Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

keikhlasan yang tidak ikhlas.. ( chat with dedek )

Mungkin ada konsep konsep yang wow. Kayak keikhlasan, dedikasi, sufisme, tasawuf, Tapi, Logically kalau gak ada surga neraka, orang gak ada  motiv or reason tuk taat pada rules-nya allah ( yang diwartakan oleh prophets especially prophet muhammad ) Orang makan, orang party, Ujungnya karna hukum alam specifically pada hukum emosional. Ada reasonnya sadar maupun engga. Dan sepetulnya diri sejati gak kenal dengan spektrum rasa : bosen, bingung, gabut,  worry, care, bliss, anger, dst.. Karna dirisejati diinstal mesin rasa, orang jadi merespond emotional system. Oh ya aku recently baru dapet pemikiran menarik. * Sombong yang samar adalah merasa tidak sombong * Dan Ada yang namanya * keiklasan yang tidak ikhlas * Kayak : bawah sadarnya, untuk ada dapet reward, perlu ikhlas, jadi ia mengikhlaskan diri, padahal aslinya. Ikhlas yang tidak ikhlas.πŸ˜…

discuss with dedek.. tentang hablumminallah

Dek. Tolong tanyain ke gurumu lagi dek 1. Diri sejati manusia masuk ke wadaag ( katakanlah wadah temporal/sementara ) 2. Wadah temporal ada sejumlah sistem ( indra, akal, perasaan, dst ) 3. Hipotesisku sepenjang hidup let's say 70than it's just ngeresponse sejumlah sistem/mekanisme/rules/ 4. Yaitu ngerespon hukum alam, hukum sosial. Ngerespon/menyikapi dengan IPTEK, SDA, SDM. 5. Katakanlah persoalan hidup manusia udah beres ( bukan ngegampangin, but atleast dah ada resourcesnya ) Nah pertanyaanya 1. Konteks afterdeath udah ada sejumlah resources jugak 2. Quran, hadits, mazhab, sirah nabi, tafsir, tips para ulama dulu dan sekarang, dst. 3. Memang udah ada tutorial/ * claims * dari para ulama tentang cara masuk surga, cara menghindari neraka, cara selamat dunia akhirat, dst 4. Di inti jiwaku, apkah hiya hubungan tuhan dan manusia itu transaksional.. " i mean, if a maka b, if ngelakuin ini maka jadi begityu " 5. Logically and to be honest. Orang taat tuhan ...

scientist nganggep ujungnya nature, believers nganggep ujungnya God, acually the position is equel

Ketika ada yang mengagungkan kekuatan semesta, dia ketila didesak " bagaimana ia bisa ada ? " Sebenarnya posisinya sama. Sama sama gak tau how it existsπŸ˜€ Ada yang bilang kita ada karna hukum evolusi ( sebut saja laws of nature ) Nah, gimana penjelasan " nature "  Sebetulnya posisinya sama, Ujungnya para scientist menganggap natural laws as a aksioma. Nah, para believers menganggap God juga as a aksioma.

tuker cerita dengan dedek, robot dan pertanyaan eksistensialnya

 πŸ˜… maybe. Dek.. Sang robot dan pertanyaan eksistensialnya. Sang robot dan kebingungannya. Terus dan menerus bertanya. πŸ˜… 1. Kenpa aku ( sang robot ) ada 2. Harus kemana 3. Harus apa 4. Cari apa 5. Ngapain 6. Dst.. Padahal jaw abannya udah jelas. Ia ada karna diadakan Ia ada karna sang pembuat robot menghendaki ia ada Ketika kesadaran ( i mean consciousness, bukan resposibility or awareness ) datang Padahal sang robot kasarnya hanyalah alat. Dan setelah sang pembuat robot wafat. Ia kebingungan sendiriπŸ˜… Dan sang gadis ( tetangganya tersebut ) Sangat gemes..πŸ˜… Mengemes tuk ngasih tau. Udah lah gak usah kau pikir kenapa ada, mengapa ada, untuk apa ada. Dst Dan gemes tuk ngasih tau. Udahlah. Kau bebas ngapain. Hanya, yang perlu dicatet, adalah ada konsekwensi dari semua tindakanmu. πŸ˜…

