Langsung ke konten utama

nawarin method than an understanding

Emmm
Silahkan bebas memaknai apapun, mengartikan apapun, 

But, kalau dirimu ingin suatu kebenaran.
Alur berfikirnya semestinya,
1. Tuhan sumber kebenaran
2. Tuhan menginformasikan pada para prophet.

Jadi in short, kuni jawabannya adalah di messages yang dibawa pada messengers.
Even para sahabat, ulama secerdas apapun..
Their toughts tetep belum verified, 

Dan to be honest,
Kebenaran ada, but we don't have approachment tuk approaching the truth, especially pada hal hal yang unobservable/unverifiable 

Pada akhirnya.
Pilihan kita cuma.. keyakinan.
Memilih dari sekian versi
Memilih dari sekian perspektif.
Dengan pertimbangan
1. Etikabilitas
2. Intelektialitas
3. Popularitas
4. Credibilitas
5. Elektabilitas
6. Dst.

Jadi tetep subjektif, 
Tapi subjektif yang terukur..

I think better tuk ngeshare method than my understanding