Disebuah taman kau terduduk,
Dengan tatapan,
Dengan tatapan yang entah, menatap masa lalu ataukah masa depan
Disisi semak-semak ku mengintipmu,
dibelai dan direngkuh keanggunanmu,
Digoda oleh khayal yang menarik-menyeretku merangkulmu
Dimanjakan oleh khayalan indah,
Khayalan disambut senyum ramah dan dengan tatap yang mesra
Belum kukumpulkan keberanian tuk menjumpai, tersentak ku oleh bayangan kemungkinan,
Kemungkinan kau tak berkenan, kerna terusik nyamanmu, oleh seorang lalat yang berbicara seolah dengung yang mengganggu
Oh, surutlah niat tuk berkenalan, cantik
Apakah aku kasihan ?
Ataukah ku minta dikasihani ?