Sebelum itu agaknya ku perlu bicara tentang problem of languages.
Kerna ada makna asli, sampai di indo maknanya jadi geser jauh.
Alim itu arti semestinya orang yang berilmu.
Ulama itu arti sebenarnya kumpulan orang orang, bukan singular.
Dibahasa ada homoname, homophone, dst.
Kayak.
Like ada 2 arti : suka dan seperti
Bisa ada 2 arti : abillity dan bisa ular
Nah,
Kalau agnostisism
Lebih disebabkan dari yang dibaca dan didengar.
Dan kalau orang udah mempelajari science, metodologi, the history of science.. ia akan sampai pada filsafat ilmu
Ada epistemologi, verifikasi, real universe, observable universe, unobservable universe, dst.
Kalah yang absurdism.
Kerna banyak kesialan, hidup ancur, gak ada yang peduli.
Dan kemudian merenung.
Ada yang renungan theis dan atheis.
Yang renungan belivers
Kenapa ku ada
Kenapa aku dilahirkan
Untuk apa aku dilahirkan
Hidup gak jelas, dst
Puncaknya jika ia menyadari pengulangan hidup, tapi perasaannya hampa.
Jadi ia ngelihat hidup.
Makan lagi, tidur lagi, sepi lagi, dst
Laper makan laper lagi makan lagi dst
Sepi party sepi party lagi dst
Kesadaran itu gak terlalu bermasalah kalau ia perasaannya senang, punya saldo, punya komunitas, punya hobby, dst.
Kalau engga repot..
Ia semakin jauh dipusaran pemikiran absurdism.