Langsung ke konten utama

begitulah kehidupan

Namanya juga teori.

Scientist hanya mencoba memahami alam sebagaimana adanya,
Kenapa grafitasi begitu, kenapa manusia bisa berdiri, kenapa manusia punya kesadaran, kenapa manusia punya mesin perasa, dst.

Notes : padamulanya para thinker mencoba memahami how semesta works, and what is the sturcure of life.

Emm..
Ada real world, ada observable world.
Ada dimensi fisika, ada dimensi metafisika.
Yang metafisika a lot cuma claims. Dan repotnya ada sejumlah yang we can verify it.
So ?

Back to the topic.
Apakah waktu itu ada ?
Apakah ruang itu ada ?
Kalau gak ada gimana cara observe yang unobservable.

Waktu memang ada, itu aksioma, but satuan waktu ?? 
Ruang itu ada, paradoksnya ruang itu terbatas or tak terbatas ?

Metafisika itu gak debatable bung, dan memang unverifiable.
So, kalau gak bisa pakek metodologi, result-nta cuma dugaan, kiraan, dst.

Like ada yang ngeclaims, siksa kubur itu dimensi 4, alam barzah dimensi 5, surga dan neraka dimensi 6,7,

Apakah salah ?
Apakag benar ?
Gak bisa dinilai.

Jawaban atas soal bisa dinilai ketika ada kunci jawabannya.
So mana kunci jawabannya ?
Even scientist pun ada batasan metodologis,