Langsung ke konten utama

apa targetmu ???

Sebelumnya maaf. Ada part yang kurang.
Ketika ku nyebut ilmuan tolol
Karna ia dah subjektif.
Kayak bilang.
Tuhan tidak ada, malaikat tidak ada, neraka tidak ada
Semestinya.. mereka bilang " unobservable, unverifiable "

Kayak. Apakah di hpku ada foto adhisty zara or lisa blackpink di my galeri ?
Jawabannya cuma 2 : ya da tidak.
Namun diwilayah yang metafisik/beyond. Semestinya bilang entah, dan lahirlah " agnostisisme "

Manusia itu kompleks.
Ada yang iseng nekan VD, 
Ada yang pelampiasan 😅😅, terlepas dari isi post.
Ada yang untuk efek jera, biar hal privat gak dishare di public.

Dan kalau metodologi aja " gak rampung "
Gimana mau sampai ke aksiologi, teknologi, dst.

Emm.
Ada orang yang langsur terseret arus tuk ikut nimbrung.
Ada yang menimbang dulu, dan nganggap. Kayaknya better kerjain hal lain.

Kerna persoalan manusia itu berdimensi dimensi.
Soal kesehatan, finansial, perjodohan, perusahaan, emosional, mental, keyakinan, pemahaman, pengetahuan, keahlian, keterampilan, dst

Kerna gak sedikit,
Karnanya i want to know
What's your target nim ?🙂

Orang gak memilih tuk verifikasi, konfirmasi, dst.
Karna cari cepetnya nim.
Kalo yang gak kerja tetap, cuma serabutan. Mereka prefer mikirin income. 
Yang dah risi di tanya kapan nikah, ia prefer pdkt, dst

Emm. Kalo targetnya biar pemahamannya pada bener.
Para pemateri/speaker/pemilik media.. 
Mereka aja yang dipantau..

Kalo targetnya biar pada ahli metodologi ilmiah.
For me. Ubah dulu klasifikasi kebenaran.
Kebenaran kok subjektif,
Kenenaran kok otoritatif.
Meskipun bisa dipahami.
Namun itu klasifikasi yang gak tepat.
I know, makna dari kata tersebut adalah, keyakinan bahwa benar yang merujuk record sejarah, otoritas tertentu, subjek tertentu.
Namun gak tepat..

Kayak. Bahan data, 
Data kok bahan. Semestinya data = sudah benar as a fact in reality.

Balik lagi.
Apa targetmu nim ??