Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

hablumminallah

1. Hell is manifest dari keadilan-nya, heaven is manifest dari anugerah-nya 2. Tiap orang emang diberi waktu yang sama, but ada sejumlah kondisi yang berbeda ( i mean access ke library, sejumlah pakar, ) Ada yang difable, dst I think is not fair, jika kelinci lomba dengan kura-kura, dengan counting system yang same. Gak fair. 3. I believe that kerna tiap orang beda, so counting system-nya juga beda. Ku bayangin kayak the director yang nilai tiap actors/actress-nya.. Banyak peran, and yang dinilai kesungguhan, all out or gak, kesungguhan, optimalitas ( mas sabrang bedain optimal dan maksimal, in human case, maksimalitas is thing yang possible/naif ) 4. Ujugnyakan heaven and hell, emm. And  useful/meaningful versi siapa ? Versi pribadi, masyarakat, tokoh-tokoh, kitab-kitab, or tuhan ? Kayaknya semuahya sih equel, but.. apa iya surga bisa dibeli dengan amal manusia ??

nak kau kan terlahir, baca quran, dan mengerti verifiable dan unverifiable thing

Tuk dirimu kelak nak : Dirimu terlahir,  Ujung hidup ialah ajal, Muasal kehidupan dan next life, nobody knows Namun, ada sejumlah claims, which is tetep unverifiable. Let's say ambil saja quranic perspective. Emm. Tema does the afterlife exist ? Unverifiable nak Logically 50:50 Which is sikapnya cuma 2 ( believe it or not ) But, tunggu dulu nak. Bayangkan next life tidak ada, Sungguh chaosnya kehidupan ini. Orang gak ada alasan tul berbuat baik, tidak ada alasan tuk menolong orang, gak ada alasan tuk menahan niat buruknya.. Refers ke zakir naik. Quran lolos uji konsistensi ( i mean bandingkan quran old version dengan last version ) Lolos uji scientifik  Lolos uji historis Lolos uji normatif Lolos uji filosofis Dst.. Memang ada sejumlah claims yang unverifiable. ( ketuhanan, kenabian, history, akhirat, surga-neraka, sistem perhitungan/pembobotan, mekanisme hidayah, dst )

quran : the compilation of information.. ( unverifiable dan verifiable )

Singkat cerita gini deb. 1. Anggap aku gak punya agama. 2. Namun aku dah percaya pencipta ( bukan tuhan, tapi pencipta : eksplorasi ke masa lalu : kudapati konsep pencipta, kayak.. hape ini mesti ada yang buat, meski gak tau siapa yang buat ) ekplorasi ke masa depan kudapati al hakim, sang pemberi keadilan 3. Nah, singkat cerita kitab ada banyak, ku eliminasi sampe quran.. ( hadis, sahabat, nanti dulu ) 4. Quran versi adalah kompilasi informasi, informasi sejarah, para nabi, biologi, fisika, geologi, astronomi, epistemologi, embriologi, psikologi, dst ) 5. Singkat cerita ada yang dapat diverifikasi, ada yang gak dapat diverifikasi 6. Yang bisa diverifikasi kayak ( proses janin, siklus air, pertemuan 2 air, sejarah : firaun, kakbah, pijakan ibrahim, dst ) 7. Kalkulasi versi zakir naik, 90%lebih lolos uji konsistensi, saintifik, psikologis, filosofis, dst ( sisanya gak bisa diverifikasi ) 8. Melihat data tersebut semestinya meyakini yang sisanya, namun ku belum bisa/sulit, mengimaninya.....

rasa semesta

Setelah bertemu dengan kikik,  Memhaca tafsir alfatihah dengan mas andri. Berdialog dengan mas amir, Oh,, life,  All about rasa. Dari rasa untuk rasa, Rasa, energi yang menolak,  Rasa, energi yang menarik, Rasa adalah angan, Rasa adalah tujuan, Rasa adalah alasan, Rasa adalah mesin kehidupan, Rasa sakit alasan orang bergerak, Rasa nikmat alasan orang bergerak, Rasa dalam kata, Rasa dalam benda, Rasa dalam nada, Rasa dalam cerita, Rasa dalam gaya, Rasa dalam suasana, Rasa dalam dunia, Rasa dalam warna, Rasa dalam guna, Rasa dalam makna. Rasaku, rasamu, rasa kalian Rasa semesta... Tuhan, 

