Yups,
Argumen moral/keadilan itu masuknya ke ranah harapan, pertimbangan untung rugi.
1. Fakta 1 adalah unobservable
2. Fakta 2 ada sejumlah versi, claims, yang as we know can't make sure, unverifiable,
So,
Agaknya karna eksplorasi ke depan mentok/buntu,
Better tuk eksplorasi ke belakang.
Perenungan semacam
1. Bagaimana penjelasan eksistensi kita ? Eksistensi kehidupan ?
2. Apada keberlangsungan kehidupan ini tidak ada yang menciptakan atau ada yang menciptakan ?
3. Setelah itu, apakah sang pencipta mengutus suatu utusan ?
4. Apakah suatu utusan yang ditugasi oleh pencipta, dimansati membawakan sejumlah pesan pesan ( kitab suci )
5. Jika memang sang utusan mengutus sutu utusan yang membawa pesan pesan, apakah telah musnah ? Atau masih ada ?
6. Jika masih ada apakah, apakah masih murni/otentik ?
7. Jika telah mengikuti alur berfikir tersebut, jawabannya sudah termaktub disana ( tentang format afterlife, aturan main, mekanisme pengadilan, cara selamat, dst..
8. 😅😅😅