Singkat cerita karna kalau kebenaran, di zaman sekarang.
Lebih ke science dengan metodologi.
Memang seluruh ilmu pada mualanya adalah filsafat.
Namun sang anak punya sistemnya sendiri.
To be clear,
Ku kasih Case
Does afterlife exist ?
Kalau orang paham, mempelajari epistemologi dst.
Jawabannya unobservable, sejumlah claim unverifiable.
Nah wilayah unobservable dan unverifiable, itu adalah wilayah yang masih melibatkan filsafat.
1. Simulasi
2. Consideration
3. Dialektika,
4. Dst.
5.
Tuk lebih jelas, silahkan baca sejarah filsafat,
Sampai era metodologi, science, techno, arts, sampai era " modern "
Karna itu memang,
Kalau pengen ngereach/raih the truth, pakeknya science
Wilayah yang unobservable/unverifiable, akhirnya pakek filsafat
Emm.
Temenmu ada yang sedang struck di konsep nihilism, absurdism, samsara, and thing like that gak ?
Kalau engga syukur sih,
Kalau ada,
Silahkan kalau mau debat ilmiah, curhat, dialektika, dst