling superior,  Emm. As we both know dude Uncontrollable and inevitable. Emm,  And gak harus being sosialis juga sik, ansos juga boleh. Ku pilih pilih tongkrongan sih. And. Itulah sense of demochacy kita di uji. Tuk ngebiarin mereka doing yang sukai. Emang sih Social interaction tuk sometimes is challenging, Therefor ku improve my social skill sih.. Mehargain their hobbies, activity, opinions, whatever. As long as gak tendensi destruktif tuk hal-hal yang telah ku tentukan tuk ku jaga Yah, Old quotes " life, liberty, and persuit of happiness "

salah paham dan paham salah terhadapMu

Tuhan, makasih. Emm. Kadang ku menyadari, Engkau bisa saja menempatkan manusia pada planet yang tandus. Engkau bisa saja tidak mengutus para nabi, Engkau bisa saja memilih tuk tidak memfasilitasi manusia dengan sejumlah resources of the earth. Namun, engkau mengasihi kami. Emm. Ada yang bilang semua dah di atur olehmu, But toh ada informasi tuhan menempatkan manusia di bumi tuk jadi pengelola. Emm,, Yah..

tuhan dengan keegoisanku, buatlah hamba dapat menikmati keputusan engkau yang telah menciptakan kehidupan

Oh tuhan. Mungkin, Engkau bikin kesepian agar para makhlukmu salaing berbarur, berinteraksi Mungkin, Engkau bikin persoalan, agar ada kehidupan Tanpa ada rasa lapar, tak ada industri Tanpa ada rasa minder, tak akan ada industri Tanpa ada rasa bosan, tak ada industri.. Oh tuhan,. Dengan keegoisanku, ijinkan hampa mampu tuk menikmati keputusan engkau tuk menciptakan kehidupan, bikin system, consciousness, mesin rasa, mesin pikir, kosmos di dalam dan diluar

ujungnya adalah hablumminannafs

Ujung sebenarnya adalah hablumminannafs. Berbagai 1. Hablumminallah 2. Hablumminannas 3. Hablumminal alamin Actually ujungnya asalah selfish.. Dan,, Balik lagi adalah terserah.. Life is literally a game Ada rules of the game Ada para player Ada system of the game. Emm. Pelajarilah, Dan bermainlah. Playing the game. Dan up to you,, As an observer,,, mungkin keresahannya adalah for what ? But, however kita adalah a player, Player yang disertai atribut, abbility, limitasi, dst. Yang can't avoid the consequence of the game. As we know, that is inevitability

tuhan inilah keegoisanku 🙂, jika engkau tak berkenan, tunjukilah hamba jalan orang orang yang telah engkau beri nikmat didalamnya

Tuhan, Dengan keegoisanku,, Menyepelekan perintah dan laranganmu, dengan berkata toh engkau maha pemaaf Merasa dekat denganmu, Dan tanpa sadar agak lancang terhadapmu Tuhan, Inilah hambamu yang egois Berbuat baik demi terhindar dari rasa sakit Berbuat baik demi suatu kenikmatan. Apakah engkau meridhoi hampamu yang seperti ini Tuhan ? Jika tidak, tunjukanlah jalan. Namun bukan jalan yang terjal ya Allah Melainkan jalan yang asyik, jalan yang nikmat, jalan yang penuh suka cita

tuhan berilah hamba jalan hidup yang nikmat, penuh suka cita dan bermakna

Tuhan, arahkan hamba dijalan yang nikmat, yang asyik, yang menyenagkan, yang penuh suka cita, Tuhan berilah hamba kenikmatan saat hamba menolong teman teman hamba, Dengan keegoisanku, Hamba memang berpamrih ya tuhan 🙂 Karna kalau ikhlas, saya cenderung gak mau, Ibaran menanam tapi gak menghasilkan apapun 🙂 Tuhan.. Tunjukilah hamba ke jalan yang nikmat, Arahkan hamba ke jalan yang nikmat, P

aksiologi

manusia dan kehidupannya

Manusia dan segala dimensinya. Manusia yang belajar Manusia yang berlatih Manusia yang mengumpulkan  Manusia yang merasakan Manusia yang menikmati Manusia yang menangani Manusia yang bercerita Manusia yang bermain Manusia yang bercanda Manusia yang berdialektika Manusia yang bercinta Manusia yang bermesra Manusia yang mengevaluasi Manusia yang memperbaiki Manusia yang menemani Manusia yang membantu Manusia yang mengolah Manusia yang menata Manusia yang mengajar Manusia yang melawan Manusia yang menolak Manusia yang memulai Manusia yang merawat Manusia yang menata Manusia yang bersosial Manusia yang berinteraksi Manusia yang mengobati Manusia yang menjaga Manusia yang mewaspadai Manusia yang merenungkan Manusia yang .... Sejumlah hal yang available..