alfatihah ayat 6-7

When watching movie/anime Ada yang interested pada posesnya, ada yang ceritanya, ada yang fanatik dengan autornya.. Emm. For me yang menarik adalah. Kalimat Yang telah engkau beri nikmat di dalamnya. Refers ke seorang kyai yang gak perlu ku sebut namanya. That ayah bermakna. " pelajarilah orang orang terdahulu dan temukanlah yang simmilar denganmu. Then contohlah ia, pelajarilah mereka how mereka solving their problems di masa lalu. Dengan bingkai. Diberi nikmat, tidak dimurkai, dan tersesat. Oh shit.. Those ayah jadi my prinsip tuk face the challenges of life..

scientist frustasi pada subjektifitas

Yups. Gimana cara konfirmasi ke tuhan.. ? Kitab ada banyak ?? Gimana konfirmasi kitab yg benar menurut tuhan ? Tafsir ada banyak, tafsir mana yang benar menurut tuhan ? Mustahil. Kayak. Kerjain soal mtk Options ada banyak. So bebas milih yg mana  And. Biarkan sang penguji saja yang mengkoreksi seluruh pilihan tiap manusia. Scientis akan frustasi dengan agama. Kerna scientist pengennya objektif. Padahal di case ini, mustahil.. Unobservable and unverifiable thing.. Yah, mudah mudahan yg dinilai kesungguhannya. Bukan bener salahnya 

apa yang akan ku lakukan ???

Apa yang akan ku lakukan ???? Belajar ? Mengajar ? Menikmati seni ? Berkesenian ? Mempedulikan orang lain ? Bercerita ? Mendengadkan cerita ? Mengevaluasi ? Menata pengetahuan ? Mencari uang ? Memberikan uang ? Merawat diri ? Memperbaiki diri ? Apa yang diperbaiki ? Ohh, fuck Apa yang akan ku lakukan ?? Apa yang kan ku pilih tuk ku lakukan ?

takut neraka ? itu seperti orang yang takut penjara, berarti ia maling

Teruntuk junior juniorku. Mana agama yang benar ? Gak bisa diverifikasi ( kasarnya gak bisa kangsung konfirmasi ke tuhan ) Dalam suatu agama, katakan saja muslim, buanyak perbedaan, trus mana yabg benar ? Ini juga gak bisa diverifikasi So, terserah kalian saja. Notes dari saya jangan sampai nyesal. Jangan sampai kau bilang. " andai ku gak ngikutin si a, fanatik ke si b, menolak si c, dst " Terserah kalian. Gak beragama silahkan. Beragama juga silahkan. Milih tokoh si a as a tour gaide silahkan, Notes nya jangan sampe nyesel. Toh emang soal agama gak bisa diverifikasi/konfirmasi. Hanya bisa dibandigkan, I mean ngompare hipotesis a dengan b, c dst. Trus di pilah dan dipilih ( temporary ) Terserah, ngikut si a, si b, or si c. Asal gak ada konsep yang berpotensi merusak stabilitas sosial, silangkan do it. Mau nuhanin dewa, manusia, kera, tanaman, jembatan, kerang, padi, patung, dewi, taya, sanghyang, dst. Terserah.. Toh kalian yang kan menanggung seluruh konsekwensi dari pilihan-...

agama banyak so milih mana ? versi banyak so milih mana ? terserah toh kau yang kan nanggung konsekwensinya individually

Teruntuk junior juniorku. Mana agama yang benar ? Gak bisa diverifikasi ( kasarnya gak bisa kangsung konfirmasi ke tuhan ) Dalam suatu agama, katakan saja muslim, buanyak perbedaan, trus mana yabg benar ? Ini juga gak bisa diverifikasi So, terserah kalian saja. Notes dari saya jangan sampai nyesal. Jangan sampai kau bilang. " andai ku gak ngikutin si a, fanatik ke si b, menolak si c, dst " Terserah kalian. Gak beragama silahkan. Beragama juga silahkan. Milih tokoh si a as a tour gaide silahkan, Notes nya jangan sampe nyesel. Toh emang soal agama gak bisa diverifikasi/konfirmasi. Hanya bisa dibandigkan, I mean ngompare hipotesis a dengan b, c dst. Trus di pilah dan dipilih ( temporary ) Terserah, ngikut si a, si b, or si c. Asal gak ada konsep yang berpotensi merusak stabilitas sosial, silangkan do it. Mau nuhanin dewa, manusia, kera, tanaman, jembatan, kerang, padi, patung, dewi, taya, sanghyang, dst. Terserah.. Toh kalian yang kan menanggung seluruh konsekwensi dari pilihan-...

