Kerna persoalan selain itu relatif udah terjawab
Soal sosial ke sosiologi,
Soal psikis ke psikologi
Soal makan ke tata boga
Soal teknis ke teknologi dan ilmu teknik
Soal pangan ke ilmu pertanian, perkebunan, perikanan, dst
Soal industri ke ilmu ekonomi, bisnis, management
Soal jenuh/hambar ke entertainment, art, puisi, novel, manga, anime, film, teater, konser
Soal inspirasi ke ideologi, falsafah, tradisi, wisdom, dst
Soal informasi ke ilmu komunikasi, dst
Dst...
Ada ilmu murni tuk wawasan/pemahaman,
Ada ilmu terapan/tepat guna
Dst...
Soal-soal lain relatif tertangani,
So,, ku process soal soal yang " unobservable/unverifiable "
Soal sistem sosial, kesenjangan ekonomi, kapitalisme/monopolisme, persaingan gak sehat, rebutan resources, jegal-jegalan buyers, dst.
That's life..
Emang gak mudah.
Dan memang,
Belum bisa menerima batasan epistemologis, metodologis, verifikatif.
Aissyyhh,,
Kerna kebiasaan objektif.
Sulit sekali tuk menggunakan intuisi, iman, memasrahkan pada suatu " otoritas "
Ribuan bus,
Ribuan driver,
Ribuan versi,
Ribuan claims,
Ribuan rute,
Dst..
Singkatnya hal hal yang observable dan verifiable,
Kalo perlu,, tinggal akses aja..
Era ini tlah diwarisi.
Ribuan ilmu dan cabang ilmu
Ribuan teknologi
Ribuan jenis hiburan
Ribuan natural resources
Ribuan buku
Ribuan pencapaian
Dst..
That's why ku lebih memproses yang afterdeath.