Yes no itu wilayah logika, terutama yang bisa makek metodologi ilmiah.
Nah, actually,
Today, filsafat itu arahnya adalah wisdom..
Semulate sejumlah hal, dipertimbangakn, direnungkan, dihayati, dst
Contoh case-nya.
Emm
Apakah setelah mati ada kehidupan ??
Opsinya cuma 2 : ya dan tidak.
Apakah pengadilan akhirat ada ? Ya or tidak.
Nah
Balik ke metode ilmiah, ya dan tidak adalah hasil dari sejumlah onbservasi, pengumpulan bahan kajian, verifikasi/konfirmasi, dst.
Sampailah kesimpulan. Yes or no
Emm.
1. Ada persoalan yang observable dan unobservable,
2. Ada yang verifiable dan unverifiable
3. Emm.. pada tema yang unobservable kita pakek filsafat.
Apakah pencipta kehidupa ada ?
Apakah alien di bulan ada ?
Apakah malaikat cewe ada ?
Jawabannya ada 2 diobjek-nya
Namun tiga di kita ( as a subjek )
1. Bersikap percaya bahwa ada ( theis )
2. Bersikap percaya bahwa tidak ada ( atheis )
3. Belum bersikap ( agnostic )
Emm
Perlu ada re-definition.. tentang beda filsafat dan ilmu..
Filsafat memang adalah beta version dari science.
Tapi beratus abad yang lalu.
Kontuksi filsafat dan ilmu dah beda..
For me,
In short : filsafat ujungnya adalah wisdom
Science ujungnya adalah truth
Teknologi ujungnya adalah utility
Seni ujungnya entertainment
Filsafat digunakan ketika scientific method dah gak bisa digunakan.
Kayak. Filsafat ketuhanan, filsafat agama, ..
Kalo filsafat manusia masih tersisa, namun dah didominasi ( kedokteran, biologi, ahli gizi, neuroscience, sosiologi, psikologi, dst )
Kalau lebih serius lagi.
Perlu bahas, yang namanya " linguistik "
Like, ketika radikal ada beberapa arti yang beda. Mengakar dan ekstrem.
Mana yang benar ? Arti mana yang benar ? Term mana yang benar ??