absurdism is so dangerous

Guna filsafat banyak,  Dan kalau ngepoin the history of western philosophy si russel Dari mitos ke logos, kosmo sentris ke antoposentris,  metode ilmiah, sciece, natural/social science, revolusi industri, ...  Art, dst.. But, kita perlu fair, bahwa di filsafat ada tema yang so dangerous.. Yaitu : absurdism, nihilism, tema tema eksistensialism Kalau benturan filsafat dan agama.. masih mudah lah for me.. Yang sangat bahaya adalah jika orang gak bisa menyelesaikan persoalan absurdism, 

siapkah kau ketika gak seorangpun mengharapkanmu ???

Di bulan ini orang pengen lebih bermafaat. It mean ( lebih berguna, lebih dibutuhkan, lebih bis membantu ada yang mengharapkan dirinya : entah akal or tangannya, ) But, gak jarang orang kerna suatu hal tertentu, Orang gak mengharapkanmu, gak membutuhkanmu,... Siaplah kah kalian tema teman, saat gak ada yang membutuhknmu ? Like, kau ingin menolong mereka dengan nasehatmu/motivasimu, but gak ada yang mengharapkanny ? Mereka gk butuh cintamu, namun kau ambisi tuk mengambil posisi tersebut Merek gk buruh hadirmu, namun kau ambisi pada peran tersebut, pada jabatan tersebut,  Sekali lagi, siapkah kau gak dibutuhkan ? Dan siapkah dirimu andil pada sutu posisi/peran. Mereka mengharapkanmu, namun kau gak mengharapkan posisi tersebut 

bodoamat, namun sebelumnya dihitung konsekwensinya, dan siap menanggung konsekwensinya

At least ada temen yang setujuan kan?  Yang tujuannya sama ?? Kalau engga ini mungkin permasalahannya di kamu, Kalau kau punya hobi, kau kan nemui komunitas, next time kerna ketemuannya intens, timbul " agak sefrekuensi " Refers ke sosiologi, social interaction ujungnya cuma 2 ( guna dan rasa ) Kalau konteks pekerjaan, that's unavoidable thing you know lah what i mean. Nah kalau temen nongkrong, masih " agak controllable " Saya ambil prinsip dari seorang tokoh di indo yang gak perlu saya sebut siapa namanya He says " terserah, bebas mau ngapain or gak mau ngapain, but ada konsekwenai " Now ku gitu, Kerja gak harus, bersosial gak harus, beragama gak harus, beribadah gak harus, belajar gak harus, bermain gak harus, berpetualang gak harus, dst. Jadi baik gak harus Jadi benar gak harus Jadi soleh gak harus Dst.. But ada konsekwensi.. Dah, i think itu mindset yang melegakan my life,  Ku bodoamat, namun bodoamat setelah kihitung kausalitasnya dan ku siap men...

kalau kau anggap mereka tersesat, beritahulah mereka jalan yang tepat

Sekonyol itukah indonesian people, Kalau orang lain kau anggap sesat, means ( tersesat ) Like kurir yang gak tau jalan tuk antar paket,, kan konyol kalau ada orang sesat/tersesat kau maki mereka.. Wkkwk,  Eh kau sesat, kau gak tau jalan, kau gak akan sampe tujuan, dst. Kalau ada yang tersesat, tunjukilah si kurir tersebut jalan menuju alamat dengan rute yang benar, kalau emang kau paham betul peta wilayah tersebut.. Koyol, ku gak sampai bilang " tolol " Kalau mereka bingung, beritau mereka, Kalau mereka sesat(tersesat), pedulikan mereka, Kalau mereka salah, ajak mereka bicara dan tanpa menggurui meniatkan proses correction.. Aneh,, Are you okay bung ??

kalau dianggap benar, trus dianggap gak ada salahnya. dan kalau salah dianggap gak ada benarnya... repot...

