@mariagreen setelah benerapa purnama ku godok pemahaman π
Mekakni ulang
1. Eksistensialisme
2. Hukum alam hukum sosial, hukum tuhan bagi yang percaya
3. Natural dan human resources
4. Buddhisme
5. Batasan epistemologis,
6. Nihilism/absurdism/samsara
7. Sejarah pemikiran ( mitos ke logos, kosmosentris ke antroposentris, penemuan metode ilmiah, anak-anak filsafat yang menjadi social dan natural sciences, IPTek, industri kapitalisme konsumeriame, seni, entertainment, sampai capaian peradaban termutakhir..
Mungkin ini hal yang biasa tuk semua orang, namun sangat impactful to me,
" hidup adalah kesempatan "
Kesempatan mengalami, merasakan, mengolag, bercerita, berkarya, berpetualang, bermain, bercengkrama, bermesraan π
, ...
Kesempatan menikmati musik, theater, novel, biografi, sejarah, art, anime, film,...
Kesempatan mengubah peradaban, mempengaruhi orang orang, memimpin orang orang, merumuskan sistem sosial, dst..
Meski ada potensi/kemungkinan sakit, capek, muak, bosan, sepi, dst..
Namun,
Tidak seperti benda,
Tidak seperti flora,
Tidak seperti fauna,
Manusia tidak hanyak exist seperti batu. Tidak hanya tumbuh, kembang, buah seperti tumbuhan. Tidak hanya tumbuh, kembang, gerak, seperti hewan.
Manusia,
As far as i know,
Dilekatkan consciousness,
Dilekatkan mesin pikir,
Dilekatkan indra,
Dilekatkan sistem rasa,
Dilekatkan kaki-tangan
Dilekatkan system control..
Oh... π
π
Kesempatan memilih dari sekian banyak opsi aktivitas,
Kesempatan membidik dari sekian banyak spektrum rasa
Kesempatan mengupayaka dari sekian banyak kata
Mungkin adakalanya aku belum siap menjadi manusia π
π
Dengan berbagai dimensinya, kompleksitasnya.
Adakalanya kayak belum siap diberi kesempatan adanya ( mesin rasa, mesin pikir, dan sistem kendali )
Oh..
Mungkinπ