Yes.
Kerna, hidup manusia secara objektif cuma berputar putar.
Sepi party lagi sepi lagi party lagi
Bosen explore bosen lagi explore lagi..
Cuma di sirkuit rasa day to day
Sekaya apapun, secerdas apapun, sekeren apapun, bahkan sebahagia apapun ..
Ujungnya kita dikubur.
Dan setelahnya sekali lagi ( unobservable, dan sejumlah klaim/versi unverifiable )
Dan yang menyediakan informasi tentang setelah dikubur : adalah **domain agama**
Strukturnya, ada kitab, messengers, sang pengutus/god.
Fundamen dari religion adalah existensi of god.
1. Kita hanya bisa bahas nabi/utusan, jika konsesi sang pengutus dah clear
2. Setelah clear,.kita bisa maju ke tema utusan, pesan pesan yg dititipkan utusan
3. Dinamika ajaran dan sejarah/konteks otentisitas
4. Dst
5. Dst
Sekali lagi,
Hidup itu cuma muter muter,
Dan i think sikap terbaik adalah memahami kehidupan after dikubur dan menuntukan sikap