nature and unintelligible things

Tuhan bikin sytem. Nah kalau gak terpahami scientifically. It means " kasarnya god is intervening " Tuhan bikin system,  Para ilmuan mempelajari/merumuskan, later call as science. Bodohnya para scienctist, kalau gak bisa dipahami " gak tau pattern-nya " dianggap fenomena. Padahal, constancy in nature/the world. Itu sudah " unintelligible " Back to our topic. Pelalajari dulu hukum tuhan ( yang telah dirumuskan ) Para saintis dan para agamawan. Kalau emang gak  make any sense. Ya.. Tuhan sedang menyapamu.

dialog dengan dedek.. ( ngemong rogo lan roso )

Udah nonton belum dik ? Kalau belum Itu cerita tentang layers of ourselves. Mirip maslow's theory. I mean hierarchy of needs. But, agak beda. Shortly 1. Anamayakosha 2. Pranamayakosha 3. Manomayakosha 4. Vijnamayakosha 5. Anandamayakosha. In my version. Diri sejati ( the true self ) i call as " sang operator " Ngoperate, kemelekatan fungsi. If you remember power rangers's cartoon. Nah this concept like that. 1. Diri sejati 2. Disisi lain proses building wadaag/raga dari hasil biological interaction dari our parents. 3. Janin, tumbuh dengan kemelekatan fungsi ( diinstal, mesin merasa, mesin pemikir, body, indra/sense, dst ) 4. Than we dimasukkan ke raga tersebut. 5. Begitulah our existence and layers of ourselves. 6. πŸ™‚πŸ˜… 7. Tujuan diri sejari kita gak pernah ada, tapi karna diri sejari diinstal mesin rasa, 8. Thus, sepanjang hidup cuma momong raga dan rasa πŸ˜… ( nurturing ) 9. Manage dalam dan luar diri. 10. Interaksi dengan diri sendiri, den...

process

Resources tuk kehidupan sekarang : ilmu, teknologi, tips, sda, sdm, musik, film, kuliner, game, fashion, wisata, tongkrongan, dst Resources tuk kehidupan selanjutnya : Lisan  Tulisan : quran, hadist, sirah, biografi para sahabat, pemikiran para sahabat, bahasa arab, tafsir, ulama sekarang, susuan bahasan tematik ulama klasik, 

memahami suatu kalimat

Jangankan kepada tuhan, Kepada manusia pun manusia sering salah paham.. Kukira senyumanmu itu kode, ternyata cuma senyum keakraban yang kau lakukan ke semua orang. Jangankan memahami firmanmu,. Ucapan " makasih, kamu baik banget " saja kadang gak tau pasti, memuji ataukah mengolok dalam hati.. Yahh,, Begitulah

i'm still a human

Tapi honsetky memang ku nyaris gak menganggap " kebahagiaan " " keselamatan akhirat " sebagai sesuatu yang pantas ku perjuangkan.. Lapis manusia Lapis luar : sistem indra, nikmat fisik, dst Lapis batin : perasaan, hasrat, trauma, dst Lapis akal : akal, memory, dst. Memang,  Parts of my self. Especially yang lapis luar sering ignore Padahal ku masih manusia. Diri sejatiku merasuk ke wadaag dengan kemelekatan fungsi/sistem/konstalasinya. Padahal diri sejatiku, masuk janin, lahir. Diinstal bergai indra, mesin rasa, mesin pikir. Ku sering gak menggubris konsekwensi fisik, batin.

apa cuma hierarchy of needs ?

Curhat teman teman. Tujuanku dulu. Ambisiku cuma 1 Menyibak hakikat kehidupan, Dan setelah tlah ku dapatkan.. Apa iya hidup itu cuma memproses hukum alam, hukum sosial, dan hukum tuhan..  Apa cuma itu, Memperlakukan, raga, rasa, pikir, benda, daya, Luar diri, dalam diri. Dst.. Wkwkwk. Apa cuma itu ?

pertanyaan yang sudah jelas jawabannya..