Interaksi  sosial.. Perlu kesamaan tujuan sih actually. And,  Kalau ada perbedaan, jadikan aja momen dialektika, evaluations.. Ku sedang dengerin podcast, actually ku agak nolak apa yang ia utarakan.. But, tuk latihan objektif..  Ku agak " memaksakan diri " tuk mendengarkannya.. Kerna kebenaran gak ada urusan dengan baik-buruknya seseorang. Kalau ada jalang yang bilang 1+1=2, ku harus fair bahwa ia benar ( notes : pada part tersebut ) Dan kalau ada sejumlah orang yang ku jadikan referensi ( mas sabrang, gus baha, ryu hassan ) Dan ia bilang 1+1=3, ku harus akui ia salah ( pada part tersebut ) Emang objektif itu melelahkan. Yang gampang dan effortless, kan melihat orang hitam putih. Kalau putih, putih semua Kalau hitam, hitam semua Kalau benar, benar semua ( gak ada salahnya ) Kalau salah, salah semua ( gak ada benarnya )

mengakui sejumlah hal yang unobservable/unverifiable.. and pemaknaan ulang tentang saling nasehat-menasehati

Bertanya minimal ada 4 motif 1. Ngetes 2. Iseng 3. Retorika 4. Pengen tau secara pasti.. Refers to epistemologi. Ada sejumlah hal yang gak bisa diobservable, diverifiable.. Like,  tuk tau, is borobudur really peninggalannya nabi sulaiman aja. Pol pentok jawabannya based on arkeologis.. Dan itu bukan pengetahuan namun keyakinan. Keyakinan bahwa jawabannya logis. Emang di indo entah kenapa kebenaran di klasify jadi beberapa jenis. 1. Kebenaran otoritatif 2. Kebenaran subjektif 3. Kebenaran objektif 4. Kebenaran normatif. Padahal as far as i know, kebenaran itu tunggal ( secara hakikat )  Meski bentuknya dapat berbeda beda 2+2 =4 2+2 = 2² 2+2 = 4 + ( -8 ) 2+2 = 2 x 2 2+2 = 4 + 0 2+2 = 8 : 2 Dst   Tapi hakikat-nya sama Repotnya juga ada pertanyaan yang salah Like, ayahmu apa sudah hamil Itu pertanyaan yang gak bisa dijawab, kerna gak menyesuaikan hakikat sifat yang didesign-kan pada male gender. Emm.. Tuk yang ambisi pada jawaban, Kadang jadi preasure kerna emang ada jaw...

sembah raga, rasa, sukma, ...

Saya khawatir kamu belum siap menanggung hakikat ini.. Absurd, Gak jelas untuk apa semua ini, Untuk ibadah ? Ngapain ibadah ? Untuk surga ? Ngapain surga, Untuk neraka ? Ngapain neraka ? Ku bukan memilih gak punya tujuan, Namun tujuan hidup itu emang gak ada.. Tuju-menuju-dituju-tujuan. Apa yang dituju ? Apakah harta ? Bukan, itu bukan ujungnya Apakah popularitas ? Bukan, itu bukan ujungnya However ku tetep scientifik person. Wisdom itu cuma tuk balancing radikalitasku ( observe the world and dealing apapun itu kenyataannya ) Narasi, manusia istimewa, manusia spesial, manusia sempurna, kehidupan bermakna, Sisi rasawi manusia merindukan semua hal tersebut. Namun ku mencoba jujur. Emang life itu meaningless. Kayak selamatkan bumi, wkwkwk Itukan kemunafikan. Aslinya ia ingin nyelametin dirinya sendiri. But ngomongnya save the earth.. Toh planet lain, which is gak ada manusia, asyik² aja tuh.. Be wiser kayaknya kalau ku gak menyeruakkan tema tersebut, Namun kalau gak ku ekspressikan system...

skala prioritas dalam belajar ( aksiologi )

