dunia dalam, dunia luar
ada yang fokus dunia luar ( teknologi, sandang, pangan, papan, ...)
ada yang fokus dunia dalam ( rasa, cinta, damai, nyaman, nikmat, gelora, ....)
monggo mau yg mana ??
atau dua-duanya
emmm.. leluhur kita dahulu lebih mementingkan dunia dalam, daripada luar..sekarang kita seperti mengadobsi pemikiran, niat, tujuan, visi, misi, yang lebih memperhatikan dunia luar,,
tak apalah,,
toh,,
kalau mau jujur yang kita tuju, rindui, inginkan adalah yang tak terlihat, yang tersentuh disadari sebagai jalan " apakah gula yang kita rindui,, eee ataukah manis "
apakah kekasihmu, atau ia disadari sebagi jalan sajaa.. menuju cinta, kasih, mesra,, ahh penting mutualis
eee, dan kayaknya kita butuh kesegaran
ada yang fokus dunia luar ( teknologi, sandang, pangan, papan, ...)
ada yang fokus dunia dalam ( rasa, cinta, damai, nyaman, nikmat, gelora, ....)
monggo mau yg mana ??
atau dua-duanya
emmm.. leluhur kita dahulu lebih mementingkan dunia dalam, daripada luar..sekarang kita seperti mengadobsi pemikiran, niat, tujuan, visi, misi, yang lebih memperhatikan dunia luar,,
tak apalah,,
toh,,
kalau mau jujur yang kita tuju, rindui, inginkan adalah yang tak terlihat, yang tersentuh disadari sebagai jalan " apakah gula yang kita rindui,, eee ataukah manis "
apakah kekasihmu, atau ia disadari sebagi jalan sajaa.. menuju cinta, kasih, mesra,, ahh penting mutualis
eee, dan kayaknya kita butuh kesegaran