Karna gini, ada yang ngerasa gitu setelah membaca sejumlah konsep filsafat.
Emm.
Di psikologi anhedonia, anergia, sistem hormonal, dst.
Emm
Aku perlu sejumlah data, untuk menentukan sikap terbaik.
Karna misal kamu atheis, kan gak pas kalau aku tawarin perspektif teologis.
" bahwa tuhan membikin sistem emosional, tuhan bikin rasa hampa yang tanpa solusi, yang jawabannya adalah memperbaiki hubungan dengan tuhan " " secanggih ilmu dan teknologi, based on kaidah scientifik, dan hukum alam ujungnya dalam kekuasaan tuhan "
Kan gak lucu kalau dirimu atheis, trus ku kasih perspektif ketuhanan, right ??
Karna nya ku perlu sejumlah data,
Emm kalau kamu gak pernah baca filsatat, agama, bahkan science..
Emm. Singkat kata, begitulah kehidupan.
Siklus, laper then makan trus laper lagi
Sepi, party, dan sepi lagi..
Emm.
Ku suka analogi ini.
Ada orangtua dan anak, nonton magic show.
Dan yeah,,
Si anak excited, ter amazed amazed😅
Si ortu, yeahh.. cuma trikk.. 😅