@mariagreen yups.. Itu yang perlu diperbaiki. Jangan ningkatin minat baca, namun minat belajar. Dan perlu juga dijelaskan perbedaan wawasan, pemahaman,  keterampilan, kecerdasan, dst.. Kerna ada yang nganggap pengepul data adalah bagian dari belajar.. Gak salah sih. Namu ngapain.. Kayak dulu, sempet rame bumi datar dan bulat. For me ngapain dibahas, Tau maupun gak tau about that theme gak ada konsekwensi yang fatal. Nah, yang repot gak bisa bedain tulisan di kemasan obat. 3 X 1 dan 1 X 3.. Nah.. so, di indo gak cuma epistemologi namun juga aksiologi.. Mempertanyakan. Memahami, membikin skala prioritas , tantang yang dipelajari. Kayak, mending belajar sejarah apa belaja cara nanak nasi or bikin sayur.. Kayaknya sepele, namun as far as i know, gak sedikit sih. Around me yang masih gak tau prioritas belajar. Yang cuma wawasan, why didahulukan..

god's wisdom

Saya kasih bentuk wisdomnya tuhan 1. Ia fasilitasi our home ( i mean ada air, tanah subur, kekayaan hayati, ide, dst ) 2. Ia bikin neraka ( can you imagine, if hell gak ada ? ) 3. Ia utus para nabi, bayangkan gak ada manual book, gak ada tour guide ?  Saya belum bisa menerima bahwa tuhan maha pengasih lagi penyayang. Namun aku dah menerima bahwa ia maha bijaksana

cerita rumput, karnivora dan herbivora

Hal biasa aja sih.. Namun mayan tuk menemani junior-juniorku.. Emm. Apa dirimu terkucil dek ? Apa gak ada yang mengharapkanmu ? Seakan gak ada seorang pun yang menyukaimu ? Capek kah dek ?? Muak kah dek ?? Gak tau gimana solving the problems ? Emm Yah,, emang " rumput hanya diinjak para karnivora, namun dicari/dirindukan herbivora, omnivora " Emm. Kenalilah dirimu, Dan intiplah script-semesta yang sedang kamu perankan.. Semua hal perlu sebab.  Kalian knew lah, bahwa ada gula ada semut, Gak ada gula gak ada semut, I mean pristiwa ( hubung, menghubungi, dihubungi, terhubung, perlu penghubung ) Penghubungnya 2 ( guna dan rasa ) Kalau kau diinjak injak, yah wajar.. sekelilingmu karnivora,  Rumpun gak punya kesempatan tuk berpindah, But, dirimu bisa mengembara lho,, Dirimu bisa eksplore.. Like a movie, duration-nya cuma 60-70an ...

kerliaranku, at least punya resources yang accessible

Itulah keliaranku, Yang suangat mengerikan, Ketika orang mengupayakan kebahagiaan, Ku bahkan memaki sistem rasa tersebut, Jujurly, ku ada di engle yang bahkan baik buruk itu tidak ada. Baik buruk kan for me according to nikmat sakit.. I mean, Mencuri, tuk si pencuri itu baik ( menguntungkan ) Namun akan jadi buruk di next dimension, kerna ada pengadilan, which is consequence. Free sex di this dimension is bad, namun di surga terserah.. Minum wine masih buruk, kelak silahkan.. Baik buruk for me ngerujuk ke sakit nikmat. Sakit sekarang, nikmat nanti Nikmat sekarang, sakit nanti Dst... Dengan tanda kutip " ku berada di engle god's perspective " Ku menghayati penciptaan, arah penciptaan, ujung penciptaan.. So,, udah lah.. tuk mereka yang masih ambisi pada hakikat, Saya siap berdebat dengan mereka, Oh ya,, tuk lebih soft, istilahnya janga  bertanya pada saya, namun berdebat dengan saya. Kasian umur mereka, kalau masih blunder pada absurdism, nihilism, tema-tema kefilsafatan te...

human resources ( eksplore dan ujilah mereka ) and jadikan mereka sumber data not sumber of truth

Hal remeh sih,  But i think perlu tuk ngerawat this mindset  Tuk shorting/nge-cut the time. I think better tuk interview figur-figur yang kau trust on them. Waktu manusia hidup gak banyak ( 100th maybe ) So,  When dirimu perlu betulin motor, gak perlu laah learning, bawa aja ke bengkel yang kau trust on him. Kalau hendak tanya hal sastra, tanya aja sastrawan. Kalau belum percaya, uji aja mereka.. Uji aja mereka, Asyik banget lho,  Kalau punya human resources. I mean, kalau perlu tema sejarah, punya sejarawan yang credible, Perlu fikih, perlu sosiologi, perlu antopologi, perlu fisika, perlu tips-tips, or whatever itu. Uji saya orang orang yang radiusnya gak terlalu jauh denganmu, Asyik lho kalau punya sejumlah orang yang credible dan capable, dan accessible.. So, explore lah, ujilah mereka, and jadikan ia sumber data/informasi, bukan sumber of truth..

