Langsung ke konten utama

rasa dan keliaran-nya..

Aku inget mbah nun bikin istilah " pazling "
Temukan nikmat di tiap melakukan alam.
For me : itu konsep dahsyat

Kalo puisinya umbu yang berkesan : cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan.

Yang menjadi kendali continuitas, i guess ada atleast 2
1. Rasa asyik
2. Rasa gak asyik

Karna keasikan melakukan suatu hal, jadi project tertunda,
Karna gak asyik melakukan suatu project, atau whatever it is. 
Jadi dayanya me-lo-yo...

For me, gak cukup reason
1. Untung rugi
2. Manfaat
3. Baik buruk

Kalau aku biasanya nyebutnya " rasa itu punya keliaran-nya sendiri "

Distraksi, gak enjoy, dst.
Kalo di psikologi.
Coba baca bukunya 
1. Daniel goleman yang **fokus** nim..
2. Ketika segalanya ambyar - maek manson ( best booknya yang seni bersikap bodo amat )
3. Etika nya franz magnis suseno ( di indo etika dan moral artinya sama, etimologically ada bedanya )

Secara pikiran, manusia tau.
Bahwa suatu hal itu menguntungkan, baiknya produktif, perlu time management yang well, dst.
But..
Struktur manusia gak hanya pikiran, namun rasa.
Dan rasalah yang sering banget menyetir manusia

Kalo aku, seiring baca.
Muter songlist
Evolusi-hindia, hitam putih-4.20, menantang rasi bintang-fstvlst, fiction-a7x, comfortably numb-pink floyd, another day-dream theater, dst 😅😅