Aku mengharapkan debat ilmiah, diskusi yang objektif, bilang kurang kalau kurang bilang oke kalau oke..
Dirimu cuma sibuk mainan kata-kata.
Silahkan poling,
Silahkan perlihatkan komentarmu kepada kelompokmu.
Siapa yang menghendaki adanya dialektika, dan siapa yang cuma main kata-kata dan caper.
Oh. Apa level abstraksi orang indo memang segini rendahnya ?
Aku ceritan filsafat hahasa, konstruksi aksara dna makna juga kayaknya dirimu kesulitan memahami.
Dan kau mungkin juga kesulitan mengerti kenapa nama apk ini adalah *"symbolic"*
Itu nama dahsyat.
Sebelum konsepsi, sebelum kalimat, sebelum, kata, aksara >>> symbol.
Sistem simbol : hiragana, katakana, kanji, hanja, hanzi, latin, hangul, javanesene, balinese, dst..
At least kau paham hal tersebut.
Kalo engga coba tonton video : cak nun di gedung wanitatama samping/barat uin jogja.
Disana diulas : bahaya dari kata. Dark side of words
Kau perlu memahami,
Hubungan kata dengan manusia, kata dengan komunikasi, kata dengan filsafat, kata dengan realitas.
Ada term, ada homonim, homophone, homograf, dst.
Besar kepala itu artinya bisa kepala yang besar atau kesombongan.
Balik lagi ke diksi afterlife.
Kau masih mainan kata bung,
Padahal aku menggunakan susuakan kata a-f-t-e-r-l-i-f-e tuk menunjukan suatu dimensi setelah kita dikubur.
Terserah kata apa yang dipakai : hereafter, nextlife, akhirat, afterdeath, eternal life, nirwana, swargaloka, puya, duat, dst
Terserah..
Intinya aku perlu **istilah** tuk menujuk thing yang aku maksudkan tuk didiskusikan
dah paham ???
Apa masih belum jelas ?