creator robot yang meninggal, then at the momment.. ia punya kesadarann.. ( 3.01 am )

udahlah berdamailah, emang beginilah kehidupan,

Diri sejati gak butuh apapun. Gak butuh hal hal fiskal ( makan, minum, ... ) Bahkab Gak butuh hal-hal psychological ( orgasme, cheerful, ngechill, ketentran, ... ) Oh bangsatnya my self. Which is, bahkan hendak doing like yang dilakukin di anime fullmetal alchemis  Shit,, Melepas hal-hal badaniah,  Melepas hal-hal hewaniah, Melepas hal-hal batiniah, Melepas hal-hal rohaniah, I think pengembaraanmu bahkan sampai unconsciously pengen melemas sisi-sisi manusiawi.. When each one merendindukan suatu suasana batin ( tentram, bahagia, meaningfullness, or whatever it is ) Ku justru mendak melepaskan diri darinya.. Ketika orang lain dengan pedenya hendak mencari kebebasan, Yang ku fikir justru, mencari rasa bebas itu adalah wujud samar dari terbelenggu dari kemerdekaan )  Justru yang mencari-nya ia tanpa ia sadari terbelenggu oleh sistem rasa. But, i think pemikiran ini so dangerous sih..  Mesti kalau mereka beberan objektif,  Kebenaran itu literally gak pernah ada, Saat...

the theories of life orientation : hedonism, humanism, and self-improvement

I guess sang creator bikin rasa sepi tuk agar each one tergerak tuk bikin connection dengan others.. Please imagine, when tiap orang anani ( cek kbbi )  I think social interaction gak terwujud.. But,  I think i perlu sih kasih sejumlah suggestion. Kerna, others tuh jugak gak seamanya punya free-time.. Emm, eksplor aja aktivitas yang individual. Ada 3 refers ke the theories of life orientation 1. Hedonism 2. Humanis 3. Self-improvement. Nah milih aha.. Kalau yang hedonism, like : nganime,  novel, konser, bioskop, kulineran, touring, dst 2. Humanism, like : menyambangi para kerabat, kepedulian sosial, gotong royong, dst 3. Self improvement, you know lah what i mean.. Diri seseorang berbeda, so nyamannya orang beda beda, pas nya orang beda beda. Eksplor aja.   

mbah kaum alm. kyai ahmad surani

Emm Aku punya pengalaman spiritual. Shortly, usia belia ke teenanger ku didik oleh seorang kyai dari desaku. Yang tak perlu saya sebut siapa namanya Now dia tlah wafat, approximately 1than.. Ohh, fuck. Ku dulu jarang mendoakannya, Namun, now ada doa doa yang memancar kepada beliau ( dan anehnya itu adalah doa yang tanpa ku sengaja ) Oh,, mbah.. Yin dan yang-nya kehidupan. Mawar dengan durinya Sisi lain cahaya,  Sisi lain kegelapan, Percayalah kawan, Ketika ikhlas itu menyertai langkah.. Dan mungkin yang kau tolong, telah lupa Dan sangat mungkin dia berbalik benci. But ia kan mendoakanmu, tanpa ia sengaja, tanpa ia sadari.. Kosmos batin menjaga konfigurasi tiap tiap entitas..

mas sabrang : lapis hikmah dan brain's mekanism

Sejumlah orang yang kuakui sebagai sumber informasi saya adalah mas sabrang. " sumber informasi "  Ku nyaris gak ngemention who yang ku refers kerna udah ku remake.. So, gak pas kalau redaksi kalimatku pakai refers to or depending on .. Yang ke 2 pun itu dari mas sabrang. Kalau gak salah ingat lokasinya di kenduri cinta. Ku jugak cuma nonton youtube. Tentang perjanjian sebelum kelahiran ( kurikulum kehidupan ) Cirinya, said mas sabrang.. ialah permasalahan yang berulang-ulang.. Dan diacara lain mas sabrang bilang, trauma masih kan jadi trauma karna belum didamaikan.. Yaitu dengan cara menggali hikmah. Kalau masih terbayang bayang, masih ada hikmah yang belum tuntas terdiscover