nawarin method than an understanding

Emmm Silahkan bebas memaknai apapun, mengartikan apapun,  But, kalau dirimu ingin suatu kebenaran. Alur berfikirnya semestinya, 1. Tuhan sumber kebenaran 2. Tuhan menginformasikan pada para prophet. Jadi in short, kuni jawabannya adalah di messages yang dibawa pada messengers. Even para sahabat, ulama secerdas apapun.. Their toughts tetep belum verified,  Dan to be honest, Kebenaran ada, but we don't have approachment tuk approaching the truth, especially pada hal hal yang unobservable/unverifiable  Pada akhirnya. Pilihan kita cuma.. keyakinan. Memilih dari sekian versi Memilih dari sekian perspektif. Dengan pertimbangan 1. Etikabilitas 2. Intelektialitas 3. Popularitas 4. Credibilitas 5. Elektabilitas 6. Dst. Jadi tetep subjektif,  Tapi subjektif yang terukur.. I think better tuk ngeshare method than my understanding

kebenaran, kenikmatan, kebaikan, kebijaksanaan, keuntungan

Apa itu kebenaran ? Apa itu kenikmatan ? Apa itu kebaikan ? Apa itu kebijaksanaan ? Apa itu keuntungan 1. Memahami kebenaran itu mudah This as a fact, a thing as it is Dan hanya diwilayah pengetahuan. Benar/salah adalah tolok ukur di ruang liangkup pengetahuan. Like, apakah indonesia banyakan female-nya ? Bener salah jawaban cocokkan saja ke realitas. Apakah manusia pertama ke indonesia abad 3 ??  Nah di tema ini, dah gak bisa kebenaran objektif, kerna objeknya gak bisa di cek-ricek. Pol mentok ke manuskrip, hal arkeologis,  Tapi tetep, sulit sekali sampai pengetahuan/pemahaman as it is  Apakah pengadilan akhirat beneran ada ?? Unobservable, unverifiable, that question can't answer exactly/clearly. Yang percaya bener silahkan,  Yang percaya gak ada silahkan, Yang don give a fuck silahkan. Up to you. Soal the truth, katakanlah is easy 2. Apa itu kenikmatan ??? Itu juga mudah, tentang sensasi temporal, selera, dst As we know, it's about subjektivity 3. Nah apa itu keba...

memang, up to you, ...

Tentang kebenaran, kita cukup tuk jujur. Lihat kehidupan as they are Karna epistemologi, ujungnya adalah aksioma Sicience, let's say fisika, ujunya adalah observe this world, dan disiplin scientifik yang terutama adalah see thay as they are.. Sikap eksistensialistik ???  Pada akhirnya adalah up to you, bebas,,  Meski sebenarnya adalah kita memilih opsi yang available,  Kebebasan tuk menginginkan, kebebasan tuk merencanakan.. Sekali lagi, memang up to you

kebenaran ada but, unaccessible. like historical truth

Singkat cerita An observer ( diri yang berfikir ) : at the end, samsara, absurdisme, pointless, disorientation, have no purpose, blunder, siklus, ... Nb : pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri, ontologi, metodologi, .. Nah. Tapi eneng diri yang menjalani : inevitability, pragmatis, utility, profit, teknik, teknologi, wisodom, kuliner, fiqih, mazhab, tasawuf Nb : pengetahuan demi manfaat, aksiologi, IPTek, Art, civilization.. Diri yang menjalani, Manusia dalam berbagai hal • Diri yang bermain • Diri yang merasakan • Diri yang menikmati • Diri yang comedy, humor, jahil, usil • Diri yang bercinta, • Diri yang bercerita, pengen spotlite, dst Yoo. Ngunu kui lah boo. Nyambung sik kancomu sik listrik kae. Sekali lagi. Tolok ukur bener salah gak iso di nggo. Objektif mustahil. Another option.e Subjektifitas sik based on 1. Otoritas 2. Etikabilitas 3. Popularitas 4. Intelektualitas 5. Etc Kebenaran ada, tapi sometimes gak accessible. Like kebenaran sejarah. Pol...