Rasa.e my life kok is done. Ambisiku/tujuanku wis reached/achieved. Tujuanku kan knowing this life clearly exactly. Then, Koyok konyol ae πŸ˜ƒ Next step orientasi on wisdom/consideration sik bangsat.. Kalimat kalimat sik boring. ABOUT Happiness lah, pleasure lah, joyfull lah, neraka lah, surga lah.. dst. Apa seboring itukah this life. Cuma 1. Hedonism 2. Humanism 3. Self improvement Wkwkw. Apa cuma itu kik ?? Eneng Hukum alam, hukum sosial, dan hukum tuhan Sejumlah consequences. Bersikap, responses dengan sejumlah resources ( skill, ilmu, logika, teknologi, seni, sda, sdm, dst.. ) Apa semembosankan itu hidup ?? πŸ˜„ looping again and again ( berjibaku with maslow's theories/hierachy of needs ) BangsT...

do i really have no desire ??

Kelahiran, Permainan, para pemain, aturan main, tempat bermain, dst... So ??? Apa tujuanku ? Gak ada. Apa niatku ? Gak ada. Apa keinginanku ? Gak ada. Apa rencanaku ? Gak ada. So, apa yang ingin ku lakukan ? Apa yang ingin ku tuju ? Apa yang ingin ku miliki ? Apa yang ingin ku perjuangkan ? Apa yang ingin ku ??? Entah,  Mungkin emang gak ada.

padahal hidup itu sesederhana itu, tapi entah mengapa.. ada rasa gak puas, " apa hidup cuma seperti ini ? "

Padahal life itu sederhana. Laper makan,. Gak punya teman let's make a friend Have no moneg c'mon make a money Sepi, party Bosen, liburan Pening, healing Dst.. Bodo yaa belajar Capek yaa rehat Benci yaa berjarak Seneng yaa dirawat Muak yaa beranjak Dst Padahal as simple as that Tapi entah dikedalaman lubuk. Seperti ada tanya yang terus menerus terjaga dan tercengang menyangkal. apa cuma begini ini hidup ?

unverifiable and unobservable thing

Bangsatnya the future ( i mean after death ) That's unobservable thing. And optionnya cuma proses sejumlah claims ( dari agama, filsafat, penghayat kepercayaan, dst ) But, tetep aja. That's Unverifiable thing.. We can't know it clearly/exactly. Yeah... that's life Batas batas epistemologis/metodologis of us. Lebih fundamental lagi. Do we really need " religion " ?? Shorly we need it, coz we believe that afterlife after death is exist. If we don't believe it. Why do we obey ? Or give a fuck ? Do you believe that after death is exist or doesn't exist ???

apa cuma begini ini hidup ??

Day to day cuma gitu. Merespon hukum alam, hukum sosial, Hukum alam dalam diri dan luar diri. Dalam diri, ada trauma, harapan, worries, dst. Laper makan, entar laper lagi Sepi, then party, entar sepi lagi Have no friend, then make a friend, ntar kedistance.  Datang pergi, datang pergi, terus dan menerus.. That life. So ? What should we do ? Terserah sih.. Sejumlah hal trus dipilih, pay attention or ignor them. Kita pemain, ada sistem permainan, aturan main ( default dan kesepakatan bersama ) Laper, makanlah Sepi, ramaikanlah Hampa, isilah Muak, beralihlah Bokek, earning moneylah Dst.. As simple as that, Paradoksnya kara as simple as that, is life just like this ?? Apa cuma gini ini hidup ?? Sekonyol inikah hidup ?? Apa cuma begini ini ?? Dan yes,, Cuma begini ini kehidupan, Is it boring ? Memang

