Langsung ke konten utama

Sejenis burung, memang, tapi burung onta, gimana mau terbang

Emmm..
Berteori lagi ahh.

Malas ??
Katanya sih, katanya lhoo.. Itu karena perulangan ( aktivitas, tempat berada, situasi, teman ,... )

Enggak lah, kalau menurutku.
Itu kesimpulan cethek / dangkal / cekak.

Kalau bosen itu,, yaa,, karena yg dihadapi tak sesuai keinginan jiwa,
Ketika selaras yaa, gak jenuh.
Emm mau meyakini atau tidak terserah panjenengan ( anda )
Atau kamu, biar mesra dalam memanggil. Intinya tetep akan diteruskan teori ini.

Jenuh itu, sepi itu, bingung itu, ya,, karena gak asyik, gak nikmat, gak seruu,,
Kenapa gak seru, karena sekedar menjalani, dan mengapa bisa sakadar,
Kamu sih,, gak paham diri,
Karena menjaga hati teman, atau kewajiban, kamu tetep paksakan tuk jalani, diri sendiri kan,
Yang jadi korban,
" aku ngopi dan setelahnya tertawa haha"

Kalau ada yg tanya,
Emangnya salah, tidak menurut kehendak rasa,
" ya silahkan saja, toh masing pribadi yg merasakan-menghadapi" itu jawabku.

Pahami, too.. Jiwa kita itu, apa yg dimaui,
Emm, yg dirindui, yaitu tentang  tenang, bahagia, .. Dst. Kan...
Sadar nggak sih, itu kan tentang rasa,, jadi hayati, renungilah.
Tentang rasa yang diraih/didapatkan dari merasakan,, bukan dengan memikirkan,

Kamu memikirkan manis, ya gak razain rasa manis,

Penutup coyyy..
Yaaa... Ada kalanya kita gak patuh pada yg diingini, karena alasan kewajiban, tugas, dll..
Yg membuat ketidak tenangan, ketidakbetahan, ketidakhepiian.

Emm.. Yg ku maksud, kita tidak akan menjadi bocah ( anak kecil ) katakanlah begitu, yang berusaha menyenangkan diri dengan segala cara.

Eee.. Menurut saya, kita butuh menyempatkan diri beberapa hari untuk bertanya

Aku elang katanya,
Katamu
Dan kataku akhirnya
Lhoh kok aku gak bisa terbang
karna sayap terluka, patahkah ?
Ataukah
Benar burung diriku,
tapi burung onta,
yg habitat di gurun-gurun.