Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

dialektika

Anak : pak, habis meninggal gimana ? Apakah berakhir ? Atau ada kehidupan selanjutnya ? Bapak : entah nak, gak tau.. tapi ada sejumlah konsepsi yang bertebaran. ( tentang formatnya dan cara selamatnya ) Anak : trus gimana pak ?? Apakah mustahil mengetahuinyan ? Bapak : kayaknya iya,.. Anak : trus gimana ?? Bapak : yeah, ujungnya adalah keputusanmu nak, apakah kamu peduli atau tidak. Pemikiran mana yang kau anut, kau follow.. ( tapi ingat itu bukan lagi soal benar salah, namun mana yang kau pilih lalu kau anu ) Anak : begitukah ? Bapak : yap.. dan itu dah gak bisa didiskusikan dengan teman temanmu ( mana yang benar, mana yang salah.. pol mentok : mana yang terjaga keaslian, mana yang nyaman, mana yang mudah, mana yang memuaskan, mana yang keren, dst ) Anak : okay.. apakah itu kenyataan pak ? Bahwa kita gak bisa mengetahui setelah mati ? Bapak : betul, pertanyaan tentang setelah mati, cara selamat, sistem perhitungan, dst ( ada di suatu hal yang namanya agama ) nah.. ontologi d...

berkeliling

Kereta waktu Berkeliling dalam kereta waktu....

bagaimana kondisi kita ??

Kondisi perasaan kita, Kondisi pengetahuan kita, Kondisi raga kita, Kondisi batin kita, Kondisi hubungan kita dengan orang orang Kondisi hubungan kita dengan benda benda Kondisi hubungan kita dengan tuhan Kondisi hubungan kita dengan berbagai hal Ketakutan diperlukan, diolah jadi : kewaspadaan, kehati-hatian, dat Hasrat diperlukan, diolah jadi : kemaunan, keseriusan, dst

kondisi

Diriku, Ingatanku, Mesin pikirku, Mesin rasaku, Kondisi fisikku, Kondisi batinku, Kondisi sekelilingku, Kondisi lingkunganku, Dst...

cita cita jadi wali ya allah ๐Ÿ˜๐Ÿ˜„

Tuhan.. Yeah..  Cita cita jadi wali ya allah๐Ÿ˜

yeah, enjoy on the road of go home

"Yeah. We existed. And now, it's about the storyline we choose and the path we take."

sejumlah hal ( yang kita anggap baik maupaun buruk, yang kita sukai maupun tidak kita sukai )

Sejumlah orang Sejumlah tempat Sejumlah suasana Sejumlah karakter Sejumlah suara Sejumlah permintaan Sejumlah penilaian Sejumlah perlakuan Sejumlah stigma Sejumlah fitnah Sejumlah olokan Sejumlah rasa Sejumlah keinginan Sejumlah obrolan Sejumlah cerita Sejumlah hal... Dst..

sejumlah hal yang ku ketahui.. dan dengannya ku menentukan sikap eksistensialistik

Sejumlah hal yang telah kuketahui, Berdasar hal tersebut ku menentukan sikap Tentang Eksistensi, Tentang berbagai sistem Tentang berbagai benda Tentang berbagai teknologi Tentang berbagai pemikiran Tentang berbagai informasi Tentang berbagai spektrum rasa Berbagai hal... Berdasarkan pertimbangan tersebut,, Ku bersikap..

sebagai manusia : yang kita lakukan adalah memahami informasi dari tuhan ( pada quran, hadits, dst ) tentu dengan kesadaran bahwa.. tuhan tidak patuh terhadap firmannya

Bagaimana cara masuk surga? Emm Ada analogi. Bagaimana cara masuk kamar hotel? Memenuhi syarat, sistem, aturan main. Nah..  Maka Mencari tau : aturan main masuk surga.. Tuhan ? Tuhan penentunya.. ( otoritas : autority, autor ) Maka mencari tau sistem keputusan tuhan... Quran ? Hadits ?? Tapi tetep tuhan tidak terdikte di quran dan hadits. Namun sebagai manusia : yang kita bisa lakukan adalah mencoba memahaminya, melaksanakannya, menghayatinya.. Meski dalam kesadaran ( tuhan tak terdikte oleh firmannya )

circle k

kereta waktu, Ku terbangun didalamnya, Entah kenapa aku bisa didalam situ, Dan gak tau juga kemana kereta waktu akan membawaku.. Di dalam kereta waktu Aku melihat berbagai hal  Aku mendengar berbagai hal Spektrum rasa yang otomatis terasa Eksplore di dalam kereta waktu Bercerita, bercinta, berdansa, bercengkrama, berdiskusi, dst Dan sekali lagi, Ku terbangun dalam kereta waktu, Entah kenapa aku bisa didalamnya, Dan entah kemana keteta waktu kan membawaku. Berbagai orang didalamnya Ada yang bercanda, ada yang bekerja, ada yang mengumpulkan kata, ekplore rasa, cinta, dst.. Oh.. Oh kereta waktu Kemanakah kau kan membawaku