opsi yang available for us, and which ones yang kita pilih

Apa pertemuan itu disetting tuhan ? Atau tuhan memberi kadar freewill tuk tiap human ?? Bung, unverifiable, Better tuk learn further social science, especially di psikologi dan sosio-psikologi. Emm.  Ku gak say tuk ikhlasin, But, sayangin. Sayangilah.. Emm.. Kalau suka anime, cari anime yang storyline-nya mirip Or film, novel, song, whatever.. Better tuk cari sikap yang pas.. Gak melulu about solution, but tentang our respond As we both know Many yang can't we controll especially tentang " perasaan " " others "  🙂 I suggest suk simulate sejumlah skenario, and eliminate them, then choose option yang kau suka nim.. Yah.. emang kita gak banyak pilihan. So, bukan yang best, ideal/utopis itu cuma ada di negeri dongeng, or kalau gak it's luck..  Choose Yang yang better aja nim. According to you And finally, up to you 😏

cari cara,,

Belajar dari orang lain, Terus terapin mana yang pas. Kalau aku cara belajarnya dari nonton anime. Misal rasa dendam. Cari anime yang tema balas dendam. Kalau yang disorientation, cari anime yang like that.. Cari cara belajar yang pas, Ada yang dari podcast, baca buku, baca novel, baca manga, filsafat, film, biografi, dst Kalau aku keseringannya dari anime. 🙂

menjalin hubungan dengan tuhan..

Lebih jauh,  Menjalin hubungan dengan tuhan. 1. Pemikiran  2. Perasaan 3. Perbuatan 4. Dst Diawal tentu kita berfikir transaksional. 1. Alasan kita betuhan/beribadah karena pertimbangan surga dan neraka, tanpanya kita gak ada reason yang kuat tuk bertuhan/beribadah 2. Secondly, kita mulah merenungkan kembali pemikiran kita,  Karna, apakah orang selamat di afterlife hanya karna amal-amalnya ??? 3. Ada sejumlah claims tentang cara selamat di kehidupan selanjutnya, tapi apakah kita bisa memastikannya ? ( or in the other word : tau yang benar dan yang salah ) 4. Bagaimanapun kita gak bisa memastikan semua claims,  5. Dan dengan simulasi yang jujur/yang waras, ujungnya adalah bagaimana cara tuhan mengasihi kita, moreever tuhan menyayangi kita, mencintai kita 6. Emm. Tentang kasarnya, cara kita menemukan cara, agar tuhan menyayangi/mencintai kita adala dengan  : merenungkan sendiri, atau membaca sejumlah claims/informasi 7. Kita dapat menghayati/memikirkan atau membac...

peta konsep dari diri yang menjalani

Sebagai diri menjalani. Kita menjalin hubungan dengan kosmos Di dalam dan luar diri Kita menjalin huhungan dengan dalam diri 1. Perasaan : trauma, penyesalan, rasa sakit, rasa perih, rasa hampa, rasa sia-sia, ... 2. Pemikiran : solusi teknis, daya ingat, objektifitas, kecermatan, kesabaran, ... 3. Badan : daya tahan, kesehatan, burn out, letih, kebugaran, .... 4. Indra : fungsi, potensi, ... 5. Dst Kita menjalin hubungan dengan luar diri 1. Manusia ( fisik, pikir, batin, karya, bisa, punya ) : ilmu, fasilitas, keahlian, kekuatan, jabatan, kemampuan, keterampilan, pengalaman, keinginan, harapan, kerja sama, wawancara, belajar, berlatih, bercerita, ... 2. Benda-flora-fauna : kandungan, potensi, khasiat, ... 3. sistem sosial, sistem alam, ... 4. Lainnya ( kasarnya intervensi tuhan dikesekarangan dan diafterlife ) 5. Dst Dan pada akhirnya adalah hal yang kita pilih 1. Mimpi yang kita pilih tuk wujudkan 2. Jalan cerita yang kita pilih tuk kita jalani 2. Ilmu yang kita pilih tuk kita pelajar...

pandangan parsial...

Mungkin kamu masih terlalu muda. Apakah jawabanmu masih sama ? Ketika kelak dirimu diumur 50th? 60th? 70th ?? Masihkah jawabanmu tetap sama. Saat dokter memvonismu, umurmu tinggal 1bulan ?? Emm. Dan mungkin kau memang masih terlalu muda, Cara pandangmu masih parsial. Emm  Intinya dikala dirimu kelak mulah mempercayai adanya afterlife,  Dan pastinya mulai mencari cara supaya selamat. Ingatlah, seluruh claims, unverifiable, unprovable.. Pilihannya adalah menolak or menerima, mempercayai atau tidak mempercayai, menganut atau tidak menganut,  Ingatlah hal tersebut pada masa masa itu kelak.

di present kita punya IPTek, dan tuk Afterlife.. kita hanya bisa menolak atau menerima, mempercayai atau tidak mempercayai..