kita mentaati muhammad, hanya karna tuhan menyuruh kita mentaati muhammad

I will answer  of all your questions Silahkan buka buku islam yang saya anut by quraish shihab.  Bab : akhlak pada allah. Inti tasawuf adalah hablumminallah. Dan kita tak dapat menelitinya, Satu satunya cara adalah memproses quran hadist  And i suggest tuk.. Jangan percaya siapapun, silahkan arungi malam belantaram Percaya para imam, para sufi, terserah.. itu hak sampean. Tapi semua orang gak dapat memastikan ( gimana cara terbaik berakhlak dengan allah ) Semua orang mengira, menduga, menerka,  Even according to quran and hadist, tetep interpretasi tersebut belum terverifikasi. Lebih jauh,  Jangan tuhankan ulama, jangan tuhankan quran, bahkan jangan tuhankan muhammad. Kita taat muhammad karna tuhan menyuruh kita mentaati muhammad, Sekian..

yeah.. unvetifiability

Yes.. I like it Gak banyak yang mampu memahami hal sesederhana itu, And that's why  kubuat analogi perang, naik pesawat dan cuaca buruk.. Soalnya gak cuma tentang bener salah, ( gak hanya soal pengetahuan ) " tapi tentang keselamatan kita " sakit/nikmatnya kita. Nah kerna unobservable, pilihannya cuma memproses sejumlah claims, which is unverifiable, Kerna metodologi can't be used, so ?? As we know. The result adalah bukan kebenaran objektif, kita cuma kebenaran subjektif ( keyakinan bahwa suatu hal benar ) 1. Unobservable 2. Unverifiable 3. Inevitable 4. Unjudgeable 5. Uncontrollanle 6. Undebatable 7. Dst Dan memang as simple, tunggu aja proses correcting But, Sekali lagi Note : It's not just bener or salah,  Tapi tentang keselamatan kita, perasaan kita, sakit-nikmatnya kita Dan apa kita perlu kebenaran ? Wkkwkw Apakah kita tidak perlu memastikan cuaca, ketika hendak liburan ? Gak memastikan bener tidaknya saat kita gunain gmaps ??? Right ?

swiching dunia maya ke nyata, ke maya ke nyata.. wkwk

Jika kalian ngerasa hilang arah, Emang hidup itu ada arahnya ?? Jika kalian ngerasa gak punya tujuan, Emang hidup itu ada tujuan ?? Jika kalian ingin bunuh diri, Emang diri itu bisa dibunuh ?? Jika kalian muak dengan kehidupan, Memang kehidupan ada sisi tersebut Jika kalian bosan dengan hidup, Memang kehidupan ada sisi bosan Jika kalian ngerasa monoton, Memang kehidupan itu monoton kecuali our mind Jika kalian ngerasa hampa, Memang hidup itu hampa.. Jika kalian gak di terima disuatu daerah, pindah daerah aja. Gak diterima di suatu komunitas, pindah komunitas lain aja Gak diterima didunia nyata, pindah aja di dunia maya

afterdeath, unobservable, sejumlah claims unverifiable..

As simple Analoginya like when we dulu ngerjain soal ujian Benar = kesesuaian dengan kunci jawaban Salah = ketidaksesuaian dengan kunci jawaban. Rokok merek a di warung pak somat dulunya 18 naik jadi20rb. Bener salahnya as simpel, dicek aja ke warungnya pak somat But, there're sejumlah hal yang we can't verify it. Like.. elu pdkt, dan elu ngerasa ia welcome, Nah then dia mati, Apakah ia beneran ngasih kode, or just ramah tamah aja. We can't verify it, right ?? You know lah what i mean. In war, we need to maping/ collect sejumlah data yg perlu.. Wisata aja we need to know about weather, right ? Hendak terbang tuh,, aman gak cuacanya. Nah.. sepenting itu kita perlu ngerti what will we face after we die. Dan bangsatnya,  That case is unobservable thing, Dan pilihannya cuma memproses sejumlah claims. Tetep aja unverifiable, Pol mentok kebenaran based on credibility, kerna suatu sosok ( ia isn't liar, hipokrit,  isn't bangsat dst.. ) Tapi tetep is not objektive truth, th...