Silahkan beda pemikiran it's fine.
Bayangkan tidak ada surga dan neraka.
Gimana kehidupan sosial kita ?
Gimana tatanan masyarakat ?
Orang paham filsafat hukum, ia kan menganggap aturan/hukum, tuk suatu penataan sosial.
Ia taat hukum bukan karna takut hukuman, tapi demi kemanusiaan
Tapi bagi orang yang rasa kemanusiannya rendah, berbahaya sekali kalau dirinya tidak diintervensi oleh aturan/hukum dan hukuman.
Memang konyol takut surga dan neraka.
Semestinya jaga hablumninallah dengan baik.
Kerna surga neraka adalah " dalam kekuasaanya "
Emm
Bahaya sufisme, tasawuf, adalah merasa dekat dengan tuhan. Dan tanpa sadar seenaknya dengan tuhan.
Itu samar, beneran dekat dengan tuhan, atau merasa dekat dengan tuhan ( in other word : sok kenal dan sok dekat )
Dan hanya tiap pribadi yang bisa merenungi dan mengevaluasiya.