Langsung ke konten utama

kompatibilitas suatu hal dengan alat tuk memastikan ada tidaknya

Menarik.
Okay kita lanjut berdialektika.

Kita mengetahui ada/tidaknya suatu hal dengan alat
1. Mengetahui suara/nada : dengan pendengaran
2. Mengetahui tekstrur : dengan perabaan
3. Mengetahui rasa : let saya apa minuman ini ada gukanya atau tidak dengan lidah.
4. Mengetahui janin bayi : kita dah gak bisa pakai penglihatan kita memerlukan alat tuk *memastikan ada tidaknya*

Jadi ada hubungan antara **a thing** dengan **tools** yang bisa/mampu memastikan ada/tidaknya suatu hal.

Kita dah bicara ditataran aksioma.
Seperti manis itu yaa manis
Ada itu artiya lawan dari tidak ada

Ketika aku berkata, di kios tersebut buku yang kuinginka  *gak ada*
Means : gak hadir, gak ditemukan, gak present
Namun apakah gak ada di toko buku lain ?? 

Jadi tuk memastika ada/tidaknya suaty hak memang alatnya adalah masih masing, yang berkesesuaian dengan *jenis/kategori/kelas* yang hendak dipastikan ada tidaknya.

Sebagaimana telinga gak bisa memastikan apakah di minuman itu sudah ada gulanya.

Jadi kita mengerti dulu objek yang hendak kita ensure

Misal apakah apakah si dia **ada**  rasa suka sama dirimu.
Then kita gunakan seluruh alat yang *kompatibel* dengan **thing** yang hendak kita ensure : kita gunakan penglihatan, pendengaran, intuisi, sense getar, dst.

Misal kita dan secangkir teh.
Apa itu ada gulanya ?
Ada gula batu or tebu ?
Sintetis or madu ?

Kita perlu mengetahui struktur/warna rasa masing masing tersebut.
Dan kita akhirnya mengerti : ini rasa gula sintetis, ini rasa gula tebu jogja, dst

Emm
Kita mengetahui/memahami banget hal apa yang hendak kita pastikan ada/tidaknya