tuhan.. terimakasih,, telah berkenan menciptakan kehidupan.. dan telah berkenan tuk menciptakan umat manusia.. dan telah berkenan memilihku tuk lahir.. ( tentu dengan segala previlege dan consequencesnya 🙂 )
Wahai yang tak terlihat,
Wahai yang tak tersentuh,
Wahai yang tak terdengar,
Yang menjadi sebab atas adanya keberlangsungan ini
Yang menciptakan waktu dan hukum hukum fisika..
Yang mendesign hukum evolusi,
Yang memprogram semesta ini..
Engkau beri kesempatan kami..
Para manusia,
Tuk mendengar berbagai hal
Melihat berbagai hal
Mencicip berbagai hal
Mengindra berbagai hal
Merasa berbagai hal
Dst,, dst..
Oh...
Andai semua ini tak pernah ada
Andai kehidupan ini tak pernah ada
Andai consciousness ini tak pernah ada
Andai umat manusia tak pernah kau perkenankan tuk ada..
Memang,
1. Memang tak akan ada perang antar manusia
2. Memang tak akan ada pertanyaan dan keresahan eksistensialistik
3. Memang tak kan pernah ada perang dagang, perebutan resources, perebutan market, dst.. dst.
4. Memang tak akan pernah ada penderitaan, namun.. rasa suka cita.. juga tak akan pernah ada
5. Memang tak akan pernah ada rasa absurd, rasa muak akan siklus rasa yang berulang.. namun juga tak kan pernah ada.. : berbagai lagu, puisi, filsafat, pemaknaan, wisdom, novel, anime, capaian teknologi.. dst. Yang kelak disebut " peradaban umat manusia "
Engkau yang tak terindra..
( pastilah engkau bukan, sebagaimana yang mereka katakan )
1. Bahwa engkau pendendam
2. Bahwa engkau pemarah
3. Bahwa engkau minta dibela, pastilah tidak ( tak pantas dan lancangnya, pada para yang hendak membelamu, merasa telah menolongmu )
Oh..
Sang pencipta multivers, sang pencipta hukum alam..
Terimakasih..
Telah berkenan, tuk menciptakan kami.
Dan memberi peluang pada kami, tuk mengalami berbagai hal,