Untuk kehidupan kita kesekaranagan Kita punya IPTek ( Ilmu Pengetahuan daan Teknologi ) Punya sejumlah resouces : musik, wisdom, film, anime, novel, manga, lomba, sport, game, tongkrongan, wisata, buku, podcast, teater, konser, dst Singkatnya solusi teknis/teoritis dan praktis/teknologis Namun dalam konteks afterdeath. Memang ada sejumlah agama, kitab, nabi, sufi, ulama, tasawuf, filsafat ketuhanan, filsafat agama, spiritualitas, dst.. Ada sejumlah claims, Yang celakanya kita gak bisa mengkonfirmasinya, gak bisa memverifikasinya,  Tolok ukur bener-salah gak bisa dipakai. Pilihan kita adalah, menerima atau menolak, mempercayai atau tidak mempercayainya, menganut atau tidak menganutnya Dengan sejumlah tolok ukur ( populartitas, efektifitas, otoritas kenyamanan, kebijaksanaan, dst ) Begitulah.. Sejumlah versi/perspektif/opini/pemikiran yang pernah kita dengar dan baca..  Pilihannya adalah menolak atau menerima Mengimani atau tidak mengimani Begitulah

Dialektika diri yang berfikir dan diri yang menjalani

Sebagai an observer ( diri yang berfikir ) Kehidupan adalah absurd, pointless, samsara, siklus, .. Krisis eksistensialistik, has no meaning, dst But, Kita juga adalah a player ( diri yang menjalani, yang merasakan, .. ) As we know tentang kalah posisi, konsewensi yang ongoing, mekanisme, sistem, hukum alam/sosial/dst, Perlu seni mengelola hidup, mempelajari psikologi, teknik, teknologi, sosiologi, management, ilmu ekonomi, ilmu pemerintahan, tata kelola kota, tata masyarakat, dst.. Dialektika diri berfikir dan diri yang menjalani. Kadang membikin kita tercerahkan oleh hakikat Kadang membikin kita sesak oleh kebenaran Tragis ? Kadang Lucu ? Kadang  Pilu ? Kadang Sesak ? Kadang Tapi..  Memang begitulah,

hal yang dipilih, tuk dipikir, tuk dirasa, tuk dikerjakan, tuk dialami, tuk dituju, dst

kosmos di dalam dan luar diri

Tidak memilih juga termasuk pilihan.. said luffy That's pilihan yang gak engkau sadari.. Recognize-lah your chances, opportunities.. Jalan cerita yang available tuk kau pilih dan jalani. Pengalaman yang kau pilih, Sikap yang kau pilih, Aktivitas yang kau pilih, Ilmu yang kau pilih, Skill yang kau pilih. Interaksi dengan kosmos dalam diri Interaksi dengan kosmos luar diri

pasti berdampak, tapi bukan selalu dampak yang kau inginkan..

Kenapa kita punya bad habit ? 1. Kerna kita nyaman dengannya, menikmatinya 2. Kerna kita gak bener bener pengen mengubahnya 3. Kerna kita gak bener bener pengen kebiasaan yang better ( kerna unconsciously, orientasi kita pada rasa, bukan kebaikan ) 4. Dan kita hanya mau melakukan hal yang sudah jelas hasilnya. Padahal memang gak ada yang bisa menjamin, Usaha kita akan berbuah sesuai yang kita inginkan. Kalau berdampak/berefek/berakibat itu pasti.. Gak ada yang menjamin, Benih yang ditanam para petani akan tumbuh, kembang, dan buah. Namun lenih konyol lagi, orang yang mengharap panen tanpa menanam benih apapun

apa dan bagaimana dirimu

Kenapa orang gak kaya 1. Nasib, terlahir dikeluarga gak kaya 2. Ia gak bener bener menginginkannya, toh sudah ada IPTek ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) 3. Ia beneran ingin, tapi gak tau cara mewujudkannya 4. Ia tau caranya, tapi gak tega melakukannya ( tidak tega jadi begis, tidak tega mengeksploitasi orang lain, tidak tega menjegal kompetitor ) Bagaimanapun kita rebutan, Rebutan sumber daya dan rebutan pelanggan

bagaimanapun tuhan tak terdikte oleh firmannya

Pemikiran yang berbahaya. Jika mengamini pendapat " yang bisa menyelamatkan kita, adalah amal amal kita selama didunia " Ini perlu background/konteks. Tetep, konteks afterlife, nasib kita adalah dalam kekuasaan tuhan. Namun tuhan menginformasikan tentang system/aturan main/mekanisme.. Yang diamanahkan, pada para nabi, messengers of god, dst Tapi tetep,  Urutannya adalah. 1. Tuhan 2. Firman-firman ( kitab ) 3. Nabi, dan serangkaian information transmision Tuhan tak terdikte oleh quran hadits. Meski, the best method adalah memproses data yang dibawa oleh para messengers of god