Kik.
Aku perlu sharing hal iki.
Karna koyok.e gak semua orang iso give me space tuk bener-bener bercerita.
Singkat kata.
1. Ada struktur realitas *" makro kosmos "* ( fisika, kimia, biologi, benda, flora, fauna, olahan manusia, Iptek, peradaban, dst )
2. Ada struktur diri " *mikro kosmos "* ( memori, intelect, sistem rasa, mesin merasa, mesin berpikir, sistem kendali, sistem hormon, sistem biologis, sistem energi, sistem indra, dst )
Pada inti diri.
Pertanyaan
1. Apa tujuanmu
2. Apa keinginanmu
3. Apa ketakutanmu
4. Apa kerinduanmu
5. Dst...
Wis gak relevan..
Konfigurasi diri.
Dikarenakan.
Sang diri.. diinstal/terinstal sejumlah kemelekatan fungsi.. ( mesin rasa, mesin pikir, kaki-tangan, indra, dst )
Kita dimungkinkan tuk ada, kalimat sik ngepop : berfikir maka aku ada..
Dan tidak hanya itu.
1. Dimungkinkan tuk merasa
2. Dimungkinkan tuk mengindra
3. Dimungkinkan tuk sejumlah aktivitas sik lain : bercerita, bercanda, bermain, berpikir, bercengkrama, bercinta, berkarya, berlatih, dst
Sebagaimana. Orang tuna rungu..
Pertanyaan : bulian apa yang mengganggumu, makian apa yang mengganggumu..
Pertanyaan itu sudah tidak relevan..
Ada sistem.. sampai akhir.e manusia mengalami suatu rasa
Caraku ndelok urip koyok aku ndelok emas kik.
Hakikat.e gur mineral
Namun karna eneng intrinsik value..
*eneng social system*.
Yo wis lah..
1. Eneng diri sik menjaga world view. Ben tuning.e ning hakikat
2. Tapi yo eneng diri sik menjalani ( meskipun asli.e yo gak bener bener menjalani )
3. Day to day.. *momong* sejumlah kemelekatan fungsi sik lekat ning diriku.. ( sistem koknitif, psikal, fiskal, dst )
Nyampung ning analogi tuna rungu, pembulian, dan ketakutan..
Lebih jauh.
Sebagaimana kui..
Pertanyaan
1. Orientasi
2. Keinginan
3. Ketakutan
4. Dst.
Pada inti diri.
Wis gak relevan..